10 Film Populer Ini Dibenci Kritikus, tapi Laku di Box Office

Jum'at, 20 Januari 2023 - 10:15 WIB
loading...
10 Film Populer Ini Dibenci Kritikus, tapi Laku di Box Office
Ada sejumlah film populer yang dibenci kritikus karena alasan teknis. Tapi, di sisi lain, penonton malah menyukai film tersebut sehingga sukses di box office. (Foto: Disney Plus)
A A A
Kaya seni nyaris selalu dilihat dan dinilai secara berbeda oleh penonton. Kritikus film cenderung mengandalkan aspek teknis lebih besar ketimbang audiens, yang lebih menempatkan pentingnya perasaan personal. Tidak ada satu jalan untuk menilai sebuah film dan tidak ada istilah umum serta syarat untuk menentukan betapa bagus atau jelek film itu.

Makanya, ada banyak contoh film yang disukai penonton tapi dibenci kritikus. Ini yang menyebabkan mengapa buruknya ulasan film tidak serta merta membuat sebuah film itu jeblok di pasaran. Sebaliknya, ada banyak film yang justru menikmati kesuksesan besar di box office meski menerima kritikan tajam.

Ulasan film bisa menentukan nasib film itu, tapi ulasan penonton juga tak kalah penting. Situs seperti Rotten Tomatoes memberikan kesempatan bagi kritikus dan audiens biasa untuk menyuarakan opininya terhadap sebuah film. Tidak jarang opini mereka sama, tapi sering kali opini mereka berseberangan. Film apa saja yang dibenci kritikus, tapi disukai penonton? Simak ulasannya berikut ini!



10. Black Adam — Tomatometer: 39% | Audiens: 88%

10 Film Populer Ini Dibenci Kritikus, tapi Laku di Box Office

Foto: Vulture

Black Adam adalah salah satu film terbesar pada 2022. Film itu menggunakan kekuatan supernya untuk memecah opini penggemar dan kritikus. Kritikus menyebutnya sebagai kegagalan lain film DC. Mereka mencabik-cabik naskahnya karena terlalu kacau dan tidak punya arah. Kualitas CGI-nya juga titik lain yang disasar kritikus.

Tapi, di sisi lain, penggemar menikmati film padat aksi ini dan penampilan Dwayne Johnson sebagai bintang utamanya. Mereka tidak peduli dengan gaya CGI-nya dan menikmati pendekatan berbeda ini terhadap film superhero. Penggemar film memprioritaskan level aksi ketimbang kualitas skripnya dan menemukannya sangat bisa dinikmati. Tapi, film ini tetap dianggap gagal karena pendapatannya tak sebanding dengan anggarannya yang besar. Film ini meraup USD393 juta di box office.

9. Rambo: Last Blood — Tomatometer: 26% | Audiens: 81%

10 Film Populer Ini Dibenci Kritikus, tapi Laku di Box Office

Foto: The Playlist

Rambo: First Blood yang dirilis pada 1982 mengubah blockbuster berlumuran darah itu menjadi franchise pada aksi yang panjang. Film pertamanya membangun Sylvester Stallone sebagai salah satu pahlawan action paling dikenali dalam sejarah Hollywood. Seri terbarunya, Rambo: Last Blood dirilis dengan mendapatkan cacian dari para kritikus.

Para pengulas film secara khusus mengeluhkan finale franchise itu atas berbagai macam inkonsistensi. The Hollywood Reporter mengklaim kalau film itu lebih mirip pilot untuk sebuah serial televisi Rambo ketimbang sebuah pamitan yang layak. Meski begitu, Last Blood malah mendapatkan perhatian dan apresiasi dari para penonton. Film ini meraup USD91,5 juta dari anggaran USD50 juta.

