6 Mitos tentang Haid, Bukan Hiu yang Harus Dihindari tapi Hewan Ini
loading...
A
A
A
Nah, yang perlu kamu ketahui, sebenarnya bukan hiu yang harus kamu takuti saat haid, melainkan iguana jantan. Menurut dokter hewan (veterinarian) Beth Breitweiser, mengutip Teen Vogue, iguana jantan sangat agresif jika mencium bau darah manusia yang sedang haid. Apalagi jika posisi manusia tersebut sejajar dengan mata hewan itu, maka ia bisa menyerang.
Sementara veterinarian William Rodgers mengatakan bahwa darah manusia yang sedang haid mirip dengan bau feromon yang dikeluarkan oleh iguana betina pada musim kawin. Feromon adalah zat kimia yang dikeluarkan oleh hewan saat merasakan birahi, untuk menarik perhatian lawan jenisnya saat musim kawin tiba.
5. Siklus Haid Satu Geng akan Sama
Foto: Shutterstock
Mitos yang satu ini juga sering kita dengar. Saat kamu haid, teman kamu tak berapa lama kemudian juga ikut haid, sementara teman yang lainnya juga kemudian menyusul. Meskipun kedengarannya keren, tapi sayangnya ini tidak terbukti secara ilmiah.
6. Saat Haid, Kita Tidak Bisa Hamil
Foto: Daniel Allan/Getty Images
Ini juga ternyata mitos. Meskipun kehamilan saat haid jarang terjadi, tapi hal tersebut bukannya tidak mungkin, terutama kalau siklus haidmu pendek atau haidmu tidak teratur. Perlu diketahui, siklus haid normal adalah 21-35 hari.
Selain siklus haid yang tidak teratur, masa ovulasi alias masa subur (terlepasnya sel telur dari indung telur) juga tidak bisa diprediksi secara akurat. Ovulasi bisa terjadi sebelum, selama, dan setelah fase perdarahan, terutama kalau haidmu tidak teratur.
Baca Juga: 5 Film Korea Romantis dengan Kisah Cinta Realistis, Ada Suka juga Duka
Bahkan kalau misalnya kamu tidak berovulasi saat berhubungan intim, sperma yang masuk bisa hidup di vagina hingga lima hari. Jadi kalau telur dilepaskan selama rentang waktu itu, maka tetap bisa dibuahi.
Selain itu, perlu juga diingat bahwa keluarnya darah dari vagina tidak selamanya berarti haid. Hal ini bisa jadi adalah spotting atau bercak berwarna cokelat atau agak kemerahan. Spotting pada remaja kadang terjadi karena haid yang belum teratur. Namun spotting juga bisa jadi adalah tanda kehamilan atau ada gangguan alat reproduksi.
Untuk memastikannya, tentunya kamu harus memeriksakannya ke dokter.
Sementara veterinarian William Rodgers mengatakan bahwa darah manusia yang sedang haid mirip dengan bau feromon yang dikeluarkan oleh iguana betina pada musim kawin. Feromon adalah zat kimia yang dikeluarkan oleh hewan saat merasakan birahi, untuk menarik perhatian lawan jenisnya saat musim kawin tiba.
5. Siklus Haid Satu Geng akan Sama
Foto: Shutterstock
Mitos yang satu ini juga sering kita dengar. Saat kamu haid, teman kamu tak berapa lama kemudian juga ikut haid, sementara teman yang lainnya juga kemudian menyusul. Meskipun kedengarannya keren, tapi sayangnya ini tidak terbukti secara ilmiah.
6. Saat Haid, Kita Tidak Bisa Hamil
Foto: Daniel Allan/Getty Images
Ini juga ternyata mitos. Meskipun kehamilan saat haid jarang terjadi, tapi hal tersebut bukannya tidak mungkin, terutama kalau siklus haidmu pendek atau haidmu tidak teratur. Perlu diketahui, siklus haid normal adalah 21-35 hari.
Selain siklus haid yang tidak teratur, masa ovulasi alias masa subur (terlepasnya sel telur dari indung telur) juga tidak bisa diprediksi secara akurat. Ovulasi bisa terjadi sebelum, selama, dan setelah fase perdarahan, terutama kalau haidmu tidak teratur.
Baca Juga: 5 Film Korea Romantis dengan Kisah Cinta Realistis, Ada Suka juga Duka
Bahkan kalau misalnya kamu tidak berovulasi saat berhubungan intim, sperma yang masuk bisa hidup di vagina hingga lima hari. Jadi kalau telur dilepaskan selama rentang waktu itu, maka tetap bisa dibuahi.
Selain itu, perlu juga diingat bahwa keluarnya darah dari vagina tidak selamanya berarti haid. Hal ini bisa jadi adalah spotting atau bercak berwarna cokelat atau agak kemerahan. Spotting pada remaja kadang terjadi karena haid yang belum teratur. Namun spotting juga bisa jadi adalah tanda kehamilan atau ada gangguan alat reproduksi.
Untuk memastikannya, tentunya kamu harus memeriksakannya ke dokter.
(ita)