3 Tips Jitu Berkomunikasi agar Perkataanmu Didengarkan Orang Lain
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bicara memang gampang, tapi berkomunikasi yang membuat pesannya sampai dan diterima dengan baik oleh penerima pesan tidaklah mudah.
Setiap orang tentu ingin hal yang dibicarakannya didengar oleh orang lain sehingga terjadi adanya interaksi yang baik. Namun jika semua orang ingin didengar tentu ada berbagai cara yang dapat dilakukan agar pembicaraannya menarik perhatian orang lain.
Dikutip dari Psychology Today, komunikasi terbagi menjadi lima tingkatan yaitu non-verbal communication(berkomunikasi menggunakan simbol), spoken communication (berkomunikasi menggunakan bahasa),expressive communication(menyampaikan keinginan kita), 2-way communication (berbalas pesan dengan orang lain), dan tactical communication(komunikasi ditujukan untuk membentuk tujuan bersama).
Menurut Tim David, mantan pesulap, penulis, dan pembicara tentang hubungan antarmanusia, menjelaskan bahwa ada tiga cara untuk mencapai tingkatan tertinggi dari proses komunikasi tersebut. Berikut ini ulasan lengkapnya.
1. Kamu Harus Tahu Motivasi atau Tujuan Audiensmu
Foto: Wildwildweb
Sebagai mantan pesulap, David menggunakan perumpamaan bahwa sebagai seorang pembicara, kamu harus 'menghilang' ke dalam audiens. Ini bisa diartikan bahwa kamu harus menyatu dengan audiens agar bisa lebih dekat dengan mereka.
Seorang komunikator (orang yang bicara) harus tahu tujuan atau motivasi dari para komunikannya (orang yang menerima pesan). Mengapa mereka ada di sini untuk mendengarkanmu? Apa yang mereka inginkan?
Jika komunikator telah mengetahui hal tersebut, tentu akan memudahkannya untuk membawakan pesan yang sesuai dengan keinginan audiens.
Jika seorang komunikator berhasil menjawab pertanyaan tersebut, maka dirinya telah berhasil menarik setengah dari perhatian komunikan untuk mendengarkannya. Ketika hal itu terjadi, seorang komunikator dapat menganggapnya sebagai kemenangan.
Karena mendengarkan merupakan sesuatu yang sangat sulit dilakukan oleh orang lain terutama untuk mendengarkan orang yang tidak mereka kenal. Bahkan banyak organisasi yang fokus terhadap keterampilan berbicara, tapi hanya sedikit yang fokus pada keterampilan mendengarkan.
2. Kamu Harus Bisa 'Membagi Otak' Menjadi Dua
Foto: Dreamstime
Sebagai seorang komunikator, kamu harus terus memikirkan tentang hal yang perlu disampaikan, pengaruhi, dan ajarkan. Selain itu, kamu juga harus memikirkan motivasi orang lain untuk mendengarkan, memikirkan bagaimana cara menyampaikannya, dan menyampaikan hal yang tidak disampaikan oleh orang lain.
Seorang komunikator juga harus mampu beradaptasi dengan segala kondisi saat sedang berkomunikasi. Komunikator harus membagi otaknya menjadi dua bagian, yaitu untuk menganalisis dan beradaptasi.
Dengan dua hal ini, awalnya akan terasa sulit karena kamu seolah tidak mendengarkan lawan bicara dan terlalu banyak memikirkan hal lain.
Namun ini keliru. Secara tidak sadar, kamu sedang mendengarkan mereka, memperhatikan kebutuhan mereka, memikirkan pesan yang akan kamu sampaikan, dan menganalisis hal yang akan terjadi selanjutnya. Karena itulah kamu memikirkan hal lain agar komunikasi dapat berjalan dengan baik.
Dengan begitu, komunikator dapat secara dinamis menyesuaikan pendekatan dengan komunikan sehingga dapat membawa percakapan sesulit apa pun menjadi kesimpulan yang dapat dipahami bagi semua yang terlibat.
Komunikator juga akan mendapatkan koneksi yang lebih luas dan lebih bermakna, yang dapat berguna untuk kesuksesan dalam bidang bisnis maupun kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.
3. Kamu Harus Bisa Memprediksi Beberapa Waktu ke Depan
Foto: IMD
Untuk dapat membaca situasi, komunikator harus memilih tindakan yang tepat. Masalah yang sering terjadi adalah seorang komunikator hanya membicarakan topik yang ingin mereka sampaikan.
Mereka membicarakannya tanpa berpikir terlebih dahulu, padahal apa yang mereka katakan belum tentu audiens perlu mendengarnya. Ketika kamu berbicara dengan teman atau siapa pun secara santai tentu tidak membutuhkan perencanaan yang kompleks dan hanya mengalir dengan sendirinya.