8. Eternals — Tomatometer: 47% | Audiens: 77%

10 Film Populer Ini Dibenci Kritikus, tapi Laku di Box Office

Foto: CNBC

Eternals adalah salah satu film Marvel paling memecah. Secara kritis, itu adalah film Marvel di Marvel Cinematic Universe (MCU) dengan rating terendah sepanjang masa. Kritikus mengecam kurangnya aksi, karakter hambar dan plot basi film ini. Kualitasnya juga sangat dipertanyakan penggemar.

Penggemar film ini membuat suara mereka didengar dan membagikan kesukaan mereka terhadap film ini. Mereka menyebut karakter yang beraneka ragam, penampilan yang menarik, dan sinematografi mengagumkan sebagai faktor yang menarik dari film ini. Yang diabaikan atau dikritik kritikus malah disukai penggemar. Ini membuktikan kalau seni itu subyektif. Film ini meraup USD402 juta di box office.

7. Memoirs of A Geisha — Tomatometer: 35% | Audiens: 83%

10 Film Populer Ini Dibenci Kritikus, tapi Laku di Box Office

Foto: IMDb

Memoirs of A Geisha disutradarai Rob Thomas. Film itu meraih total 6 nominasi Oscar dan memenangkan tiga di antaranya, termasuk Art Direction, Desain Kostum, dan Sinematografi. Gaya visual, soundtrack kaleidoskopik, dan desain lokasinya dipuji banyak pengulas film.

Tapi, opini umumnya hangat-hangat kuku. Kritikus menyebut film itu biasa-biasa saja. Rotten Tomatoes mengatakan, film itu membawa udara sederhana opera sabun. Tapi, Memoirs of A Geisha tampil lebih baik secara signifikan dalam hal penerimaan audiens. Film ini meraup USD162 juta dari anggaran USD85 juta.

6. Jurassic World: Dominion — Tomatometer: 29% | Audiens: 77%

10 Film Populer Ini Dibenci Kritikus, tapi Laku di Box Office

Foto: Consequence.net

Entri baru franchise Jurassic Park, Jurassic World: Dominion, diterima dengan sangat berbeda oleh kritikus dan penggemar. Kritikus mengecam film itu karena melanjutkan sebuah franchise yang mereka yakini sudah melampaui masa berlakunya. Mereka juga menyatakan betapa film itu tidak mengontribusikan sesuatu yang baru terhadap franchise tersebut, selain menyebut kalau CGI-nya sudah membosankan.

Tapi, penggemar berpendapat lain. Menurut mereka, konklusi saga itu itu memuaskan. Mereka senang melihat karakter asli dari film Jurassic Park pertama kembali untuk bekerja sama dengan para protagonis dari serial Jurassic World. Sementara penggemar menikmati film ini, banyak yang sepakat dengan kritikus kalau sudah saatnya bagi franchise itu untuk pamitan. Meski begitu, film ini tetap sukses di box office dengan meraup USD1 miliar dari anggaran kurang dari USD200 juta.

5. Uncharted — Tomatometer: 41% | Audiens: 90%

10 Film Populer Ini Dibenci Kritikus, tapi Laku di Box Office

Foto: Variety

Tom Holland adalah salah satu bintang baru Hollywood. Jadi, perannya sebagai Drake di Uncharted menarik banyak perhatian terhadap film tersebut. Film adaptasi video game tidak punya catatan keberhasilan yang baik. Jadi, pertaruhannya menumpuk terhadap film ini bahkan sebelum dirilis. Kritikus tidak merespons secara baik terhadap film ini. Mereka mengakui kemampuan Tom, tapi menyebut film itu monoton dan formulaic terhadap genre itu.

Di sisi lain, penggemar menyebut mengalami waktu yang mengasyikkan selama menonton film ini. Bagi mereka, plotnya menghibur serta duo Mark Wahlberg dan Tom membuat level aksinya konsisten di sepanjang film itu. Penggemar menganggap adapasi video game itu sukses. Film ini meraup USD401,1 juta di box office dari anggaran USD120 juta.

