4 Self Personality yang Mesti Kamu Tahu untuk Kenali Diri Sendiri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak orang boleh jadi belum tahu tentang proses pembentukan diri atau self personality. Self atau diri merupakan salah satu aspek penting dalam psikologi dan kepribadian manusia.
Pembentukan diri atau self muncul karena pengaruh dari diri sendiri maupun orang lain. Pembentukan diri ini bisa saja terjadi sepanjang hidupnya.
Setiap individu baik sadar maupun tidak pastinya melakukan proses pencarian diri . Dalam pencarian diri terjadi proses yang membuatnya akan mengalami suatu perubahan dari banyak sisi, misalnya cara pandang atau nilai-nilai yang dianggapnya penting dalam kehidupan.
Dari sudut pandang filsuf William James, self dipandang sebagai pikiran dan perasaan seseorang tentang pikiran dan perasaannya. Dengan kata lain seperti introspeksi. Biasanya hal ini dikenal dengan pengenalan diri atau social knowledge.
Setiap individu punya empat komponen konsep diri atau self. Keempat komponen ini akan membentuk diri secara utuh, tapi melalui proses yang panjang dan terus berlangsung selama individu itu hidup.
1. SELF CONCEPT
Foto:Artem Podrez/Pexels
Self conceptadalah proses pembentukan diri dengan mengenal diri sendiri. Biasanya akan muncul pertanyaan-pertanyaan seperti, "Siapa saya?", "Apakah saya orang yang sukses?", "Apakah saya orang yang gagal?", "Apakah saya orang yang kaya?:, "Apakah saya orang yang miskin?", dan seterusnya.
Pertanyaan ini merupakan sesuatu yang harus dijawab berdasarkan perbandingan sosial sehingga kita akan mengonsepkan diri kita sebagai apa. Pembentukan diri yang terjadi pada tahap ini biasanya melalui proses peniruan atau imitasi. Misalnya orang yang gagal akan meniru orang yang sukses agar dirinya menjadi sukses.
Baca Juga: Langkah-Langkah Sederhana untuk Menerima dan Mencintai Diri Sendiri
2. SELF ESTEEM
Foto:Pavel Danilyuk/Pexels
Self esteematau harga diri merupakan proses pembentukan diri saat seseorang menilai dirinya sendiri. Harga diri adalah cara seseorang dalam memandang, menghargai, dan mencintai dirinya sendiri. Proses ini akan memunculkan masalah yang berkaitan dengan individu itu sendiri.
Akan ada pertanyaan yang muncul seperti, "Apakah saya menarik?", "Apakah saya pintar?", "Apakah saya menyenangkan?". Pada proses ini maka seseorang akan mengevaluasi dirinya sendiri. Dengan tingkat harga diri yang baik, seseorang bisa lebih mencintai, menghargai, dan menerima diri mereka apa adanya, terlepas dari segala kekurangan yang dimiliki.
3. SOCIAL SELF
Foto:Monstera/Pexels
Pada komponen ini, seseorang akan berupaya memperjelas peranan dalam suatu hubungan dengan orang lain. Hubungan ini sangat menentukan di dalam pembentukan diri kita.
Akan muncul pertanyaan seperti, "Apa peran saya?", "Sebagai apa?". Kalau tidak jelas social self-nya, maka kewajiban dan hak hak seseorang menjadi kabur karena setiap peran punya tanggung jawabnya masing-masing.
Baca Juga: Bukan Introvert, Inilah Tanda-Tanda Gangguan Kepribadian Skizoid
4. SELF KNOWLEDGE
Foto:Vlada Karpovich/Pexels
Ini adalah kemampuan mengenali diri sendiri, menjelaskan dirinya sendiri, menjelaskan apa yang dilakukan, apa yang pikirkan dan apa yang dirasakan. Pilihan-pilihan ini akan menimbulkan pertanyaan seperti, "Mengapa aku begini atau begitu?". Jawaban kita bisa benar dan bisa pula salah.
Karena itu kemampuan mengenal diri ini sangat penting sekali sebagai evaluasi untuk membentuk kembali konsep diri. Pada proses ini individu akan melihat lagi self esteem dan social self-nya.
