Mengapa Gen Z Lebih Mudah Depresi? Ini Alasannya menurut Ahli

Sabtu, 22 Juni 2024 - 14:06 WIB
loading...
Mengapa Gen Z Lebih...
Alasan Gen Z mudah depresi banyak terkait dengan lingkungan yang membentuk mereka. Foto/Getty Images
A A A
JAKARTA - Generasi Z atau Gen Z merupakan kelompok demografis yang lahir dari rentang waktu 1997 hingga 2012. Mereka memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi-generasi pendahulunya.

Salah satu alasan utama dari perbedaan itu adalah kemajuan teknologi yang begitu cepat. Namun hidup dengan teknologi yang memadai tidak semata-mata membuat Gen Z memiliki hidup yang lebih baik dari generasi sebelumnya.

Faktanya Gen Z menjadi generasi dengan tingkat depresi yang cukup tinggi. Melansir dari survei yang diadakan oleh Pew Research Center pada 2018, terdapat 70% remaja dari berbagai kalangan yang mengatakan bahwa mereka mengalami kecemasan dan depresi.


Mengapa Gen Z Mudah Depresi?


1. Kesulitan Bersosialisasi secara Langsung

Mengapa Gen Z Lebih Mudah Depresi? Ini Alasannya menurut Ahli

Foto: Getty Images

Pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun lalu memaksa semua orang harus bersosialisasi secara daring. Hal tersebut mengubah kebiasaan Gen Z menjadi lebih nyaman berkomunikasi lewat daring daripada harus bertemu langsung dengan orang lain. Tentu ini adalah kebiasaan yang cenderung buruk atau tidak sehat.

Dikutip dari Axios, menurut Bonnie Nagel, seorang ahli saraf perilaku di Oregon Health & Science University, menghabiskan waktu bersama orang-orang dapat melepaskan zat kimia tertentu di otak dan meningkatkan suasana hati kita. Hal tersebut tidak terjadi saat kamu berkirim pesan.

Kurangnya keterhubungan secara langsung tentu akan sangat berpengaruh bagi Gen Z karena hal tersebut membuat mereka kesulitan berinteraksi dengan orang lain secara langsung. Akibatnya mereka cenderung merasa kesepian dan berujung pada depresi.

2. Pengaruh Media Sosial

Mengapa Gen Z Lebih Mudah Depresi? Ini Alasannya menurut Ahli

Foto: Bigstock

Menurut laporan dari Gallup dan Walton Family Foundation pada 2024, hanya sekitar 47% Gen Z yang mengatakan bahwa mereka mengalami perkembangan dalam hidup mereka. Tentu ini bukanlah angka yang baik.

Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya pengaruh media sosial. Dilansir dari Axios, terapis dari Los Angeles Alyssa Mancao mengatakan bahwa Gen Z adalah generasi yang tumbuh dengan internet dan mereka sering melakukan perbandingan.

Mereka cenderung membandingkan segala sesuatu seperti penampilan fisik hingga karier mereka dengan para influencer yang ada di media sosial. Hal ini membuat mereka menjadi tidak percaya diri dan sulit untuk berkembang menemukan jati dirinya.

3. Pesimis dengan Kondisi Dunia

Mengapa Gen Z Lebih Mudah Depresi? Ini Alasannya menurut Ahli

Foto: Getty Images

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Montclair State University memperoleh hasil bahwa banyak Gen Z yang menganggap dunia lebih menakutkan. Mereka mencemaskan beberapa hal di antara cuaca yang cukup ekstrem.

Mereka juga terbebani dengan biaya kebutuhan hidup yang semakin melonjak tinggi. Semasa di sekolah pun mereka menghadapi ketakutan terbesar, yaitu ketika lulus akan kesulitan mencari pekerjaan.

Ditambah lagi dengan kemajuan teknologi yang memunculkan Artificial Intelligence (AI) yang mulai menggantikan manusia di beberapa sektor pekerjaan. Ini tentu menjadi ancaman nyata yang dihadapi oleh Gen Z dalam menjalani hidup mereka.


4. Orang Tua yang Terlalu Melindungi (Overprotective)

Mengapa Gen Z Lebih Mudah Depresi? Ini Alasannya menurut Ahli

Foto: Shutterstock

Sebagai orang tua tentu sudah selayaknya untuk melindungi anaknya dengan cara apa pun. Meski memiliki tujuan yang baik, faktanya hal ini justru membawa dampak yang berbahaya jika dilakukan secara berlebihan.

Dilansir dari Thunderbird menurut profesor kepemimpinan etis di New York University Jonathan Haidt menyatakan salah satu alasan Gen Z menjadi sangat sensitif adalah pola asuh yang terlalu protektif.

Hal ini akan berbahaya ketika Gen Z mulai beranjak dewasa. Mereka akan kesulitan menghadapi tantangan tanpa kehadiran orang tua mereka karena telah terbiasa dimanja sejak masih anak-anak. Mereka yang mengalami kesulitan dalam menghadapi masalah ini akan merasa rendah diri dan cenderung lebih mudah depresi.

Itulah beberapa faktor yang membuat Gen Z lebih mudah depresi dibanding dengan generasi sebelumnya.

MG/Akbar Nugroho
(ita)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4943 seconds (0.1#10.140)