Lebih Parah dari Anjay, Ini 5 Kelompok Kata yang Gak Boleh Kamu Ucapkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beberapa hari terakhir, kata "anjay" bikin heboh karena secara resmi dilarang dipakai oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).
Dalam surat edaran yang dikeluarkan Komnas PA, kata "anjay" disebut sebagai salah satu bentuk kekerasan verbal dan bisa dilaporkan sebagai tindak pidana.
Hal ini kemudian memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat. Bahkan, hingga saat ini kata kunci anjay menjadi trending topic di sejumlah platform media sosial.
Padahal pada kenyataannya, masih banyak beredar kata, istilah, atau sebutan yang punya dampak jauh lebih negatif dibanding kata anjay.
Kata-kata ini bahkan sering jadi bahan lelucon atau dianggap sebagai candaan semata, tanpa memedulikan perasaan ataupun dampak yang ditimbulkan terhadap lawan bicaranya.
Berdasarkan pengelompokannya, berikut kata-kata yang lebih berbahaya dibanding anjay. ( )
1. BAHASA SLANG LUAR NEGERI
Kita sering asal comot bahasa gaul dari luar negeri tanpa tahu asal-usul atau konteksnya, Misalnya "unch-unch" yang di sini suka dipakai untuk menggambarkan sosok yang imut, lucu, cantik, dan bikin gemas.
Padahal, mengutip dari belajarbahasa.id, kata "unch" adalah bahasa slang yang merujuk pada respons seseorang saat bagian intimnya disentuh. Unch adalah bentuk lain dari kata "ouuch" atau dalam perkembangan maknanya, yakni "ulala" atau "uuuhh" sebagai kata seru.
Kata-kata kasar lainnya misalnya "nigger" atau "negro" juga mesti dihindari.
2. SEBUTAN YANG MERENDAHKAN
Foto: healthline.com
Setiap orang punya hak mendapat sebutan atau julukan yang layak tanpa dipengaruhi oleh latar belakang ras, warna kulit, sampai pekerjaan yang mereka tekuni.
Sejumlah sebutan seperti "babu", "jongos", "budak" untuk mengasosiakan orang yang derajatnya dianggap lebih rendah juga bisa menyakiti orang lain. ( )
Tapi perlu dicatat juga, bahwa kata-kata ini bisa dianggap biasa saja kalau diucapkan oleh dua orang yang sudah sangat-sangat akrab dan diucapkan dalam konteks bercanda.
3. KODE ANGKA BERBAU SEKSUAL
Foto: flickr.com
Pelecehan seksual yang terjadi pada perempuan terbagi dalam berbagai macam bentuk, salah satunya adalah sandi atau kode tertentu yang merujuk ke hal-hal berbau mesum. Misalnya komentar dengan tulisan "4646", "599", dan "PAP 99".
Kode "4646" punya arti "patnam-patnam" atau kalau dibalik menjadi "mantap-mantap". Biasanya dipakai sebagai ungkapan untuk merespons hasil pencapaian seseorang. Tapi, kode ini bisa dianggap negatif kalau diucapkan dalam konteks tertentu.
Sedangkan "599" dan "PAP 99" adalah kata sandi “post a picture” atau kode perintah (arahan) untuk mengirim foto bagian intim korban demi kepuasan seksual pelaku pelecehan.
4. JULUKAN BERBAU SEKSUAL
Foto: Shutterstock
Julukan berbau seksual disebut slut shaming, yakni ucapan atau panggilan yang tidak menyenangkan dan tidak diinginkan yang dilakukan oleh pelaku kepada korban. Hal ini biasanya terjadi kepada perempuan yang perilakunya dianggap tidak sesuai dengan nilai yang berlaku di suatu lingkungan.
Julukan-julukan yang masuk kategori ini adalah "betina", "cabe-cabean", dan seringkali "mamah muda" juga jadi berkonotasi negatif.
5. HINAAN FISIK DENGAN METAFORA
Foto: Shutterstock
Body shaming atau berkomentar negatif tentang bentuk fisik seseorang dengan istilah tertentu misalnya adalah "tiang listrik" (tinggi, kurus, hitam), kutilang darat (kurus, tinggi, langsing, dada rata), "kulkas dua pintu’ (gemuk dan ekstra lebar), atau "knalpot" (hitam, panas, berisik).
Nah, daripada kamu berniat bercanda, tapi malah bikin sakit hati orang lain, mendingan hindari pakai kata-kata di atas, ya. ( )
Mengutip alodokter, orang yang sakit hati karena dapat julukan yang tidak bagus bisa berpengaruh pada kesehatan fisik dan psikisnya, di antaranya dada terasa sakit, menimbulkan nafsu makan berlebih atau sebaliknya, sakit kepala, depresi, cemas, dan bahkan sampai berpikir untuk bunuh diri.
