Lagi Chatting-an Malah Cemas? Yuk, Kenalan dengan Texting Anxiety
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pernahkah kamu merasa takut ketika ingin chatting-an dengan seseorang? Atau panik karena merasa respons dari temanmu terkesan jutek? Atau stres menunggu balasan chat pasanganmu yang tak kunjung datang?
Sebetulnya, tidak masalah karena semua orang pernah mengalami hal ini. Namun, kalau berlebihan, bisa jadi kamu sebenarnya tengah mengalami texting anxiety , lho!
Dalam artikel Southern Living, Forrest Talley, psikolog yang bergabung dengan Invictus Psychological Services, menjelaskan bahwa “texting anxiety adalah keresahan yang dialami oleh seseorang ketika menunggu balasan dari pesan yang telah dikirim atau tekanan ketika menerima pesan yang tidak terduga atau tidak sesuai dengan ekspektasi.”
Foto:Andrea Piacquadio/Pexels
Studi terkait menunjukkan bahwa dopamin, hormon yang erat kaitannya dengan perasaan senang dan kepuasan, berperan besar dalam terjadinya texting anxiety. Ini karena selain perasaan senang dan kepuasan, dopamin juga menimbulkan perasaan kerinduan dan pencarian (longing) akan perasaan senang dan kepuasan tersebut yang berujung pada kecemasan.
Baca Juga: Tips Kendalikan Anxiety saat Bersosialisasi setelah Pandemi Berakhir
Karena itulah, ketika kamu merasa senang saat mengirim atau menerima pesan, kamu juga bisa cemas, overthinking, dan bahkan takut ketika hendak berkirim pesan, dan juga saat ada balasan pesan yang lama atau tidak sesuai kehendak atau ekspetasi.
Contohnya, kamu cemas berlebihan lantaran merasa balasan singkat dari pasangan atau temanmu terkesan jutek atau tidak sesuai ekspetasimu. Di sini, interpretasimu terhadap balasan tersebut tidak sempurna karena kamu tidak tahu mimik wajah atau intonasi suara si pengirim pesan. Selain itu, sebenarnya balasan pesan mereka pun adalah sesuatu yang di luar kendalimu.
Foto:Keira Burton/Pexels
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan pesan yang kamu kirim atau yang kamu terima, kamu bisa meminta kepada lawan bicaramu untuk bertatap muka dan mengobrol langsung.
Namun, karena situasi saat ini tidak memungkinkan untuk bertatap muka, kamu juga bisa berkomunikasi lewat telepon untuk menjelaskan sesuatu atau mengklarifikasi maksud pesanmu atau pesan dari lawan bicara.
Baca Juga: 5 Rahasia Psikologi dalam 'Left Hand', Webtoon untuk Usia 21 Tahun ke Atas
Terakhir, ada baiknya untuk mengurangi penggunaan ponselmu secara bertahap kalau kamu sering mengalami kecemasan berlebih saat menggunakan ponsel. Kamu bisa mengalihkannya dengan kegiatan lain, misalnya membaca buku, meditasi diri, olahraga atau yoga, menggambar, atau melakukan hal-hal lain yang kamu sukai.
Hania Latifa
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
Instagram: @ha.haniiala
Sebetulnya, tidak masalah karena semua orang pernah mengalami hal ini. Namun, kalau berlebihan, bisa jadi kamu sebenarnya tengah mengalami texting anxiety , lho!
Dalam artikel Southern Living, Forrest Talley, psikolog yang bergabung dengan Invictus Psychological Services, menjelaskan bahwa “texting anxiety adalah keresahan yang dialami oleh seseorang ketika menunggu balasan dari pesan yang telah dikirim atau tekanan ketika menerima pesan yang tidak terduga atau tidak sesuai dengan ekspektasi.”
Foto:Andrea Piacquadio/Pexels
Studi terkait menunjukkan bahwa dopamin, hormon yang erat kaitannya dengan perasaan senang dan kepuasan, berperan besar dalam terjadinya texting anxiety. Ini karena selain perasaan senang dan kepuasan, dopamin juga menimbulkan perasaan kerinduan dan pencarian (longing) akan perasaan senang dan kepuasan tersebut yang berujung pada kecemasan.
Baca Juga: Tips Kendalikan Anxiety saat Bersosialisasi setelah Pandemi Berakhir
Karena itulah, ketika kamu merasa senang saat mengirim atau menerima pesan, kamu juga bisa cemas, overthinking, dan bahkan takut ketika hendak berkirim pesan, dan juga saat ada balasan pesan yang lama atau tidak sesuai kehendak atau ekspetasi.
Contohnya, kamu cemas berlebihan lantaran merasa balasan singkat dari pasangan atau temanmu terkesan jutek atau tidak sesuai ekspetasimu. Di sini, interpretasimu terhadap balasan tersebut tidak sempurna karena kamu tidak tahu mimik wajah atau intonasi suara si pengirim pesan. Selain itu, sebenarnya balasan pesan mereka pun adalah sesuatu yang di luar kendalimu.
Foto:Keira Burton/Pexels
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan pesan yang kamu kirim atau yang kamu terima, kamu bisa meminta kepada lawan bicaramu untuk bertatap muka dan mengobrol langsung.
Namun, karena situasi saat ini tidak memungkinkan untuk bertatap muka, kamu juga bisa berkomunikasi lewat telepon untuk menjelaskan sesuatu atau mengklarifikasi maksud pesanmu atau pesan dari lawan bicara.
Baca Juga: 5 Rahasia Psikologi dalam 'Left Hand', Webtoon untuk Usia 21 Tahun ke Atas
Terakhir, ada baiknya untuk mengurangi penggunaan ponselmu secara bertahap kalau kamu sering mengalami kecemasan berlebih saat menggunakan ponsel. Kamu bisa mengalihkannya dengan kegiatan lain, misalnya membaca buku, meditasi diri, olahraga atau yoga, menggambar, atau melakukan hal-hal lain yang kamu sukai.
Hania Latifa
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
Instagram: @ha.haniiala
(ita)