Film Laga Timo Tjahjanto 'The Shadow Strays' Disambut Positif di Festival Film Internasional Toronto (TIFF)
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film The Shadow Strays, yang merupakan karya terbaru sutradara Timo Tjahjanto, disambut tepukan meriah usai tayang perdana dalam Festival Film Internasional Toronto (TIFF) pada Minggu (15/9) malam.
Film laga ini ditayangkan dalam program Midnight Madness, yang dikenal memutarkan film-film yang ‘berani’ dan mendorong batas. Timo yang menyaksikan respons positif dari penonton termasuk kritikus pun mengaku bahwa hal tersebut jadi pengalaman yang tak terlupakan.
“Atmosfer di ruangan sungguh luar biasa,” kata Timo, mengutip siaran pers Neflix. "Saya ingin mendorong batasan sinema laga, menciptakan sesuatu yang mendebarkan sekaligus emosional (lewat film ini)," imbuhnya.
Kritikus film Matt Neglia dari Next Best Picture memuji film ini dengan mengatakan bahwa The Shadow Strays adalah aksi brutal yang bergerak cepat dari awal hingga akhir.
"Kisah penuh darah dan adrenalin ini mengisahkan tentang perlindungan dan sifat kekerasan yang akan menghantam kita dengan keras,” ujarnya.
(dari kiri ke kanan) Produser The Shadow Stray Daiwanne P. Ralie dan Wicky V. Olindo serta Aurora Ribero, Hana Malasan, dan Timo Tjahjanto. Foto: Netflix
Ia juga memuji akting bintang utamanya, aktris Aurora Ribero. “Aurora Ribero memberikan segalanya secara fisik dan emosional, menghancurkan siapa pun di jalannya sambil tetap memikat audiens sepanjang film”.
Netflix menulis, The Shadow Strays adalah film dengan adegan laga intens dan ritme tanpa henti yang akan membuat penonton terpukau. Dibintangi Aurora Ribero, Hana Malasan, dan para pemain ansambel berpengalaman, film ini menghadirkan pengalaman sinematik mendebarkan.
The Shadow Strays adalah kisah pembunuh muda bernama 13 yang menjalin persahabatan dengan seorang anak kecil, yang harus diselamatkan saat ia hilang diculik oleh sindikat kejahatan.
Timo Tjahjanto dikenal sebagai sutradara spesialis film laga intens, yang mengawali karier sebagai pembuat film horor bersama Kimo Stamboel. Film-filmnya yang populer adalah The Night Comes for Us, Killers, dan Headshot.
Film laga ini ditayangkan dalam program Midnight Madness, yang dikenal memutarkan film-film yang ‘berani’ dan mendorong batas. Timo yang menyaksikan respons positif dari penonton termasuk kritikus pun mengaku bahwa hal tersebut jadi pengalaman yang tak terlupakan.
“Atmosfer di ruangan sungguh luar biasa,” kata Timo, mengutip siaran pers Neflix. "Saya ingin mendorong batasan sinema laga, menciptakan sesuatu yang mendebarkan sekaligus emosional (lewat film ini)," imbuhnya.
Kritikus film Matt Neglia dari Next Best Picture memuji film ini dengan mengatakan bahwa The Shadow Strays adalah aksi brutal yang bergerak cepat dari awal hingga akhir.
"Kisah penuh darah dan adrenalin ini mengisahkan tentang perlindungan dan sifat kekerasan yang akan menghantam kita dengan keras,” ujarnya.
(dari kiri ke kanan) Produser The Shadow Stray Daiwanne P. Ralie dan Wicky V. Olindo serta Aurora Ribero, Hana Malasan, dan Timo Tjahjanto. Foto: Netflix
Ia juga memuji akting bintang utamanya, aktris Aurora Ribero. “Aurora Ribero memberikan segalanya secara fisik dan emosional, menghancurkan siapa pun di jalannya sambil tetap memikat audiens sepanjang film”.
Netflix menulis, The Shadow Strays adalah film dengan adegan laga intens dan ritme tanpa henti yang akan membuat penonton terpukau. Dibintangi Aurora Ribero, Hana Malasan, dan para pemain ansambel berpengalaman, film ini menghadirkan pengalaman sinematik mendebarkan.
The Shadow Strays adalah kisah pembunuh muda bernama 13 yang menjalin persahabatan dengan seorang anak kecil, yang harus diselamatkan saat ia hilang diculik oleh sindikat kejahatan.
Timo Tjahjanto dikenal sebagai sutradara spesialis film laga intens, yang mengawali karier sebagai pembuat film horor bersama Kimo Stamboel. Film-filmnya yang populer adalah The Night Comes for Us, Killers, dan Headshot.
(ita)