Brazen Bull, Mesin Pembunuh Keji Andalan Raja Tiran Yunani Kuno
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejarah kuno di penjuru dunia selalu punya kisahnya masing-masing, terutama soal berbagai macam metode eksekusi yanggak manusiawi.
Di Yunani Kuno, siapa sangka kalau sebuah patung banteng berwarna kekuningan yang terlihat seperti sebuah hasil karya seni, ternyata merupakan sebuah mesin pembunuh yang amat mengerikan sepanjang sejarah. Yap, inilah Brazen Bull.
Foto: Open Culture
Dikutip dari Medium, alat eksekusi mengerikan ini berasal dari Akragas, sebuah kota baru di Selatan Sisilia yang dikuasai oleh seorang raja tiran bernama Phalaris of Agrigentum.
Sebagai seorang penguasa yang memperoleh kekuasaannya dengan cara licik, Phalaris membutuhkan rasa takut rakyat dan musuhnya untuk mempertahankan kekuasaan.
Baik musuh, kawan, atau rakyatnya sekali pun sudah banyak yang menjadi korban kebengisan raja tiran ini.
Penggunaan Brazen Bull berawal dari rasa bosan Phalaris dengan segala metode eksekusi dan siksaan yang selama ini ia lakukan.
Phalaris menginginkan sebuah alat eksekusi baru yang lebih menarik untuk memuaskan hobi kejinya dalam menyiksa dan membunuh orang.
Foto: Wikipedia
Menurit laporan Diodorus Siculus dalam "Library of History", keinginan Phalaris tentang alat eksekusi baru yang bisa membuatnya ditakuti ini kemudian berhasil diwujudkan oleh Perillos yang berasal dari Athena.
Dikutip dari Ancient Origins, Brazen Bull terbuat dari perunggu berbentuk seperti banteng yang memiliki pintu di salah satu sisinya. Ukurannya dirancang sesuai dengan ukuran banteng asli.
Bagian dalam alat ini sengaja dibuat sebagai ruang kosong yang fungsinya sebagai tempat bagi orang yang akan dieksekusi.
Untuk membuat alat ini bekerja, bagian perut Brazen Bull akan dipanaskan dengan api setelah korban masuk. Kebayang gak, sih, betapa sadis dan mengerikannya alat itu?
Foto: How It Works
Namun, yang paling mengerikan dan gak habis pikir, seperti dikutip dari Ancient Origin, dalam catatan Diodorus Siculus dalam “Library of History”, Perillos mengklaim kepada Phalaris bahwa, "Tangisan kesakitannya akan memberi Anda kesenangan ketika (suara) mereka datang lewat pipa di lubang hidung."
Dikutip dari The Vintage News, bukan cuma kejam, alat ini malah dianggap sebagai hiburan buat orang lain karena dirancang sedemikian rupa supaya suara jeritan korban menjadi terdengar seperti suara banteng yang marah.
Untuk menguji klaim Perillos itu, Phalaris kemudian memerintahkan agar alat ini diuji terlebih dahulu. Yang 'gila'-nya, Phalaris menunjuk Perillos sebagai korban pertama Brazen Bull.
Klaim yang disampaikan oleh Perillos terbukti setelah Phalaris mendengar suara jeritan Perillos yang terkunci di dalam alat sadis itu.
Sementara Phalaris, pada akhirnya juga mati di dalam alat eksekusi miliknya itu. Sang malaikat mautnya adalah Telemakus, leluhur Theron yang berhasil menggulingkan kekuasaan Phalaris.
Silmi Safriyantini
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @silmisafr
Di Yunani Kuno, siapa sangka kalau sebuah patung banteng berwarna kekuningan yang terlihat seperti sebuah hasil karya seni, ternyata merupakan sebuah mesin pembunuh yang amat mengerikan sepanjang sejarah. Yap, inilah Brazen Bull.
Foto: Open Culture
Dikutip dari Medium, alat eksekusi mengerikan ini berasal dari Akragas, sebuah kota baru di Selatan Sisilia yang dikuasai oleh seorang raja tiran bernama Phalaris of Agrigentum.
Sebagai seorang penguasa yang memperoleh kekuasaannya dengan cara licik, Phalaris membutuhkan rasa takut rakyat dan musuhnya untuk mempertahankan kekuasaan.
Baik musuh, kawan, atau rakyatnya sekali pun sudah banyak yang menjadi korban kebengisan raja tiran ini.
Penggunaan Brazen Bull berawal dari rasa bosan Phalaris dengan segala metode eksekusi dan siksaan yang selama ini ia lakukan.
Phalaris menginginkan sebuah alat eksekusi baru yang lebih menarik untuk memuaskan hobi kejinya dalam menyiksa dan membunuh orang.
Foto: Wikipedia
Menurit laporan Diodorus Siculus dalam "Library of History", keinginan Phalaris tentang alat eksekusi baru yang bisa membuatnya ditakuti ini kemudian berhasil diwujudkan oleh Perillos yang berasal dari Athena.
Dikutip dari Ancient Origins, Brazen Bull terbuat dari perunggu berbentuk seperti banteng yang memiliki pintu di salah satu sisinya. Ukurannya dirancang sesuai dengan ukuran banteng asli.
Bagian dalam alat ini sengaja dibuat sebagai ruang kosong yang fungsinya sebagai tempat bagi orang yang akan dieksekusi.
Untuk membuat alat ini bekerja, bagian perut Brazen Bull akan dipanaskan dengan api setelah korban masuk. Kebayang gak, sih, betapa sadis dan mengerikannya alat itu?
Foto: How It Works
Namun, yang paling mengerikan dan gak habis pikir, seperti dikutip dari Ancient Origin, dalam catatan Diodorus Siculus dalam “Library of History”, Perillos mengklaim kepada Phalaris bahwa, "Tangisan kesakitannya akan memberi Anda kesenangan ketika (suara) mereka datang lewat pipa di lubang hidung."
Dikutip dari The Vintage News, bukan cuma kejam, alat ini malah dianggap sebagai hiburan buat orang lain karena dirancang sedemikian rupa supaya suara jeritan korban menjadi terdengar seperti suara banteng yang marah.
Untuk menguji klaim Perillos itu, Phalaris kemudian memerintahkan agar alat ini diuji terlebih dahulu. Yang 'gila'-nya, Phalaris menunjuk Perillos sebagai korban pertama Brazen Bull.
Klaim yang disampaikan oleh Perillos terbukti setelah Phalaris mendengar suara jeritan Perillos yang terkunci di dalam alat sadis itu.
Sementara Phalaris, pada akhirnya juga mati di dalam alat eksekusi miliknya itu. Sang malaikat mautnya adalah Telemakus, leluhur Theron yang berhasil menggulingkan kekuasaan Phalaris.
Silmi Safriyantini
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @silmisafr
(it)