Mengenal Languishing, Perasaan Hampa dan Cara Mengatasinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setahun belakangan ini, kita mau tidak mau terbiasa melakukan hampir seluruh kegiatan di rumah secara terus-menerus. Bekerja, bermain, mengerjakan tugas, semuanya dilakukan di depan gawai.
Rutinitas seperti itu dalam beberapa titik akhirnya membuat seluruh kegiatan terasa sama saja dan membuat kita merasakan languishing.
Menurut Shemiah Derrick, languishing adalah sikap apatis, perasaan gelisah atau tidak tenang, atau kurangnya minat secara keseluruhan dalam hidup atau hal-hal yang biasanya membuat kita bahagia. Languishing tidak seperti gangguan panik atau depresi yang merupakan gangguan psikologis , ia pada dasarnya adalah serangkaian emosi.
Menurut direktur medis regional Community Psychiatry, Dr. Leela R. Magavi, serangkaian emosi dalam languishing tersebut biasanya mencakup perasaan tertekan dari stagnansi, monoton, juga kehampaan.
Walaupun begitu, tak perlu khawatir. Mengutip dari Verywellmind , berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi languishing tersebut.
1. LUANGKAN WAKTU JIKA MEMUNGKINKAN
Foto:Stas Knop/Pexels
Seperti yang Derrick katakan, bahwa otak itu seperti mesin, saat ia terus bekerja, ia menjadi terlalu panas. Untuk bisa digunakan kembali, mesin harus dimatikan atau diistirahatkan terlebih dahulu, agar tidak kelebihan beban dan malah menjadi rusak.
Saat tidak mengerjakan sesuatu, lebih baik fokus untuk mengistirahatkan diri daripada terus memikirkan pekerjaan yang belum tuntas. Lalu, kalau sudah dirasa cukup barulah mulai mengerjakan sesuatu yang lain.
2. IZINKAN DIRI UNTUK MENIKMATI HAL-HAL DI SEKITARMU
Foto: Maisie Kane/Pexels
Daripada berfokus pada apa yang seharusnya membuat bahagia, tapi sulit dilakukan saat ini, atau tidak berusaha menemukan kebahagiaan sama sekali, cobalah mencari apa pun yang menyenangkan di sekitarmu. Kamu bisa melakukan hal-hal seperti mencoba memasak beragam resep makanan, membuat swakriya, menanam tanaman, atau bermain dengan binatang .
Baca Juga: Cara Memilih Pekerjaan Berdasarkan Kepribadian Menurut Psikolog
3. MENGUBAH PEMANDANGAN
Foto:Skitterphoto/Pexels
Pemandangan atau lingkungan yang kita lihat sehari-hari sangat bisa memengaruhi suasana hati yang kita rasakan. Kalau memungkinkan, pisahkan tempat yang digunakan untuk bekerja dan yang digunakan untuk bersantai. Sesekali, kita bisa keluar dari “gua digital” untuk mengistirahatkan fisik maupun mental.
Baca Juga: Anxiety atau Cemas Berlebihan? Ini Cara Asik dan Efektif untuk Mengatasinya
4. MENCOBA TERAPI
Foto:Polina Tankilevitch/Pexels
Kalau memungkinkan dan tersedia, konsultasi kepada ahli bisa menjadi salah satu cara untuk mengarahkan perasaan buruk yang kita miliki. Terapi perilaku kognitif adalah salah satu terapi yang bisa mengubah pemikiran negatif sambil mengeksplorasi perilaku penanganan, beberapa ahli seperti psikiater juga mungkin memberikan obat kalau diperlukan.
Amalia Simehatte
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @amaliasimehatte
Rutinitas seperti itu dalam beberapa titik akhirnya membuat seluruh kegiatan terasa sama saja dan membuat kita merasakan languishing.
Menurut Shemiah Derrick, languishing adalah sikap apatis, perasaan gelisah atau tidak tenang, atau kurangnya minat secara keseluruhan dalam hidup atau hal-hal yang biasanya membuat kita bahagia. Languishing tidak seperti gangguan panik atau depresi yang merupakan gangguan psikologis , ia pada dasarnya adalah serangkaian emosi.
Menurut direktur medis regional Community Psychiatry, Dr. Leela R. Magavi, serangkaian emosi dalam languishing tersebut biasanya mencakup perasaan tertekan dari stagnansi, monoton, juga kehampaan.
Walaupun begitu, tak perlu khawatir. Mengutip dari Verywellmind , berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi languishing tersebut.
1. LUANGKAN WAKTU JIKA MEMUNGKINKAN
Foto:Stas Knop/Pexels
Seperti yang Derrick katakan, bahwa otak itu seperti mesin, saat ia terus bekerja, ia menjadi terlalu panas. Untuk bisa digunakan kembali, mesin harus dimatikan atau diistirahatkan terlebih dahulu, agar tidak kelebihan beban dan malah menjadi rusak.
Saat tidak mengerjakan sesuatu, lebih baik fokus untuk mengistirahatkan diri daripada terus memikirkan pekerjaan yang belum tuntas. Lalu, kalau sudah dirasa cukup barulah mulai mengerjakan sesuatu yang lain.
2. IZINKAN DIRI UNTUK MENIKMATI HAL-HAL DI SEKITARMU
Foto: Maisie Kane/Pexels
Daripada berfokus pada apa yang seharusnya membuat bahagia, tapi sulit dilakukan saat ini, atau tidak berusaha menemukan kebahagiaan sama sekali, cobalah mencari apa pun yang menyenangkan di sekitarmu. Kamu bisa melakukan hal-hal seperti mencoba memasak beragam resep makanan, membuat swakriya, menanam tanaman, atau bermain dengan binatang .
Baca Juga: Cara Memilih Pekerjaan Berdasarkan Kepribadian Menurut Psikolog
3. MENGUBAH PEMANDANGAN
Foto:Skitterphoto/Pexels
Pemandangan atau lingkungan yang kita lihat sehari-hari sangat bisa memengaruhi suasana hati yang kita rasakan. Kalau memungkinkan, pisahkan tempat yang digunakan untuk bekerja dan yang digunakan untuk bersantai. Sesekali, kita bisa keluar dari “gua digital” untuk mengistirahatkan fisik maupun mental.
Baca Juga: Anxiety atau Cemas Berlebihan? Ini Cara Asik dan Efektif untuk Mengatasinya
4. MENCOBA TERAPI
Foto:Polina Tankilevitch/Pexels
Kalau memungkinkan dan tersedia, konsultasi kepada ahli bisa menjadi salah satu cara untuk mengarahkan perasaan buruk yang kita miliki. Terapi perilaku kognitif adalah salah satu terapi yang bisa mengubah pemikiran negatif sambil mengeksplorasi perilaku penanganan, beberapa ahli seperti psikiater juga mungkin memberikan obat kalau diperlukan.
Amalia Simehatte
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @amaliasimehatte
(ita)