Kenali Sebab, Ciri-Ciri Patah Hati hingga Solusi mengatasinya!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketika kita kehilangan seseorang, hewan peliharaan, atau benda kesayangan kerap ada rasa sakit yang dirasakan dan membutuhkan waktu untuk merelakannya.
Manusia diciptakan untuk memiliki perasaan dan emosi, begitupun saat merasa sesuatu hilang atau pergi dari dirinya, manusia cenderung bersedih. Respons sedih atas kehilangan adalah sebuah hal yang wajar dan tidak dapat disalahkan.
Namun, terlalu lama bersedih pun tidak baik dan sebenarnya kita dapat mulai mengontrol emosi tersebut karena bagaimanapun dunia ini akan terus berjalan sebagaimana mestinya. Nah, berikut ini panduan melewati patah hati jika kamu sedang mengalaminya, mengutip dari Very Well Mind dan blog calm.com.
Umumnya, saat patah hati kita merasakan gejala-gejala seperti ini:
1. Mudah lelah
2. Nafsu makan berkurang atau meningkat secara drastis
3. Terlalu sedikit atau banyak tidur
4. Tidak ada semangat dalam beraktivitas
5. Mengalami kecemasan
6. Mengalami beberapa hal di atas merupakan sesuatu yang wajar apabila dalam waktu sebentar, tapi jika dalam waktu yang panjang bisa membahayakan diri sendiri.
Penyebab Patah Hati
Pada tingkat biologis, tubuh kita kadang-kadang bereaksi terhadap patah hati dengan cara yang mirip dengan caranya merespons rasa sakit fisik. Otak kita mungkin menganggap patah hati sebagai rasa sakit emosional, dan mungkin merespons dengan melepaskan hormon stres, seperti kortisol.
Hormon-hormon ini dapat menyebabkan gejala fisik, seperti dada yang kencang atau berat, sulit tidur, atau kehilangan nafsu makan.
Foto: Pixabay
Patah hati tidak selalu tentang putus cinta, walaupun memang kebanyakan seperti itu. Patah hati dapat disebabkan karena kehilangan orang yang disayang atau dianggap penting, kehilangan hewan peliharaan, benda kesukaan, atau kegagalan pribadi.
Sejujurnya, tidak ada waktu yang pasti untuk mengukur lamanya patah hati berlangsung. Lama atau tidaknya patah hati bergantung pada seberapa dalam sakit dan kesedihan yang dirasakan, dan setiap orang memiliki tingkat kesedihan yang berbeda-beda.
Tepat saat kamu merasakan patah hati, kamu tidak perlu langsung melangkah pada proses penyembuhan. Menyadari apa yang sedang kamu rasakan adalah langkah awal yang sangat penting. Justru dengan kamu fokus mencari solusi akan menambah rasa sakitmu semakin dalam.
Kamu juga tidak perlu membandingkan dengan karakter dalam film favoritmu, yang mungkin dapat sembuh dalam waktu beberapa jam. Setiap orang dan hubungan berbeda, selalu beri dirimu waktu atas apa yang kamu butuhkan.
Ketika kita menyadari apa yang kita rasakan dan mengakui rasa patah hati itu, kita dapat mulai membuka jalan penyembuhan dan pemulihan.
Sebelum melangkah pada tahap penyembuhan, penting untuk kamu ketahui tahapan patah hati agar kamu lebih mudah bangkit dari masa lalu.
1. Tahap Penyangkalan
Pada tahap ini, kamu masih syok dan tidak menyangka hal itu terjadi pada dirimu. Masih banyak bagian yang tidak kamu pahami, hal tersebut masih diproses oleh otakmu. Sebenarnya, penyangkalan adalah perisai yang dibuat oleh otak kamu atas respons sakit itu.
2. Tahap Marah
Setelah syok memudar, biasanya kemarahan mulai muncul. Kemarahan ini membuat kamu menyalahkan diri sendiri, mantan pasangan, atau keadaan yang menyebabkan patah hati. Ini adalah cara lazim untuk mengatasi kehilangan emosional dan mencoba memahaminya.
