Ganti Pemeran Utama, 10 Sekuel Film Ini Malah Boncos Abis

Sekuel film dibuat untuk meneruskan warisan cerita film itu. Bagi studio, sekuel ini diharapkan mampu mendatangkan keuntungan yang sama atau lebih besar. Kehadirannya bisa menjadi tonggak terwujudnya franchise besar yang bisa menggebrak box office setiap kali dirilis.

Namun, tidak semua sekuel bisa sesukses film aslinya. Bahkan, ketika film itu menampilkan pemeran atau cast yang sama, itu tidak menjamin sekuel tersebut akan disukai penonton. Pertaruhan besar pun terjadi ketika studio mengganti pemeran utamanya.

Sudah banyak contoh ketika sekuel dirilis tanpa pemeran utama aslinya, maka film itu malah flop atau gagal total di box office. Tidak hanya kekurangan pesona sang aktor utama, plotnya pun terkadang dinilai jelek. Belum lagi, film itu dirilis bersamaan dengan blockbuster lain yang lebih menjanjikan. Sekuel apa saja yang malah boncos di box office karena mengganti pemeran utamanya? Simak ulasannya berikut!

Baca Juga

11 Franchise Film Action Terbaik Sepanjang Masa, Mana Favoritmu?

10. The Bourne Legacy

^{Foto: Cinemavino}

Film seri Jason Bourne menjadi favorit penggemar dengan Matt Damon sebagai karakter tersebut. Matt tampil di tiga film Bourne dengan hasil yang lumayan di box office. Film pertamanya, The Bourne Identity, meraup USD214 juta, dan film keduanya, The Bourne Supremacy, meraup USD290,6 juta. Kedua film itu dibuat dengan anggaran di bawah USD80 juta. Sementara film ketiganya, The Bourne Ultimatum, dibuat dengan dana sekitar USD110 juta dan meraup USD444,1 juta.

Namun, Matt tidak kembali ke seri keempatnya, The Bourne Legacy. Film itu akhirnya menjadi sebagian sekuel dan sebagian reboot. Mereka akhirnya mengganti Matt dengan Jeremy Renner sebagai agen baru dari program yang sama dengan Jason Bourne. Sayang, film itu tidak terlalu sukses dibandingkan film sebelumnya. Dibuat dengan anggaran USD125 juta, The Bourne Legacy meraup USD276,1 juta ketika dirilis pada 2012.

9. The Lost World: Jurassic Park

^{Foto: 3 Brothers Film}

Tidak banyak film yang bisa dibandingkan dengan besarnya sinematik Jurassic Park yang dibuat Stephen Spielberg. Film itu menjadi salah satu film terlaris sepanjang masa. Dirilis pada 1993 dengan biaya produksi USD63 juta, film itu meraup USD1,046 miliar. Film ini menampilkan Sam Neill, Laura Dern, dan Jeff Goldblum sebagai pemeran utama.

Sekuelnya, The Lost World: Jurassic Park, dirilis pada 1997 dengan Spielberg tetap menjadi sutradaranya. Namun, film itu tidak lagi menampilkan Sam Neill dan Laura Dern sebagai bintang utamanya. Hanya Jeff Goldblum yang kembali ke sekuel itu. Tanpa Sam dan Laura, film itu jadi kekurangan daya tarik. Jeff tidak begitu kuat tanpa dua orang tersebut. Film itu pun meraup USD618,6 juta dari anggaran USD73 juta.

8. Independence Day: Resurgence

^{Foto: Slate.com}

Independence Day menjadi hit besar ketika dirilis pada pada 1996. Film itu menandai perubahan Will Smith sebagai megastar setelah menjadi aktor TV dan rapper. Dengan biaya produksi USD75 juta, film itu meraup USD817,4 juta di box office. Penggemar pun menantikan sekuel film ini. Meskipun itu tidak perlu.

Setelah menanti selama 20 tahun, penggemar pun mendapatkan sekuelnya, yaitu Independence Day: Resurgence. Namun, Will tidak kembali ke sekuel itu. Alih-alih, dia digantikan Jessie Usher dan Liam Hemsworth. Tapi, kedua orang itu tidak bisa menandingi energi yang dibawa Will. Chemistry mereka juga kurang. Sekuel ini pun mengecewakan penggemar. Dibuat dengan anggaran USD165 juta, film itu hanya meraup USD389,7 juta ketika dirilis pada 2016.

7. On Her Majesty's Secret Service

^{Foto: IMDb}

Selama puluhan tahun, sudah banyak aktor yang memerankan James Bond. Karakter ini kali pertama diperankan Sean Connery pada 1962. Pada 1967, Sean kembali sebagai 007 untuk You Only Live Twice. Dibuat dengan dana USD9,5 juta, film itu meraup USD111,6 juta. Namun, itu adalah film terakhir Sean sebagai Bond.

Pada 1969, George Lazenby muncul untuk menggantikan Sean sebagai 007 untuk film On Her Majesty’s Secret Service. Dia terpilih sebagai Bond meski tidak punya akreditasi akting saat itu. Mengemban beban berat, George mengumumkan tidak akan kembali ke film itu meski sekuel itu belum dirilis. Film itu terbukti tidak sesukses film sebelumnya. Diproduksi dengan anggaran USD7 juta, film itu hanya meraup USD82 juta.

6. XXX: State of the Union

^{Foto: Seminarsonly}

Sukses dengan The Fast and the Furious, Vin Diesel memperkenalkan Xander Cage di XXX. Vin berusaha menciptakan franchise lain untuk dirinya dengan film ini. XXX ternyata menjadi hit dan membantu mengokohkan status Vin sebagai pahlawan action. Film ini meraup USD277,4 juta dengan dana USD88,3 juta. Sekuel pun tidak bisa dihindarkan lagi.