4. Godzilla: King of the Monsters — Tomatometer: 42% | Audiens: 83%

10 Film Populer Ini Dibenci Kritikus, tapi Laku di Box Office

Foto: CinemaBlend

Godzilla: King of the Monsters adalah film ke-35 di franchise kuno yang dimulai pada 1954. Penggemar pun berharap kalau film itu akan menjadi petualangan padat aksi. King of Monster memberikan semuanya dan lebih, dengan sejumlah pertarungan monster terhebat yang pernah tampil di layar sinema.

Film Godzilla yang dirilis pada 2019 itu meraup lebih dari USD386 juta di box office. Ini membuktikan kalau ketidaksukaan kritikus terhadap narasi lemah dan tenor tidak koheren King of the Monsters itu tidak mempengaruhi pendapat penonton. Sebaliknya, sebagian besar penonton menanggap Godzilla: King of the Monsters adalah perpanjangan cukup dari franchise yang disukai itu.

3. Venom — Tomatometer: 30% | Audiens: 80%

10 Film Populer Ini Dibenci Kritikus, tapi Laku di Box Office

Foto: IMDb

Venom mungkin merupakan salah satu penjahat terhebat Spider-Man. Tapi, versi Tom Hardy tidak mengesankan sebagian besar kritikus. Venom yang dirilis pada 2018 itu sangatlah populer. Ini dibuktikan dengan pemasukannya yang tidak bisa dipercaya, yaitu USD856 juta di box office dari anggaran sekitar USD100 juta.

Di sisi lain, kritikus mengecam Venom atas alur plotnya yang dangkal dan gimmick yang mudah dilupakan. Lalu, mayoritas penonton lebih suka mengabaikan narasi film itu karena lebih suka efek khususnya yang mengagumkan. Venom dirayakan karena menawarkan tontonan alternatif bagi penggemar Marvel terhadap genre film superhero. Meskipun protagonisnya tidak semenarik seharusnya.

2. Star Wars: The Rise of Skywalker — Tomatometer: 52% | Audiens: 86%

10 Film Populer Ini Dibenci Kritikus, tapi Laku di Box Office

Foto: Den of Geek

Star Wars: The Rise of Skywalker jauh kurang dibenci ketimbang pendahulunya, Star Wars: The Last Jedi. Sekuel ketiga itu mungkin disukai penontonnya karena sangat melayani pengemar paling vokal franchise itu. Mereka menolak mematuhi intepretasi Rian Johnson terhadap mitos Star Wars.

The Rise of Skywalker meraup USD1,074 di box office. Ini menunjukkan kalau audiens menikmatinya. Meskipun The Last Jedi meraup sekitar USD1,3 miliar. The Rise of Skywalker dicaci kritikus. Mereka menyebut seri ketiga itu lebih ceroboh dari pendahulunya.



1. The Greatest Showman — Tomatometer: 56% | Audiens: 86%

10 Film Populer Ini Dibenci Kritikus, tapi Laku di Box Office

Foto: The Guardian

Hugh Jakcman jelas merupakan seorang penampil yang jago. Sayang, penggambarnya yang mendebarkan atas pendiri sirkus PT Barnum tidak cukup untuk menyelamatkan The Greatest Showman dari ulasan yang pesimistis. Sejumlah kritikus menikmati musik The Greatest Showman dan bintang-bintangnya. Tapi, yang lain mengecam kerangka kerja tematik palsu dan sinisme yang dangkal.

Tapi, penonton tidak setuju. Mereka menyukainya. The Greatest Showman bahkan sukses di box office dengan meraup USD435 juta dari anggaran USD84 juta. Film itu juga meraih Golden Globe untuk Soundtrack Terbaik. Ini merupakan prestasi mengesankan dengan semua kebencian kritikus terhadap film tersebut.
(alv)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1008 seconds (0.1#10.140)