Emosimu Sering Tidak Stabil? Ini 9 Cara Mengenali dan Mengontrolnya
loading...
A
A
A
Sekarang saatnya menerapkan pengamatan kamu untuk membantumu mengetahui cara menghadapinya. Memahaminya membantu kamu mengenali hal yang mungkin kamu butuhkan pada saat itu dan memungkinkan kamu untuk bertindak berdasarkan pengamatan itu.
Penting untuk diperhatikan bahwa bertindak berdasarkan pengamatanmu terhadap suatu perasaan berbeda dengan bertindak berdasarkan perasaan itu sendiri. Jika kamu selalu bertindak berdasarkan perasaanmu, itu tidak bagus. Sebaliknya, kamu harus menyelidiki emosi kamu untuk menemukan masalahnya untuk membantu kamu mengatasinya, bukan langsung menindaklanjutinya.
Menanyakan pada diri sendiri emosi apa yang ingin dikatakan kepadamu bisa membawamu ke begitu banyak arah yang membantu dan memecahkan masalah. Ini bisa memberi tahu kamu mengenai sesuatu yang kecil, misalnya "kamu perlu menjauh dari media sosial sebentar," atau sesuatu yang lebih besar atau lebih samar, seperti "kamu perlu menyelidiki lebih lanjut mengapa semuanya bikin kamu kesal akhir-akhir ini." Bisa jadi, masalahnya hanya sederhana bahwa kamu hanya perlu mmakan karena kamu sedang lapar.
Baca Juga: 6 Alasan Kamu Kena Ghosting, Menurut Para Cowok
5. TEMUKAN CARA UNTUK MENGEKSPRESIKAN PERASAAN DENGAN AMAN
Foto:@russn_fckr/unsplash
Setelah kamu mengidentifikasi dan membuka emosimu, sering kali strategi terbaik adalah dengan mengekspresikan emosi, bukan menyimpannya di dalam diri kamu.
Apakah kamu perlu membicarakannya dengan teman? Apakah kamu perlu menuliskannya di jurnalmu? Apakah kamu perlu menangis? Pokoknya, apa pun yang membantumu merasa seperti sedang mengatasi emosi.
“Begitu banyak orang berusaha sekuat tenaga untuk tidak merasakan sesuatu,” kata Ryan. "Mereka tidak menyadari kelegaan yang bisa dirasakan kalau emosi itu dilepaskan."
Mencari cara terbaik untuk mengekspresikan emosi dengan aman perlu kamu lakukan dibanding kamu jatuh ke pola yang merusak diri dan hidupmu. Jangan sampai kamu membuat dirinya untuk terus mati rasa, mati rasa, mati rasa, lantas tiba-tiba meledak.
6. BERFOKUSLAH PADA SENSASI FISIK
Foto:@areksan/unsplash
“Saat kita melibatkan tubuh kita, kita dapat membantu mengatasi dan mengekspresikan emosi kita dengan cara yang konstruktif dan sehat,” ujar profesor psikologi di Marquette University, John Grych.
Berolahraga atau keluar adalah dua cara umum untuk mengatasi perasaan negatif yang kuat, tetapi jika itu bukan tipemu, ada cara lain untuk memanfaatkan kekuatan pengatur emosi tubuh kamu. Kamu bisa melompat-lompat di kamar mandi, menari dengan lagu yang punya gerakan intens, atau apa pun yang masuk akal untuk dilakukan.
7. INGAT BAHWA TIDAK APA-APA UNTUK MENUNDA PADA PERASAAN
Foto:@haleypowers/unsplash
Kita hidup di dunia nyata, jadi kita tidak selalu punya waktu untuk menghadapi emosi yang muncul. Dalam kasus ini, tetap penting untuk melalui langkah pertama untuk memberi nama emosimu dan menerima perasaan tersebut. Tetapi setelah itu, terkadang kamu hanya perlu mengatakan pada diri sendiri, Oke, saya depresi dan saya akan membahasnya nanti".
“Sering kali, ini berkaitan dengan intensitas,” kata Ryan. “Jika itu adalah sesuatu yang kecil, seperti kamu agak kesal tentang sesuatu, tentu saja, kamu dapat mengambil waktu lima menit dan pergi berjalan-jalan atau menceritakannya kepada teman.”
Namun jika itu adalah emosi yang kuat yang kamu tahu akan membutuhkan lebih dari beberapa menit, katakan pada diri sendiri bahwa kamu akan memikirkan atau meluangkan waktu untuk mencerna dan mengatasinya nanti, dan ini harus benar-benar kamu lakukan.
