7 Hal yang Sebenarnya Kaum Introvert Ingin Orang Lain Tahu
Jum'at, 09 September 2022 - 14:56 WIB
Foto:Kinga Cichewicz/Unsplash
Kamu mungkin pernah kecewa karena ajakan hangout-mu ditolak temanmu yang berkepribadian introvert. Nah, bila hal ini terjadi, pahamilah bahwa dirinya mungkin sedang butuh waktu sendiri untuk mengumpulkan energi kembali, bukan karena marah atau tak menyukaimu.
Berdasarkan penelitian The Rest Test yang dilakukan BBC dan Hubbub dari Durham University pada 2016, terdapat perbedaan antara ekstrovert dan introvert dalam merespons hubungan sosial. Mereka yang introvert lebih sedikit merasa tertarik, termotivasi, dan mendapat energi dari lingkungan sekitar mereka.
Saat mereka terlalu banyak bersosialisasi pun, para introvert justru akan merasa lelah sehingga butuh waktu bagi mereka untuk mengumpulkan energi dan bersosialisasi kembali.
4. Introvert Tidak Benci Bersosialisasi dan Tidak Selalu Ingin Sendiri
Foto:Felix Rostig/Unsplash
Introvert butuh waktu sendiri untuk mengembalikan energi mereka, tapi bukan berarti mereka selalu ingin sendiri dan benci bersosialisasi. Mereka tetap bisa merasa kesepian.
Introvert pun biasanya justru sangat menghargai waktu yang mereka habiskan bersama orang-orang terdekat. Mereka juga suka bercakap-cakap dengan orang lain selama dirinya merasa tertarik dengan topik yang dibicarakan.
Baca Juga: 5 Buku Pengembangan Diri yang Cocok untuk Introvert
Dalam sebuah jurnal berjudul Personality and Affective Forecasting: Trait Introverts Underpredict The Hedonic Benefits of Acting Extraverted (2013) yang disusun oleh Zelenski JM dan kawan-kawan, disebutkan bahwa pembicaraan singkat adalah sesuatu yang cringe bagi para introvert karena mereka membutuhkan alasan untuk mengobrol.
Jadi, cobalah untuk memulai percakapan yang menarik tentang sesuatu yang introvert sukai dan kamu akan melihat bahwa mereka bisa menjadi orang yang paling cerewet dalam seketika.
5. Menjadi Introvert Berbeda dengan Agorafobia
Foto:Joshua Rawson-Harris/Unsplash
Agorafobia adalah salah satu jenis gangguan kecemasan yang muncul dari rasa takut yang akut dan terus-menerus saat berada di tempat umum. Biasanya, orang dengan agorafobia takut meninggalkan rumah atau pergi ke tempat ramai.
Namun, hanya karena para introvert suka menyendiri dan betah tinggal di rumah bukan berarti mereka semua mengidap agorafobia. Meskipun mungkin ada orang introvert yang mengidap agorafobia, tetapi orang yang introvert belum tentu agorafobia.
6. Para Introvert juga Menyukai Tantangan dan Kerja Tim
Foto:Kindel Media/Pexels
Kamu mungkin pernah kecewa karena ajakan hangout-mu ditolak temanmu yang berkepribadian introvert. Nah, bila hal ini terjadi, pahamilah bahwa dirinya mungkin sedang butuh waktu sendiri untuk mengumpulkan energi kembali, bukan karena marah atau tak menyukaimu.
Berdasarkan penelitian The Rest Test yang dilakukan BBC dan Hubbub dari Durham University pada 2016, terdapat perbedaan antara ekstrovert dan introvert dalam merespons hubungan sosial. Mereka yang introvert lebih sedikit merasa tertarik, termotivasi, dan mendapat energi dari lingkungan sekitar mereka.
Saat mereka terlalu banyak bersosialisasi pun, para introvert justru akan merasa lelah sehingga butuh waktu bagi mereka untuk mengumpulkan energi dan bersosialisasi kembali.
4. Introvert Tidak Benci Bersosialisasi dan Tidak Selalu Ingin Sendiri
Foto:Felix Rostig/Unsplash
Introvert butuh waktu sendiri untuk mengembalikan energi mereka, tapi bukan berarti mereka selalu ingin sendiri dan benci bersosialisasi. Mereka tetap bisa merasa kesepian.
Introvert pun biasanya justru sangat menghargai waktu yang mereka habiskan bersama orang-orang terdekat. Mereka juga suka bercakap-cakap dengan orang lain selama dirinya merasa tertarik dengan topik yang dibicarakan.
Baca Juga: 5 Buku Pengembangan Diri yang Cocok untuk Introvert
Dalam sebuah jurnal berjudul Personality and Affective Forecasting: Trait Introverts Underpredict The Hedonic Benefits of Acting Extraverted (2013) yang disusun oleh Zelenski JM dan kawan-kawan, disebutkan bahwa pembicaraan singkat adalah sesuatu yang cringe bagi para introvert karena mereka membutuhkan alasan untuk mengobrol.
Jadi, cobalah untuk memulai percakapan yang menarik tentang sesuatu yang introvert sukai dan kamu akan melihat bahwa mereka bisa menjadi orang yang paling cerewet dalam seketika.
5. Menjadi Introvert Berbeda dengan Agorafobia
Foto:Joshua Rawson-Harris/Unsplash
Agorafobia adalah salah satu jenis gangguan kecemasan yang muncul dari rasa takut yang akut dan terus-menerus saat berada di tempat umum. Biasanya, orang dengan agorafobia takut meninggalkan rumah atau pergi ke tempat ramai.
Namun, hanya karena para introvert suka menyendiri dan betah tinggal di rumah bukan berarti mereka semua mengidap agorafobia. Meskipun mungkin ada orang introvert yang mengidap agorafobia, tetapi orang yang introvert belum tentu agorafobia.
6. Para Introvert juga Menyukai Tantangan dan Kerja Tim
Foto:Kindel Media/Pexels
tulis komentar anda