Kata Mereka yang Sudah Nonton Joker 2, Folie a Deux
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film Joker 2 yang memiliki judul resmi Joker: Folie a Deux telah ditayangkan perdana di Venice Film Festival pada 4 September 2024 waktu setempat.
Usai pemutaran, film sekuel dari Joker yang tayang pada 2019 itu mendapatkan standing ovation hingga 11 menit dari penonton yang mayoritas adalah kritikus film. Meski begitu, opini mereka tentang film tersebut terbelah dua.
Sebagian menilai filmnya masih layak diacungi jempol, tapi sebagian lainnya menganggapnya tidak memuaskan. Adapun di Rotten Tomatoes, saat artikel ini ditulis sudah ada 43 kritikus film yang memberikan ulasannya, dengan skor secara keseluruhan 60%.
Slashfilm yang memberi nilai 8/10 menulis bahwa Joker 2 terasa jujur. Ia memuji sutradara Todd Phillips yang dengan serius mengembangkan karakter ikonis Arthur Flex/Joker.
Pujian yang mirip juga diberikan oleh The Hollywood Reporter yang mengatakan Phillips berani memotret Joker yang ikonis dengan caranya sendiri. Meski begitu, potret ini bisa jadi tidak pernah terbayangkan oleh penggemar komik Batman.
Empire juga menekankan bahwa Joker 2 mungkin tidak cocok bagi penggemar komiknya. Namun mereka juga menekankan bahwa film ini terasa manis dan memikat dengan kisah romansa musikal antara dua psikopat pembunuh.
Sementara itu, Deadline menulis bahwa Joker: Folie a Deux adalah sebuah inovasi bagi film musikal. Dengan lagu, tarian, komedi, kisah gelap, drama, aksi kekerasan, serta animasi yang disajikan, Joker 2 tampil segar layaknya sebuah film genre baru.
Adapun The Independent menekankan penampilan Joaquin Phoenix yang tetap kuat dan menggugah. Ia berhasil membuat penonton tetap peduli pada Arthur yang gila.
Foto: Warner Bros. Pictures
"Film yang cerdik dan sangat meresahkan ini bahkan berubah menjadi film yang menyedihkan di akhir cerita," tulis media daring dari Inggris itu.
Sementara para kritikus yang memberi penilaian cenderung negatif adalah Variety, yang menyatakan bahwa Joker: Folie a Deux terlalu berhati-hati demi menghindari kesalahan besar.
The Guardian menganggap Joker 2 sebagai film yang repetitif, dan IndieWire menganggap filmnya - meski secara konseptual lumayan berhasil - tapi selebihnya terlalu sulit untuk dipuji. Filmnya juga dianggap menyiakan-nyiakan potensi Lady Gaga.
Sementara IGN menyebut Joker 2 menyia-nyiakan potensi sebagai film musikal, film di ruang pengadilan, dan sekuel yang seharusnya berarti dan menjadi nilai lebih dari film pertamanya.
Terakhir, Screen Rant yang meski memuji filmnya memiliki nilai produksi yang tinggi, tapi menganggap bahwa nilai lebih Joker 2 hanya ada di visualnya saja. "Saya sarankan untuk tidak berharap lebih dari itu," tulisnya.
Joker:Folie a Deux mengambil latar waktudua tahun setelah akhir kisah Joker. Arthur Fleck menjadi pasien di Arkham State Hospital, dan jatuh cinta pada terapis musik Harleen "Lee" Quinzel. Keduanya memiliki ilusi yang sama, sementara penggemar Arthur mulai melakukan pemberontakan untuk membebaskannya.
Joker 2,Folie a Deux akan tayang di Indonesia pada awal Oktober 2024.
Usai pemutaran, film sekuel dari Joker yang tayang pada 2019 itu mendapatkan standing ovation hingga 11 menit dari penonton yang mayoritas adalah kritikus film. Meski begitu, opini mereka tentang film tersebut terbelah dua.
Sebagian menilai filmnya masih layak diacungi jempol, tapi sebagian lainnya menganggapnya tidak memuaskan. Adapun di Rotten Tomatoes, saat artikel ini ditulis sudah ada 43 kritikus film yang memberikan ulasannya, dengan skor secara keseluruhan 60%.
Slashfilm yang memberi nilai 8/10 menulis bahwa Joker 2 terasa jujur. Ia memuji sutradara Todd Phillips yang dengan serius mengembangkan karakter ikonis Arthur Flex/Joker.
Pujian yang mirip juga diberikan oleh The Hollywood Reporter yang mengatakan Phillips berani memotret Joker yang ikonis dengan caranya sendiri. Meski begitu, potret ini bisa jadi tidak pernah terbayangkan oleh penggemar komik Batman.
Empire juga menekankan bahwa Joker 2 mungkin tidak cocok bagi penggemar komiknya. Namun mereka juga menekankan bahwa film ini terasa manis dan memikat dengan kisah romansa musikal antara dua psikopat pembunuh.
Sementara itu, Deadline menulis bahwa Joker: Folie a Deux adalah sebuah inovasi bagi film musikal. Dengan lagu, tarian, komedi, kisah gelap, drama, aksi kekerasan, serta animasi yang disajikan, Joker 2 tampil segar layaknya sebuah film genre baru.
Adapun The Independent menekankan penampilan Joaquin Phoenix yang tetap kuat dan menggugah. Ia berhasil membuat penonton tetap peduli pada Arthur yang gila.
Foto: Warner Bros. Pictures
"Film yang cerdik dan sangat meresahkan ini bahkan berubah menjadi film yang menyedihkan di akhir cerita," tulis media daring dari Inggris itu.
Sementara para kritikus yang memberi penilaian cenderung negatif adalah Variety, yang menyatakan bahwa Joker: Folie a Deux terlalu berhati-hati demi menghindari kesalahan besar.
The Guardian menganggap Joker 2 sebagai film yang repetitif, dan IndieWire menganggap filmnya - meski secara konseptual lumayan berhasil - tapi selebihnya terlalu sulit untuk dipuji. Filmnya juga dianggap menyiakan-nyiakan potensi Lady Gaga.
Sementara IGN menyebut Joker 2 menyia-nyiakan potensi sebagai film musikal, film di ruang pengadilan, dan sekuel yang seharusnya berarti dan menjadi nilai lebih dari film pertamanya.
Terakhir, Screen Rant yang meski memuji filmnya memiliki nilai produksi yang tinggi, tapi menganggap bahwa nilai lebih Joker 2 hanya ada di visualnya saja. "Saya sarankan untuk tidak berharap lebih dari itu," tulisnya.
Joker:Folie a Deux mengambil latar waktudua tahun setelah akhir kisah Joker. Arthur Fleck menjadi pasien di Arkham State Hospital, dan jatuh cinta pada terapis musik Harleen "Lee" Quinzel. Keduanya memiliki ilusi yang sama, sementara penggemar Arthur mulai melakukan pemberontakan untuk membebaskannya.
Joker 2,Folie a Deux akan tayang di Indonesia pada awal Oktober 2024.
(ita)