8. CERDAS DALAM MENGGUNAKAN PENGALIHAN
Penting untuk diperhatikan bahwa bertindak berdasarkan pengamatanmu terhadap suatu perasaan berbeda dengan bertindak berdasarkan perasaan itu sendiri. Jika kamu selalu bertindak berdasarkan perasaanmu, itu tidak bagus. Sebaliknya, kamu harus menyelidiki emosi kamu untuk menemukan masalahnya untuk membantu kamu mengatasinya, bukan langsung menindaklanjutinya.
Menanyakan pada diri sendiri emosi apa yang ingin dikatakan kepadamu bisa membawamu ke begitu banyak arah yang membantu dan memecahkan masalah. Ini bisa memberi tahu kamu mengenai sesuatu yang kecil, misalnya "kamu perlu menjauh dari media sosial sebentar," atau sesuatu yang lebih besar atau lebih samar, seperti "kamu perlu menyelidiki lebih lanjut mengapa semuanya bikin kamu kesal akhir-akhir ini." Bisa jadi, masalahnya hanya sederhana bahwa kamu hanya perlu mmakan karena kamu sedang lapar.
Baca Juga: 6 Alasan Kamu Kena Ghosting, Menurut Para Cowok
5. TEMUKAN CARA UNTUK MENGEKSPRESIKAN PERASAAN DENGAN AMAN
Foto:@russn_fckr/unsplash
Setelah kamu mengidentifikasi dan membuka emosimu, sering kali strategi terbaik adalah dengan mengekspresikan emosi, bukan menyimpannya di dalam diri kamu.
Apakah kamu perlu membicarakannya dengan teman? Apakah kamu perlu menuliskannya di jurnalmu? Apakah kamu perlu menangis? Pokoknya, apa pun yang membantumu merasa seperti sedang mengatasi emosi.
“Begitu banyak orang berusaha sekuat tenaga untuk tidak merasakan sesuatu,” kata Ryan. "Mereka tidak menyadari kelegaan yang bisa dirasakan kalau emosi itu dilepaskan."
Mencari cara terbaik untuk mengekspresikan emosi dengan aman perlu kamu lakukan dibanding kamu jatuh ke pola yang merusak diri dan hidupmu. Jangan sampai kamu membuat dirinya untuk terus mati rasa, mati rasa, mati rasa, lantas tiba-tiba meledak.
6. BERFOKUSLAH PADA SENSASI FISIK
Foto:@areksan/unsplash
“Saat kita melibatkan tubuh kita, kita dapat membantu mengatasi dan mengekspresikan emosi kita dengan cara yang konstruktif dan sehat,” ujar profesor psikologi di Marquette University, John Grych.
Berolahraga atau keluar adalah dua cara umum untuk mengatasi perasaan negatif yang kuat, tetapi jika itu bukan tipemu, ada cara lain untuk memanfaatkan kekuatan pengatur emosi tubuh kamu. Kamu bisa melompat-lompat di kamar mandi, menari dengan lagu yang punya gerakan intens, atau apa pun yang masuk akal untuk dilakukan.
7. INGAT BAHWA TIDAK APA-APA UNTUK MENUNDA PADA PERASAAN
Foto:@haleypowers/unsplash
Kita hidup di dunia nyata, jadi kita tidak selalu punya waktu untuk menghadapi emosi yang muncul. Dalam kasus ini, tetap penting untuk melalui langkah pertama untuk memberi nama emosimu dan menerima perasaan tersebut. Tetapi setelah itu, terkadang kamu hanya perlu mengatakan pada diri sendiri, Oke, saya depresi dan saya akan membahasnya nanti".
“Sering kali, ini berkaitan dengan intensitas,” kata Ryan. “Jika itu adalah sesuatu yang kecil, seperti kamu agak kesal tentang sesuatu, tentu saja, kamu dapat mengambil waktu lima menit dan pergi berjalan-jalan atau menceritakannya kepada teman.”
Namun jika itu adalah emosi yang kuat yang kamu tahu akan membutuhkan lebih dari beberapa menit, katakan pada diri sendiri bahwa kamu akan memikirkan atau meluangkan waktu untuk mencerna dan mengatasinya nanti, dan ini harus benar-benar kamu lakukan.
8. CERDAS DALAM MENGGUNAKAN PENGALIHAN