7 Hal yang Sebenarnya Kaum Introvert Ingin Orang Lain Tahu
loading...
A
A
A
4. Introvert Tidak Benci Bersosialisasi dan Tidak Selalu Ingin Sendiri
Foto:Felix Rostig/Unsplash
Introvert butuh waktu sendiri untuk mengembalikan energi mereka, tapi bukan berarti mereka selalu ingin sendiri dan benci bersosialisasi. Mereka tetap bisa merasa kesepian.
Introvert pun biasanya justru sangat menghargai waktu yang mereka habiskan bersama orang-orang terdekat. Mereka juga suka bercakap-cakap dengan orang lain selama dirinya merasa tertarik dengan topik yang dibicarakan.
Baca Juga: 5 Buku Pengembangan Diri yang Cocok untuk Introvert
Dalam sebuah jurnal berjudul Personality and Affective Forecasting: Trait Introverts Underpredict The Hedonic Benefits of Acting Extraverted (2013) yang disusun oleh Zelenski JM dan kawan-kawan, disebutkan bahwa pembicaraan singkat adalah sesuatu yang cringe bagi para introvert karena mereka membutuhkan alasan untuk mengobrol.
Jadi, cobalah untuk memulai percakapan yang menarik tentang sesuatu yang introvert sukai dan kamu akan melihat bahwa mereka bisa menjadi orang yang paling cerewet dalam seketika.
5. Menjadi Introvert Berbeda dengan Agorafobia
Foto:Joshua Rawson-Harris/Unsplash
Agorafobia adalah salah satu jenis gangguan kecemasan yang muncul dari rasa takut yang akut dan terus-menerus saat berada di tempat umum. Biasanya, orang dengan agorafobia takut meninggalkan rumah atau pergi ke tempat ramai.
Namun, hanya karena para introvert suka menyendiri dan betah tinggal di rumah bukan berarti mereka semua mengidap agorafobia. Meskipun mungkin ada orang introvert yang mengidap agorafobia, tetapi orang yang introvert belum tentu agorafobia.
6. Para Introvert juga Menyukai Tantangan dan Kerja Tim
Foto:Kindel Media/Pexels
Introvert seringkali dicap pasif sehingga tak sedikit orang yang ragu memberikan tugas kepada introvertkarena khawatir mereka akan sulit beradaptasi. Namun pemikiran ini justru salah besar.
“Introvert bisa bergaul dengan baik dengan banyak orang sehingga mereka biasanya hanya menghadapi sedikit kesulitan saat bekerja dalam tim,” kata ahli kesehatan Dan Fries, dikutip dari Bustle. Kenyataannya, para introvert pun bisa bekerja lebih baik dalam tim karena mereka terbiasa untuk duduk dan mendengarkan orang lain.
Sementara itu, menurut Dr. Fraga dilansir dari Health Line, adanya perbedaan antara ketakutan dan gairah yang dimiliki para ekstrovert dan introvert adalah informasi yang keliru dan dapat menyebabkan rumor tak berdasar tentang karakteristik kepribadian.
Jadi, baik kepribadian ekstrovert maupun introvert tidak memengaruhi tingkat ketakutan dan gairah individu dalam melakukan sesuatu. Artinya, introvert pun tetap harus diberi kesempatan bersuara serta mengekspresikan diri mereka dalam beraktivitas.
Baca Juga: 9 Drama Korea Thriller Rating Tertinggi di IMDb
7. Menjadi Introvert Bukan Berarti Depresi sehingga Tak Perlu Disembuhkan
Foto: Tamara Bellis/Unsplash
Foto:Felix Rostig/Unsplash
Introvert butuh waktu sendiri untuk mengembalikan energi mereka, tapi bukan berarti mereka selalu ingin sendiri dan benci bersosialisasi. Mereka tetap bisa merasa kesepian.
Introvert pun biasanya justru sangat menghargai waktu yang mereka habiskan bersama orang-orang terdekat. Mereka juga suka bercakap-cakap dengan orang lain selama dirinya merasa tertarik dengan topik yang dibicarakan.
Baca Juga: 5 Buku Pengembangan Diri yang Cocok untuk Introvert
Dalam sebuah jurnal berjudul Personality and Affective Forecasting: Trait Introverts Underpredict The Hedonic Benefits of Acting Extraverted (2013) yang disusun oleh Zelenski JM dan kawan-kawan, disebutkan bahwa pembicaraan singkat adalah sesuatu yang cringe bagi para introvert karena mereka membutuhkan alasan untuk mengobrol.
Jadi, cobalah untuk memulai percakapan yang menarik tentang sesuatu yang introvert sukai dan kamu akan melihat bahwa mereka bisa menjadi orang yang paling cerewet dalam seketika.
5. Menjadi Introvert Berbeda dengan Agorafobia
Foto:Joshua Rawson-Harris/Unsplash
Agorafobia adalah salah satu jenis gangguan kecemasan yang muncul dari rasa takut yang akut dan terus-menerus saat berada di tempat umum. Biasanya, orang dengan agorafobia takut meninggalkan rumah atau pergi ke tempat ramai.
Namun, hanya karena para introvert suka menyendiri dan betah tinggal di rumah bukan berarti mereka semua mengidap agorafobia. Meskipun mungkin ada orang introvert yang mengidap agorafobia, tetapi orang yang introvert belum tentu agorafobia.
6. Para Introvert juga Menyukai Tantangan dan Kerja Tim
Foto:Kindel Media/Pexels
Introvert seringkali dicap pasif sehingga tak sedikit orang yang ragu memberikan tugas kepada introvertkarena khawatir mereka akan sulit beradaptasi. Namun pemikiran ini justru salah besar.
“Introvert bisa bergaul dengan baik dengan banyak orang sehingga mereka biasanya hanya menghadapi sedikit kesulitan saat bekerja dalam tim,” kata ahli kesehatan Dan Fries, dikutip dari Bustle. Kenyataannya, para introvert pun bisa bekerja lebih baik dalam tim karena mereka terbiasa untuk duduk dan mendengarkan orang lain.
Sementara itu, menurut Dr. Fraga dilansir dari Health Line, adanya perbedaan antara ketakutan dan gairah yang dimiliki para ekstrovert dan introvert adalah informasi yang keliru dan dapat menyebabkan rumor tak berdasar tentang karakteristik kepribadian.
Jadi, baik kepribadian ekstrovert maupun introvert tidak memengaruhi tingkat ketakutan dan gairah individu dalam melakukan sesuatu. Artinya, introvert pun tetap harus diberi kesempatan bersuara serta mengekspresikan diri mereka dalam beraktivitas.
Baca Juga: 9 Drama Korea Thriller Rating Tertinggi di IMDb
7. Menjadi Introvert Bukan Berarti Depresi sehingga Tak Perlu Disembuhkan
Foto: Tamara Bellis/Unsplash