Ini Sejarah Tragis 'Youth Day' yang Diperingati Setiap 16 Juni
loading...
A
A
A
Kasus kedua adalah tingginya angka pernikahan anak di bawah umur. Di Afrika, berdasarkan data tahun 2014, satu dari tiga anak perempuan yang berasal dari negara berpenghasilan rendah di Afrika menikah sebelum usia 18 tahun. Untuk mengawal kasus ini, Uni Afrika merilis kampanye yang diharapkan bisa mengedukasi masyarakat dan melindungi anak dari bahaya pernikahan di bawah umur.
Baca Juga: Brazen Bull, Mesin Pembunuh Keji Andalan Raja Tiran Yunani Kuno
Kasus ketiga adalah lestarinya praktik-praktik berbahaya, salah satunya adalah mutilasi alat kelamin (sunat untuk anak perempuan). Sebanyak tiga puluh juta lebih anak perempuan berada di bawah bayang-bayang mutilasi alat kelamin ini.
Padahal, mengutip NHS UK , dampak negatif mutilasi alat kelamin di antaranya adalah rasa sakit terus-menerus, pendarahan, permasalahan ekskresi, depresi, dan masih banyak lagi. Oleh sebab itu, isu ini senantiasa dipantau oleh para aktivis dan hak anak perempuan dalam mendapatkan rasa aman dari potensi mutilasi alat kelamin senantiasa diperjuangkan.
Yohanna Valerie Immanuella
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @yohannavalerie18
Baca Juga: Brazen Bull, Mesin Pembunuh Keji Andalan Raja Tiran Yunani Kuno
Kasus ketiga adalah lestarinya praktik-praktik berbahaya, salah satunya adalah mutilasi alat kelamin (sunat untuk anak perempuan). Sebanyak tiga puluh juta lebih anak perempuan berada di bawah bayang-bayang mutilasi alat kelamin ini.
Padahal, mengutip NHS UK , dampak negatif mutilasi alat kelamin di antaranya adalah rasa sakit terus-menerus, pendarahan, permasalahan ekskresi, depresi, dan masih banyak lagi. Oleh sebab itu, isu ini senantiasa dipantau oleh para aktivis dan hak anak perempuan dalam mendapatkan rasa aman dari potensi mutilasi alat kelamin senantiasa diperjuangkan.
Yohanna Valerie Immanuella
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @yohannavalerie18
(ita)