Tapi, Vin memutuskan untuk tidak kembali ke serial itu. Akhirnya, film kedua XXX itu, State of Union, memperkenalkan agen lain, Darius Stone yang diperankan Ice Cube, pada 2006. Akibatnya, film itu pun kurang diminati karena absennya Vin. Sekuel itu hanya meraup USD71,1 juta dari anggaran USD113 juta. Vin akhirnya kembali ke film ketiganya yang lebih sukses.

5. Grease 2

^{Foto: USA Today}

Grease adalah salah satu film “fenomena nasional” yang tidak bisa dilupakan penonton. Film itu menjadi film terlaris kedua bagi Paramount setelah The Godfather. Dirilis pada 1978, film itu meraup USD366,2 juta dari biaya produksi USD6 juta. Film ini dibintangi John Travolta dan Olivia Newton-John.

Pada 1982, Paramount memutuskan membuat sekuelnya dengan pemeran baru. Mereka menggantikan John dan Olivia dengan Maxwell Caulfield dan Michelle Pfeiffer. Ini adalah peran besar pertama Michelle dan mungkin satu-satunya hal yang membuat film ini tidak benar-benar rugi karena kariernya terus meroket. Grease 2 tidak punya karisma seperti film pertamanya dengan hanya meraup USD15,2 juta dari anggaran USD11,2 juta.

4. The Fast and the Furious: Tokyo Drift

^{Foto: Mickey Mo}

Pada awal 2000-an, Universal Pictures mulai membangun franchise Fast and Furious. Film pertamanya, The Fast and the Furious yang dirilis pada 2001 mampu meraup USD207,3 juta dari anggaran USD38 juta. Film keduanya, 2 Fast and 2 Furious, lebih sukses dengan meraup USD236,4 juta dari anggaran USD76 juta. Kedua film ini mengokohkan status Vin Diesel dan Paul Walker sebagai lead yang kuat.

Namun, Universal sedikit bertaruh ketika membuat seri ketiganya, The Fast and the Furious: Tokyo Drift. Alih-alih kembali menampilkan Vin dan Paul, seri ketiga ini menampilkan karakter utama yang berbeda, yaitu Sean Boswell yang diperankan Lucas Black. Vin kembali memerankan Dominic Toretto dalam kapasitas sebagai cameo. Tanpa kehadiran Vin dan Paul atau aktor lain yang terkenal, film ini jadi kurang menarik bagi penggemar. Dari 9 seri Fast and Furious yang sudah dirilis, sekuel ini yang paling rendah pendapatannya. Dibuat dengan anggaran USD85 juta, film ini hanya meraup USD159 juta.

3. Evan Almighty

^{Foto: Solzy at the Movies}

Bruce Almighty yang dirilis pada 2003 menjadi sebuah gebrakan besar. Dibintangi Jim Carrey, film itu meraup USD484,3 juta kala itu dari anggaran USD84 juta. Universal kemudian berniat membuat sekuelnya. Sayang, Jim menolak kembali ke film itu. Saat itu, Jim mengatakan, tidak suka memerankan peran yang sama berkali-kali, meski dia tampil di sekuel Ace Ventura.

Universal lantas menggantikan Jim dengan Steve Carell di sekuel Bruce Almighty, Evan Almighty, pada 2007. Sayang, meski masih menampilkan Morgan Freeman sebagai Tuhan, film ini tidak diterima baik oleh audiens. Film ini bahkan terlupakan begitu saja. Dibuat dengan dana USD175 juta, film ini hanya meraup USD174,4 juta.

2. Son of the Mask

^{Foto: Movies Anywhere}

The Mask yang dibuat dengan dana kurang dari USD30 juta mampu mendatangkan keuntungan lebih dari USD300 juta ketika dirilis pada 1994. Jim Carrey benar-benar menjadi bintang di film tersebut. Tapi, ketika Jim kecewa dengan Ace Ventura: When Nature Calls, dia menolak membintangi sekuel The Mask. Alih-alih, dia digantikan Tim Avery.

Absennya Jim benar-benar berpengaruh pada film tersebut. Selain itu, ceritanya yang aneh tidak bisa membuat audiens jatuh hati pada sekuel ini. Dengan anggaran produksi sebesar USD84 juta, film ini hanya meraup USD59,9 juta ketika dirilis pada 2005. Studionya menanggung kerugian besar akibat sekuel ini.

Baca Juga

10 Film yang Paling Cepat Raup USD1 Miliar di Box Office

1. Speed 2: Cruise Control

^{Foto: IMDb}

Speed yang dirilis pada 1994 sukses besar dengan meraup USD350 juta dari anggaran USD28 juta dan meroketkan nama Keanu Reeves. Fox pun begitu berhasrat membuat sekuelnya dengan harapan mampu meraup keuntungan besar. Sayang, sekuel ini mendapatkan hambatan setelah Keanu memutuskan tidak kembali ke franchise tersebut. Fox yang baper membuat Keanu tidak bisa membintangi film besar setelah itu.

Namun, naluri Keanu untuk tidak kembali ke franchise itu benar. Berjudul Speed 2: Cruise Control, sekuel itu mengisahkan tentang Annie (Sandra Bullock) yang liburan dengan kapal pesiar bersama pacar barunya, Alex (Jason Patric) yang seorang polisi. Namun, perjalanan mereka terganggu karena kapal itu disabotase.

Dengan dana produksi USD160 juta, film ini hanya meraup USD164,5 juta. Film ini tidak hanya menderita karena absennya Keanu, tapi juga karena plotnya jelek. Pada tahun dirilisnya sekuel itu, 1997, sekuel ini tidak berdaya karena harus bersaing dengan Men in Black, Titanic, dan Con Air.