Fazjri Abdillah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @rana.warta
Dalam surat edaran yang dikeluarkan Komnas PA, kata "anjay" disebut sebagai salah satu bentuk kekerasan verbal dan bisa dilaporkan sebagai tindak pidana.
Hal ini kemudian memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat. Bahkan, hingga saat ini kata kunci anjay menjadi trending topic di sejumlah platform media sosial.
Padahal pada kenyataannya, masih banyak beredar kata, istilah, atau sebutan yang punya dampak jauh lebih negatif dibanding kata anjay.
Kata-kata ini bahkan sering jadi bahan lelucon atau dianggap sebagai candaan semata, tanpa memedulikan perasaan ataupun dampak yang ditimbulkan terhadap lawan bicaranya.
Berdasarkan pengelompokannya, berikut kata-kata yang lebih berbahaya dibanding anjay. ( )
1. BAHASA SLANG LUAR NEGERI
Kita sering asal comot bahasa gaul dari luar negeri tanpa tahu asal-usul atau konteksnya, Misalnya "unch-unch" yang di sini suka dipakai untuk menggambarkan sosok yang imut, lucu, cantik, dan bikin gemas.
Padahal, mengutip dari belajarbahasa.id, kata "unch" adalah bahasa slang yang merujuk pada respons seseorang saat bagian intimnya disentuh. Unch adalah bentuk lain dari kata "ouuch" atau dalam perkembangan maknanya, yakni "ulala" atau "uuuhh" sebagai kata seru.
Kata-kata kasar lainnya misalnya "nigger" atau "negro" juga mesti dihindari.
2. SEBUTAN YANG MERENDAHKAN
Foto: healthline.com
Setiap orang punya hak mendapat sebutan atau julukan yang layak tanpa dipengaruhi oleh latar belakang ras, warna kulit, sampai pekerjaan yang mereka tekuni.
Sejumlah sebutan seperti "babu", "jongos", "budak" untuk mengasosiakan orang yang derajatnya dianggap lebih rendah juga bisa menyakiti orang lain. ( )
Tapi perlu dicatat juga, bahwa kata-kata ini bisa dianggap biasa saja kalau diucapkan oleh dua orang yang sudah sangat-sangat akrab dan diucapkan dalam konteks bercanda.
3. KODE ANGKA BERBAU SEKSUAL
Foto: flickr.com
Pelecehan seksual yang terjadi pada perempuan terbagi dalam berbagai macam bentuk, salah satunya adalah sandi atau kode tertentu yang merujuk ke hal-hal berbau mesum. Misalnya komentar dengan tulisan "4646", "599", dan "PAP 99".
Kode "4646" punya arti "patnam-patnam" atau kalau dibalik menjadi "mantap-mantap". Biasanya dipakai sebagai ungkapan untuk merespons hasil pencapaian seseorang. Tapi, kode ini bisa dianggap negatif kalau diucapkan dalam konteks tertentu.
Sedangkan "599" dan "PAP 99" adalah kata sandi “post a picture” atau kode perintah (arahan) untuk mengirim foto bagian intim korban demi kepuasan seksual pelaku pelecehan.
4. JULUKAN BERBAU SEKSUAL
Foto: Shutterstock
Julukan berbau seksual disebut slut shaming, yakni ucapan atau panggilan yang tidak menyenangkan dan tidak diinginkan yang dilakukan oleh pelaku kepada korban. Hal ini biasanya terjadi kepada perempuan yang perilakunya dianggap tidak sesuai dengan nilai yang berlaku di suatu lingkungan.
Julukan-julukan yang masuk kategori ini adalah "betina", "cabe-cabean", dan seringkali "mamah muda" juga jadi berkonotasi negatif.
5. HINAAN FISIK DENGAN METAFORA
Foto: Shutterstock
Body shaming atau berkomentar negatif tentang bentuk fisik seseorang dengan istilah tertentu misalnya adalah "tiang listrik" (tinggi, kurus, hitam), kutilang darat (kurus, tinggi, langsing, dada rata), "kulkas dua pintu’ (gemuk dan ekstra lebar), atau "knalpot" (hitam, panas, berisik).
Nah, daripada kamu berniat bercanda, tapi malah bikin sakit hati orang lain, mendingan hindari pakai kata-kata di atas, ya. ( )
Mengutip alodokter, orang yang sakit hati karena dapat julukan yang tidak bagus bisa berpengaruh pada kesehatan fisik dan psikisnya, di antaranya dada terasa sakit, menimbulkan nafsu makan berlebih atau sebaliknya, sakit kepala, depresi, cemas, dan bahkan sampai berpikir untuk bunuh diri.
Fazjri Abdillah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @rana.warta
(it)