Setiap orang tentu ingin hal yang dibicarakannya didengar oleh orang lain sehingga terjadi adanya interaksi yang baik. Namun jika semua orang ingin didengar tentu ada berbagai cara yang dapat dilakukan agar pembicaraannya menarik perhatian orang lain.
Dikutip dari Psychology Today, komunikasi terbagi menjadi lima tingkatan yaitu non-verbal communication(berkomunikasi menggunakan simbol), spoken communication (berkomunikasi menggunakan bahasa),expressive communication(menyampaikan keinginan kita), 2-way communication (berbalas pesan dengan orang lain), dan tactical communication(komunikasi ditujukan untuk membentuk tujuan bersama).
Menurut Tim David, mantan pesulap, penulis, dan pembicara tentang hubungan antarmanusia, menjelaskan bahwa ada tiga cara untuk mencapai tingkatan tertinggi dari proses komunikasi tersebut. Berikut ini ulasan lengkapnya.
Tips Jitu Berkomunikasi agar Didengarkan oleh Orang Lain
1. Kamu Harus Tahu Motivasi atau Tujuan Audiensmu
Foto: Wildwildweb
Sebagai mantan pesulap, David menggunakan perumpamaan bahwa sebagai seorang pembicara, kamu harus 'menghilang' ke dalam audiens. Ini bisa diartikan bahwa kamu harus menyatu dengan audiens agar bisa lebih dekat dengan mereka.
Seorang komunikator (orang yang bicara) harus tahu tujuan atau motivasi dari para komunikannya (orang yang menerima pesan). Mengapa mereka ada di sini untuk mendengarkanmu? Apa yang mereka inginkan?
Jika komunikator telah mengetahui hal tersebut, tentu akan memudahkannya untuk membawakan pesan yang sesuai dengan keinginan audiens.
Jika seorang komunikator berhasil menjawab pertanyaan tersebut, maka dirinya telah berhasil menarik setengah dari perhatian komunikan untuk mendengarkannya. Ketika hal itu terjadi, seorang komunikator dapat menganggapnya sebagai kemenangan.
Karena mendengarkan merupakan sesuatu yang sangat sulit dilakukan oleh orang lain terutama untuk mendengarkan orang yang tidak mereka kenal. Bahkan banyak organisasi yang fokus terhadap keterampilan berbicara, tapi hanya sedikit yang fokus pada keterampilan mendengarkan.
2. Kamu Harus Bisa 'Membagi Otak' Menjadi Dua
Foto: Dreamstime
Sebagai seorang komunikator, kamu harus terus memikirkan tentang hal yang perlu disampaikan, pengaruhi, dan ajarkan. Selain itu, kamu juga harus memikirkan motivasi orang lain untuk mendengarkan, memikirkan bagaimana cara menyampaikannya, dan menyampaikan hal yang tidak disampaikan oleh orang lain.
Seorang komunikator juga harus mampu beradaptasi dengan segala kondisi saat sedang berkomunikasi. Komunikator harus membagi otaknya menjadi dua bagian, yaitu untuk menganalisis dan beradaptasi.
Dengan dua hal ini, awalnya akan terasa sulit karena kamu seolah tidak mendengarkan lawan bicara dan terlalu banyak memikirkan hal lain.
Namun ini keliru. Secara tidak sadar, kamu sedang mendengarkan mereka, memperhatikan kebutuhan mereka, memikirkan pesan yang akan kamu sampaikan, dan menganalisis hal yang akan terjadi selanjutnya. Karena itulah kamu memikirkan hal lain agar komunikasi dapat berjalan dengan baik.
Dengan begitu, komunikator dapat secara dinamis menyesuaikan pendekatan dengan komunikan sehingga dapat membawa percakapan sesulit apa pun menjadi kesimpulan yang dapat dipahami bagi semua yang terlibat.
Komunikator juga akan mendapatkan koneksi yang lebih luas dan lebih bermakna, yang dapat berguna untuk kesuksesan dalam bidang bisnis maupun kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.
3. Kamu Harus Bisa Memprediksi Beberapa Waktu ke Depan
Foto: IMD
Untuk dapat membaca situasi, komunikator harus memilih tindakan yang tepat. Masalah yang sering terjadi adalah seorang komunikator hanya membicarakan topik yang ingin mereka sampaikan.
Mereka membicarakannya tanpa berpikir terlebih dahulu, padahal apa yang mereka katakan belum tentu audiens perlu mendengarnya. Ketika kamu berbicara dengan teman atau siapa pun secara santai tentu tidak membutuhkan perencanaan yang kompleks dan hanya mengalir dengan sendirinya.