Ganti Pemeran Utama, 10 Sekuel Film Ini Malah Boncos Abis

Grease adalah salah satu film “fenomena nasional” yang tidak bisa dilupakan penonton. Film itu menjadi film terlaris kedua bagi Paramount setelah The Godfather. Dirilis pada 1978, film itu meraup USD366,2 juta dari biaya produksi USD6 juta. Film ini dibintangi John Travolta dan Olivia Newton-John.

Pada 1982, Paramount memutuskan membuat sekuelnya dengan pemeran baru. Mereka menggantikan John dan Olivia dengan Maxwell Caulfield dan Michelle Pfeiffer. Ini adalah peran besar pertama Michelle dan mungkin satu-satunya hal yang membuat film ini tidak benar-benar rugi karena kariernya terus meroket. Grease 2 tidak punya karisma seperti film pertamanya dengan hanya meraup USD15,2 juta dari anggaran USD11,2 juta.

4. The Fast and the Furious: Tokyo Drift

^{Foto: Mickey Mo}

Pada awal 2000-an, Universal Pictures mulai membangun franchise Fast and Furious. Film pertamanya, The Fast and the Furious yang dirilis pada 2001 mampu meraup USD207,3 juta dari anggaran USD38 juta. Film keduanya, 2 Fast and 2 Furious, lebih sukses dengan meraup USD236,4 juta dari anggaran USD76 juta. Kedua film ini mengokohkan status Vin Diesel dan Paul Walker sebagai lead yang kuat.

Namun, Universal sedikit bertaruh ketika membuat seri ketiganya, The Fast and the Furious: Tokyo Drift. Alih-alih kembali menampilkan Vin dan Paul, seri ketiga ini menampilkan karakter utama yang berbeda, yaitu Sean Boswell yang diperankan Lucas Black. Vin kembali memerankan Dominic Toretto dalam kapasitas sebagai cameo. Tanpa kehadiran Vin dan Paul atau aktor lain yang terkenal, film ini jadi kurang menarik bagi penggemar. Dari 9 seri Fast and Furious yang sudah dirilis, sekuel ini yang paling rendah pendapatannya. Dibuat dengan anggaran USD85 juta, film ini hanya meraup USD159 juta.

3. Evan Almighty

^{Foto: Solzy at the Movies}

Bruce Almighty yang dirilis pada 2003 menjadi sebuah gebrakan besar. Dibintangi Jim Carrey, film itu meraup USD484,3 juta kala itu dari anggaran USD84 juta. Universal kemudian berniat membuat sekuelnya. Sayang, Jim menolak kembali ke film itu. Saat itu, Jim mengatakan, tidak suka memerankan peran yang sama berkali-kali, meski dia tampil di sekuel Ace Ventura.

Universal lantas menggantikan Jim dengan Steve Carell di sekuel Bruce Almighty, Evan Almighty, pada 2007. Sayang, meski masih menampilkan Morgan Freeman sebagai Tuhan, film ini tidak diterima baik oleh audiens. Film ini bahkan terlupakan begitu saja. Dibuat dengan dana USD175 juta, film ini hanya meraup USD174,4 juta.

2. Son of the Mask

^{Foto: Movies Anywhere}

The Mask yang dibuat dengan dana kurang dari USD30 juta mampu mendatangkan keuntungan lebih dari USD300 juta ketika dirilis pada 1994. Jim Carrey benar-benar menjadi bintang di film tersebut. Tapi, ketika Jim kecewa dengan Ace Ventura: When Nature Calls, dia menolak membintangi sekuel The Mask. Alih-alih, dia digantikan Tim Avery.

Absennya Jim benar-benar berpengaruh pada film tersebut. Selain itu, ceritanya yang aneh tidak bisa membuat audiens jatuh hati pada sekuel ini. Dengan anggaran produksi sebesar USD84 juta, film ini hanya meraup USD59,9 juta ketika dirilis pada 2005. Studionya menanggung kerugian besar akibat sekuel ini.

Baca Juga

10 Film yang Paling Cepat Raup USD1 Miliar di Box Office

1. Speed 2: Cruise Control

^{Foto: IMDb}

Speed yang dirilis pada 1994 sukses besar dengan meraup USD350 juta dari anggaran USD28 juta dan meroketkan nama Keanu Reeves. Fox pun begitu berhasrat membuat sekuelnya dengan harapan mampu meraup keuntungan besar. Sayang, sekuel ini mendapatkan hambatan setelah Keanu memutuskan tidak kembali ke franchise tersebut. Fox yang baper membuat Keanu tidak bisa membintangi film besar setelah itu.

Namun, naluri Keanu untuk tidak kembali ke franchise itu benar. Berjudul Speed 2: Cruise Control, sekuel itu mengisahkan tentang Annie (Sandra Bullock) yang liburan dengan kapal pesiar bersama pacar barunya, Alex (Jason Patric) yang seorang polisi. Namun, perjalanan mereka terganggu karena kapal itu disabotase.

Dengan dana produksi USD160 juta, film ini hanya meraup USD164,5 juta. Film ini tidak hanya menderita karena absennya Keanu, tapi juga karena plotnya jelek. Pada tahun dirilisnya sekuel itu, 1997, sekuel ini tidak berdaya karena harus bersaing dengan Men in Black, Titanic, dan Con Air.