Punya Anggota Keluarga yang Toxic? Lakukan 2 Hal Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Siapa yang pernah berpikiran untuk kabur dari rumah saat terjadi suatu masalah dalam keluarga? Atau malas datang ke pertemuan keluarga besar karena ada saudara yang tingkahnya selalu menyebalkan?
Berbeda dengan teman yang mudah kita putuskan hubungannya, saudara yang menyebalkan nyaris tak mungkin kita hindari karena seperti kata orang bijak "kita tidak bisa memilih keluarga kita".
Nah, kalau kamu sering punya masalah dengan anggota keluarga dan tak kunjung reda, bahkan malah berujung pertikaian, mungkin kamu bisa melakukan hal berikut ini.
1. TENTUKAN BATASAN DALAM BERKOMUNIKASI
Foto: Freepik
Mengutip Lifehack ,masalah dengan orang-orang beracun ini bisa disebabkan oleh kurangnya kesadaran dalam diri tentang bagaimana kata-kata dan tindakan yang mereka lakukan berdampak negatif pada orang-orang sekitar mereka atau mereka sebenarnya sadar akan hal tersebut namun cenderung apatis dan manipulatif.
Baca Juga: Patah hati? Ini Cara Praktis Melupakan Mantan Menurut Penelitian
Perlu diingat salah satu ciri paling umum dari orang-orang beracun adalah mereka cenderung menolak untuk mendengarkan, mengabaikan hal yang kita bicarakan atau bisa juga mereka malah memutarbalikkannya kepada kita.
Yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya adalah dengan memberikan batasan dengan tegas tentang perasaan atau hal yang tak kamu suka dari perkataannya.
Misalnya dengan mengatakan,“Saya enggak suka kalau kamu bilang .... karena…. Saya lebih suka kalau besok-besok kamu (tidak) bilang/melakukan... ”
“Saya kurang suka cara kamu bicara …. karena itu bikin hati saya sakit hati. Bisa enggak kita cari jalan tengahnya?"
Cara lainnya adalah, "Saya sayang/peduli denganmu, tapi saya enggak suka dengan cara kamu .... Baiknya kita sama-sama melakukan ..."
2. MENJAGA JARAK
Foto: Freepik
Menjaga jarak mirip dengan teknik mindfulness, yaitu saat kita menjadi lebih sadar akan diri sendiri sambil menguatkan emosi kita untuk bisa mengelola konflik dengan baik saat berseteru dengan orang lain.
The Journal of Personality melakukan sebuah studi pada 2019 dan menemukan bahwa individu terlibat dalam menjaga jarak lebih mungkin untuk mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam emosi positif, dan tidak ada peningkatan emosi negatif.
Baca Juga: Apakah Kita Boleh Minum Air Sisa Semalam?
Kamu juga bisa bertanya pada dirimu sendiri alias mengevaluasi diri jika terjadi konflik. Mengapa saudaramu bicara seperti itu? Mungkinkan dia sedang ada masalah? Sudah berapa kali dia menyakiti hati kamu? Hal-hal ini bisa membantu kamu untuk mencari solusi saat berkomunikasi lagi dengannya.
Kamu juga bisa menulis jurnal untuk melepaskan emosi kamu dan membaca lagi perasaan yang kamu rasakan saat marah atau kecewa.
Munayya Aulia Rahmah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Berbeda dengan teman yang mudah kita putuskan hubungannya, saudara yang menyebalkan nyaris tak mungkin kita hindari karena seperti kata orang bijak "kita tidak bisa memilih keluarga kita".
Nah, kalau kamu sering punya masalah dengan anggota keluarga dan tak kunjung reda, bahkan malah berujung pertikaian, mungkin kamu bisa melakukan hal berikut ini.
1. TENTUKAN BATASAN DALAM BERKOMUNIKASI
Foto: Freepik
Mengutip Lifehack ,masalah dengan orang-orang beracun ini bisa disebabkan oleh kurangnya kesadaran dalam diri tentang bagaimana kata-kata dan tindakan yang mereka lakukan berdampak negatif pada orang-orang sekitar mereka atau mereka sebenarnya sadar akan hal tersebut namun cenderung apatis dan manipulatif.
Baca Juga: Patah hati? Ini Cara Praktis Melupakan Mantan Menurut Penelitian
Perlu diingat salah satu ciri paling umum dari orang-orang beracun adalah mereka cenderung menolak untuk mendengarkan, mengabaikan hal yang kita bicarakan atau bisa juga mereka malah memutarbalikkannya kepada kita.
Yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya adalah dengan memberikan batasan dengan tegas tentang perasaan atau hal yang tak kamu suka dari perkataannya.
Misalnya dengan mengatakan,“Saya enggak suka kalau kamu bilang .... karena…. Saya lebih suka kalau besok-besok kamu (tidak) bilang/melakukan... ”
“Saya kurang suka cara kamu bicara …. karena itu bikin hati saya sakit hati. Bisa enggak kita cari jalan tengahnya?"
Cara lainnya adalah, "Saya sayang/peduli denganmu, tapi saya enggak suka dengan cara kamu .... Baiknya kita sama-sama melakukan ..."
2. MENJAGA JARAK
Foto: Freepik
Menjaga jarak mirip dengan teknik mindfulness, yaitu saat kita menjadi lebih sadar akan diri sendiri sambil menguatkan emosi kita untuk bisa mengelola konflik dengan baik saat berseteru dengan orang lain.
The Journal of Personality melakukan sebuah studi pada 2019 dan menemukan bahwa individu terlibat dalam menjaga jarak lebih mungkin untuk mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam emosi positif, dan tidak ada peningkatan emosi negatif.
Baca Juga: Apakah Kita Boleh Minum Air Sisa Semalam?
Kamu juga bisa bertanya pada dirimu sendiri alias mengevaluasi diri jika terjadi konflik. Mengapa saudaramu bicara seperti itu? Mungkinkan dia sedang ada masalah? Sudah berapa kali dia menyakiti hati kamu? Hal-hal ini bisa membantu kamu untuk mencari solusi saat berkomunikasi lagi dengannya.
Kamu juga bisa menulis jurnal untuk melepaskan emosi kamu dan membaca lagi perasaan yang kamu rasakan saat marah atau kecewa.
Munayya Aulia Rahmah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
(ita)