Awas Terbongkar! 3 Cara agar Jejak Digitalmu Aman dari 'Penyelam'

JAKARTA - Belakangan ini di dunia maya sedang ramai dengan banyaknya unggahan lama milik akun media sosial seseorang yang beredar kembali di publik.

Salah satu contoh kasusnya, yaitu adik dari YouTuber Jess No Limit, Jessica Jane, yang sempat trending karena berbagai unggahan lamanya di Facebook memperlihatkan komentar dengan kata-kata kasar ketika ia masih kecil. Tidak hanya Jessica, beragam foto lama milik Habib Husein Ja’far juga ikut beredar di media sosial.

Peristiwa ini bermula dari beberapa orang yangstalking akun-akun Facebook milik beberapa seleb. Aksi stalking ini dikenal dengan sebutan 'penyelam' karena mereka melakukannya hingga unggahan paling awal ketika akun tersebut baru dibuat.

Para 'penyelam' nantinya akan menemukan komentar, foto, dan bahkan unggahan lama yang unik atau kontroversial dan belum diketahui oleh masyarakat untuk kemudian disebarkan.

Jejak digital merupakan data yang secara sengaja diunggah si pemilik akun. Masih banyak orang yang menganggap remeh jejak digital miliknya dengan mengabaikannya. Padahal, jejak digital sangatlah penting untuk dijaga karena mengandung privasi berharga milik orang tersebut.

Nah, biar jejak digitalmu aman berikut tiga cara menjaga jejak digitalmu dari para 'penyelam'.

1. PIKIRKAN ULANG HAL YANG AKAN DIUNGGAH

Foto: iStock

Jangan pernah lupa untuk berpikir dua kali sebelum kamu mengunggah sesuatu di media sosial. Unggahan seperti foto, video, komentar, dan lainnya sangat rentan dimanfaatkan orang lain untuk menyerangmu pada kemudian hari.

Cobalah dari sekarang untuk menghapus dan berhenti mengunggah konten negatif agar media sosialmu bisa kamu pertanggungjawabkan pada masa depan. Jika perlu, buatlah konten positif dan profesional dengan mengunggah hal-hal yang berkontribusi membangun citra baikmu.

Baca Juga: 5 Film Bertema Luar Angkasa Tayang di Netflix, dari Bumbu Laga hingga Romansa

2. JAGA INFORMASI SENSITIFMU

Foto: iStock

Seorang pemilik akun harus bisa menjaga informasi miliknya seperti nomor KTP, PIN, kata sandi, alamat rumah, nomor telepon, dan tanda tangan. Jangan sampai hal sekecil itu dibagikan ke orang lain karena akan berdampak sangat buruk dengan tersebarnya informasi sensitif tersebut.

Kamu juga bisa mengubah pengaturan privasi akun media sosial dengan menjadikannya terbatas untuk beberapa orang yang kamu percaya. Langkah tersebut sangat penting untuk ditinjau karena tidak semua orang bisa melihat unggahan pribadi kalian yang tidak ingin ditunjukkan ke siapa pun.

Sangat disarankan untuk membuat kata kunci yang kuat dan mudah diingat menggunakan kombinasi setidaknya sepuluh angka, simbol, serta huruf besar dan kecil. Hindari penggunaan kata-kata umum, tanggal lahir, dan hari jadi, atau nama pasangan, anak, atau hewan peliharaan karena alat peretas kata sandi bisa menggunakan setiap kata dalam kamus untuk mencoba mengakses kata sandi .

Mengaktifkan verifikasi dua langkah bisa jadi pilihan agar tidak terjadi aktivitas yang mencurigakan di media sosialmu.

3. HAPUS AKUN YANG SUDAH LAMA

Foto: iStock

Metode ini merupakan solusi terakhir sebagai bentuk pencegahan dari para 'penyelam'. Akun media sosial yang sudah lama tidak digunakan akan memberikan gerbang terbuka bagi 'penyelam' untuk mengakses jejak digitalmu.

Baca Juga: Trailer 'The Conjuring 3' Dirilis, Ini 3 Perbedaan yang akan Membuatnya Lebih Mengerikan Dibanding Film-Film Sebelumnya

Namun, cara ini mungkin terbilang berat karena setiap orang pasti punya kenangan di akun media sosial tersebut. Salah satu opsi lain yang bisa dicoba adalah kamu bisa menonaktifkan akun di bagian pengaturan (setting). Dengan begitu, para 'penyelam' tidak dapat melakukan aksinya karena akun kalian tidak bisa ditemukan oleh mereka. Sayangnya, opsi untuk menonaktifkan akun ini tidak semuanya tersedia di media sosial.

Muhammad Arya Nugraha
Kontributor GenSindo
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @aryanugraha820