5 Siklus Kemarahan, dari Pemicu sampai Depresi Pascakrisis

Sabtu, 19 Februari 2022 - 14:00 WIB
loading...
5 Siklus Kemarahan, dari Pemicu sampai Depresi Pascakrisis
Bruce Banner akan berubah menjadi Hulk tiap kali ada pemicu yang membuat amarahnya meledak. Foto/Walt Disney, Marvel
A A A
JAKARTA - Siklus kemarahan memiliki lima fase yakni pemicu, eskalasi, krisis, pemulihan, dan depresi pascakrisis.

Memahami siklus kemarahan mampu membantu memahami reaksi kita dan reaksi orang lain. Berikut ini lima fase kemarahan yang terjadi setiap kali amarah kita muncul.

1. Fase Pemicu (The Trigger Phase)

5 Siklus Kemarahan, dari Pemicu sampai Depresi Pascakrisis

Foto:Andrea Piacquadio/Pexels

Fase pemicu terjadi ketika suatu peristiwa memantik sebuah siklus kemarahan. Seseorang akan menerima pendapat atau beberapa informasi yang mengejutkan dirinya. Pada level tertentu dia akan merasa terancam dan sistem fisiologisnya akan bersiap untuk menghadapi ancaman itu.

2. Fase Eskalasi (The Escalation Phase)

5 Siklus Kemarahan, dari Pemicu sampai Depresi Pascakrisis

Foto:Faruk TokluoÄŸlu/Pexels

Pada fase ini tubuh merespons ancaman yang datang dengan beragam hal. Respons tersebut dapat dilihat pada respirasi menjadi lebih cepat, tekanan darah dan denyut jantung meningkat. Selain itu, suara mengalami perubahan dengan nada menjadi lebih tinggi atau rendah, pupil membesar, dan kerutan pada alis.

3. Fase Krisis (The Crisis Phase)

5 Siklus Kemarahan, dari Pemicu sampai Depresi Pascakrisis

Foto:Shvets Production/Pexels

Pada fase krisis, tubuh siap untuk bertindak. Respons melawan atau lari muncul, dan individu memilih untuk menyelamatkan dirinya dari potensi bahaya (fisik atau emosional). Selama fase ini, seseorang cenderung mengambil keputusan dengan tergesa-gesa dan hanya mengandalkan perasaan tanpa logika.

Baca Juga: 6 Tanda Kamu Punya Masalah Anger Issues, Susah Mengontrol Amarah


4. Fase Pemulihan (The Recovery Phase)

5 Siklus Kemarahan, dari Pemicu sampai Depresi Pascakrisis

Foto:Tima Miroshnichenko/Pexels

Setelah aksi (dalam fase krisis), datanglah fase pemulihan. Lantaran kemarahan sebagian besar telah dilepaskan, tubuh secara bertahap mulai kembali ke keadaan normal. Lonjakan adrenalin dalam darah menurun dan penalaran mulai masuk. Meskipun, beberapa jenis intervensi yang tidak tepat dapat berfungsi sebagai pemicu baru dan membawa kembali kemarahan.

Baca Juga: 10 Tukang Tipu Paling Terkenal yang Kisahnya Dijadikan Film, Ada dari Indonesia

5. Fase Depresi Pascakrisis (The Post-Crisis Depression Phase)

5 Siklus Kemarahan, dari Pemicu sampai Depresi Pascakrisis

Foto:Kat Smith/Pexels

Fase depresi pascakrisis adalah titik saat kondisi detak jantung menurun dan tubuh mulai mendapatkan kembali keseimbangannya. Ketika kesadaran dan energi tubuh membaik, seseorang akan mulai menganalisis peristiwa yang baru saja terjadi. Ada kemungkinan seseorang mulai merasa bersalah, menyesal, atau depresi emosional terhadap hal yang telah dia lakukan.


GenSINDO
Pratitis Nur Kanariyati
Universitas Sebelas Maret Surakarta

(ita)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3830 seconds (0.1#10.140)