3. Tahap Tawar Menawar
Manusia diciptakan untuk memiliki perasaan dan emosi, begitupun saat merasa sesuatu hilang atau pergi dari dirinya, manusia cenderung bersedih. Respons sedih atas kehilangan adalah sebuah hal yang wajar dan tidak dapat disalahkan.
Namun, terlalu lama bersedih pun tidak baik dan sebenarnya kita dapat mulai mengontrol emosi tersebut karena bagaimanapun dunia ini akan terus berjalan sebagaimana mestinya. Nah, berikut ini panduan melewati patah hati jika kamu sedang mengalaminya, mengutip dari Very Well Mind dan blog calm.com.
Ciri-Ciri Patah Hati
Umumnya, saat patah hati kita merasakan gejala-gejala seperti ini:
1. Mudah lelah
2. Nafsu makan berkurang atau meningkat secara drastis
3. Terlalu sedikit atau banyak tidur
4. Tidak ada semangat dalam beraktivitas
5. Mengalami kecemasan
6. Mengalami beberapa hal di atas merupakan sesuatu yang wajar apabila dalam waktu sebentar, tapi jika dalam waktu yang panjang bisa membahayakan diri sendiri.
Penyebab Patah Hati
Pada tingkat biologis, tubuh kita kadang-kadang bereaksi terhadap patah hati dengan cara yang mirip dengan caranya merespons rasa sakit fisik. Otak kita mungkin menganggap patah hati sebagai rasa sakit emosional, dan mungkin merespons dengan melepaskan hormon stres, seperti kortisol. Hormon-hormon ini dapat menyebabkan gejala fisik, seperti dada yang kencang atau berat, sulit tidur, atau kehilangan nafsu makan.
Foto: Pixabay
Patah hati tidak selalu tentang putus cinta, walaupun memang kebanyakan seperti itu. Patah hati dapat disebabkan karena kehilangan orang yang disayang atau dianggap penting, kehilangan hewan peliharaan, benda kesukaan, atau kegagalan pribadi.
Berapa Lama Patah Hati Berlangsung?
Sejujurnya, tidak ada waktu yang pasti untuk mengukur lamanya patah hati berlangsung. Lama atau tidaknya patah hati bergantung pada seberapa dalam sakit dan kesedihan yang dirasakan, dan setiap orang memiliki tingkat kesedihan yang berbeda-beda.
Tepat saat kamu merasakan patah hati, kamu tidak perlu langsung melangkah pada proses penyembuhan. Menyadari apa yang sedang kamu rasakan adalah langkah awal yang sangat penting. Justru dengan kamu fokus mencari solusi akan menambah rasa sakitmu semakin dalam.
Kamu juga tidak perlu membandingkan dengan karakter dalam film favoritmu, yang mungkin dapat sembuh dalam waktu beberapa jam. Setiap orang dan hubungan berbeda, selalu beri dirimu waktu atas apa yang kamu butuhkan.
Ketika kita menyadari apa yang kita rasakan dan mengakui rasa patah hati itu, kita dapat mulai membuka jalan penyembuhan dan pemulihan.
Tahapan saat Patah Hati
Sebelum melangkah pada tahap penyembuhan, penting untuk kamu ketahui tahapan patah hati agar kamu lebih mudah bangkit dari masa lalu.
1. Tahap Penyangkalan
Pada tahap ini, kamu masih syok dan tidak menyangka hal itu terjadi pada dirimu. Masih banyak bagian yang tidak kamu pahami, hal tersebut masih diproses oleh otakmu. Sebenarnya, penyangkalan adalah perisai yang dibuat oleh otak kamu atas respons sakit itu.
2. Tahap Marah
Setelah syok memudar, biasanya kemarahan mulai muncul. Kemarahan ini membuat kamu menyalahkan diri sendiri, mantan pasangan, atau keadaan yang menyebabkan patah hati. Ini adalah cara lazim untuk mengatasi kehilangan emosional dan mencoba memahaminya.
3. Tahap Tawar Menawar