Pada pembentukan diri, akan terjadi proses yang terus-menerus. Kita bisa mengenal diri kita dengan baik bergantung pada self knowledge kita. Oleh karena itu, kita perlu mengenal diri kita lebih jauh karena memahami self knowledge akan membuat diri kita semakin baik dan bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Lutfia Dwi Kurniasih
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @lutfaiueo
Pembentukan diri atau self muncul karena pengaruh dari diri sendiri maupun orang lain. Pembentukan diri ini bisa saja terjadi sepanjang hidupnya.
Setiap individu baik sadar maupun tidak pastinya melakukan proses pencarian diri . Dalam pencarian diri terjadi proses yang membuatnya akan mengalami suatu perubahan dari banyak sisi, misalnya cara pandang atau nilai-nilai yang dianggapnya penting dalam kehidupan.
Dari sudut pandang filsuf William James, self dipandang sebagai pikiran dan perasaan seseorang tentang pikiran dan perasaannya. Dengan kata lain seperti introspeksi. Biasanya hal ini dikenal dengan pengenalan diri atau social knowledge.
Setiap individu punya empat komponen konsep diri atau self. Keempat komponen ini akan membentuk diri secara utuh, tapi melalui proses yang panjang dan terus berlangsung selama individu itu hidup.
1. SELF CONCEPT
Foto:Artem Podrez/Pexels
Self conceptadalah proses pembentukan diri dengan mengenal diri sendiri. Biasanya akan muncul pertanyaan-pertanyaan seperti, "Siapa saya?", "Apakah saya orang yang sukses?", "Apakah saya orang yang gagal?", "Apakah saya orang yang kaya?:, "Apakah saya orang yang miskin?", dan seterusnya.
Pertanyaan ini merupakan sesuatu yang harus dijawab berdasarkan perbandingan sosial sehingga kita akan mengonsepkan diri kita sebagai apa. Pembentukan diri yang terjadi pada tahap ini biasanya melalui proses peniruan atau imitasi. Misalnya orang yang gagal akan meniru orang yang sukses agar dirinya menjadi sukses.
Baca Juga: Langkah-Langkah Sederhana untuk Menerima dan Mencintai Diri Sendiri
2. SELF ESTEEM
Foto:Pavel Danilyuk/Pexels
Self esteematau harga diri merupakan proses pembentukan diri saat seseorang menilai dirinya sendiri. Harga diri adalah cara seseorang dalam memandang, menghargai, dan mencintai dirinya sendiri. Proses ini akan memunculkan masalah yang berkaitan dengan individu itu sendiri.
Akan ada pertanyaan yang muncul seperti, "Apakah saya menarik?", "Apakah saya pintar?", "Apakah saya menyenangkan?". Pada proses ini maka seseorang akan mengevaluasi dirinya sendiri. Dengan tingkat harga diri yang baik, seseorang bisa lebih mencintai, menghargai, dan menerima diri mereka apa adanya, terlepas dari segala kekurangan yang dimiliki.
3. SOCIAL SELF
Foto:Monstera/Pexels
Pada komponen ini, seseorang akan berupaya memperjelas peranan dalam suatu hubungan dengan orang lain. Hubungan ini sangat menentukan di dalam pembentukan diri kita.
Akan muncul pertanyaan seperti, "Apa peran saya?", "Sebagai apa?". Kalau tidak jelas social self-nya, maka kewajiban dan hak hak seseorang menjadi kabur karena setiap peran punya tanggung jawabnya masing-masing.
Baca Juga: Bukan Introvert, Inilah Tanda-Tanda Gangguan Kepribadian Skizoid
4. SELF KNOWLEDGE
Foto:Vlada Karpovich/Pexels
Ini adalah kemampuan mengenali diri sendiri, menjelaskan dirinya sendiri, menjelaskan apa yang dilakukan, apa yang pikirkan dan apa yang dirasakan. Pilihan-pilihan ini akan menimbulkan pertanyaan seperti, "Mengapa aku begini atau begitu?". Jawaban kita bisa benar dan bisa pula salah.
Karena itu kemampuan mengenal diri ini sangat penting sekali sebagai evaluasi untuk membentuk kembali konsep diri. Pada proses ini individu akan melihat lagi self esteem dan social self-nya.
Pada pembentukan diri, akan terjadi proses yang terus-menerus. Kita bisa mengenal diri kita dengan baik bergantung pada self knowledge kita. Oleh karena itu, kita perlu mengenal diri kita lebih jauh karena memahami self knowledge akan membuat diri kita semakin baik dan bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Lutfia Dwi Kurniasih
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @lutfaiueo
(ita)