8 Tips Bikin Baper si Introvert, PDKT-mu Pasti Lancar!

Begitu pun kalau kamu ingin tahu hal-hal yang dia sukai, janganlah ragu untuk bertanya. “Kebanyakan introvert lebih banyak bercerita sebagai respons dari sebuah pertanyaan daripada membagikan pikirannya secara sukarela. Jadi, bertanyalah,” jelas Dan.

Hal serupa juga diungkapkan Valerie Sabater. Menurutnya untuk bisa terhubung dengan orang yang introvert kita harus memilih topik yang lebih cerdas dan mendalam.

Nah, dilansir dari Social Self, Hailey Shafir yang merupakan seorang konselor kesehatan mental berlisensi mengusulkan untuk menanyakan beberapa hal saat ingin akrab dengan orang introvert. Mulai dari apa yang dia lakukan saat senggang, film seperti apa yang dia sukai, atau memintanya bercerita terkait pekerjaannya.

4. Buatlah Kompromi yang Saling Menguntungkan untuk Kencan Kalian

Foto: Sept commercial/Unsplash

Sebagai seorang extrovert, tentu kamu butuh banyak waktu bersosialisasi. Namun hal ini tentu berbeda dengan gebetanmu yang introvert.

Dalam hal ini, Dan menyarankan untuk membuat kompromi yang saling menguntungkan saat kalian harus menghadiri acara bersama, misalnya, dengan berangkat menggunakan kendaraan yang berbeda sehingga dirinya bisa meninggalkan acara kapan pun ia mau.

Tak hanya itu, Hailey Shafir menyarankan untuk membuat aktivitas yang berimbang, seperti secara bergantian memilih kegiatan bersama atau mencoba melakukan hal yang disukai satu sama lain.

Kenyataannya, sikap kompromi dan saling berterus terang ini akan membawa hubungan kalian lebih baik. “Semakin banyak orang bisa berterus terang, khususnya pada awal hubungan mengenai apa yang mereka sukai (sweet spot) dan bernegosiasi tentang itu, saya pikir semakin baik waktu yang dimiliki pasangan tersebut bersama-sama,” ungkap Dr. Laurie Helgoe dikutip dari WELL AND GOOD.

Baca Juga: 4 Tipe Introvert menurut Psikologi, Kenali Beda dan Plus Minusnya

5. Tak Harus Bertemu Setiap Saat, Waktu yang Berkualitas Lebih Penting

Foto: Mentatdgt/Pexels

Kamu mungkin tak betah tinggal berlama-lama di rumah, sedangkan doi-mu lebih senang diam di rumah sehingga kalian jarang berkencan. Namun saat PDKT dengan orang introvert, kamu memang tak harus bertemu dengannya setiap hari atau mengiriminya kabar setiap detik. Kamu hanya perlu menghabiskan waktu bersamanya secara berkualitas.

Paul Roy Taylor, seorang psikologis berlisensi dalam laman CHOOSING Therapy berpendapat bahwa memiliki lingkungan sosial yang terpisah umumnya sehat dalam hubungan. Ketika hubungan kuat dan masing-masing pasangan saling memahami, hal ini tidak dianggap sebagai ancaman atau tanda bahwa ada masalah dalam hubungan.

“Pastikan untuk menyediakan waktu untuk pasangan,” kata Dan. “Extrovert mungkin perlu melakukan hal-hal sosial sendiri sama seperti introvert yang membutuhkan waktu sendiri. Tapi jangan lupa alasan mengapa kalian bersama. Luangkan waktu untuk saling memberikan perhatian penuh."

6. Biarkanlah Bila Dirinya Ingin Sendiri

Foto:Roberto Nickson/Unsplash

Orang introvert sering kali butuh waktu sendiri untuk mengisi ulang energinya sebelum kembali bersosialisasi dengan banyak orang. Oleh karena itu, bila sehabis kencan denganmu dirinya enggan keluar rumah atau sebaliknya, ia justru menolak ajakan kencanmu setelah menghadiri acara tertentu, biarkanlah. Kamu tak perlu berasumsi negatif karena itu adalah hal yang biasa.

Laney (2002) berpendapat bahwa ketika seorang introvert merasa kelelahan dalam situasi sosial, mereka akan pulang lebih awal, menolak ajakan, atau bahkan membatalkan rencana yang sudah disusun. Meskipun hal ini bisa bersifat pribadi, tetapi lebih banyak menjadi pertanda kalau mereka merasa gugup, kewalahan, atau hanya perlu waktu sendiri untuk mengisi ulang energi.

“Pahamilah bahwa menjadi introvert adalah tentang orang yang kamu cintai menggambarkan energi dan kekuatan mereka. Mereka bisa menjadi orang yang tak berpura-pura sekaligus masih membutuhkan waktu bagi diri mereka sendiri untuk mengisi ulang energi dan memprosesnya. Ini bukan kontradiksi. Jangan meminimalisir waktu me time miliknya,” tutur Christopher L. Smith, seorang terapis keluarga dan pernikahan.