5 Alasan Pentingnya Punya Jurnal Mood untuk Kesehatan Mentalmu
Kamis, 18 Juni 2020 - 20:00 WIB
3. MENDUKUNG PROSES PENYEMBUHAN
Foto: Activedia/Pixabay
Saat kamu mengalami trauma, bahkan yang serius dalam hidup, kamu hanya perlu menulis sebagai bagian dari proses penyembuhan. Kamu bisa membaca ulang tulisan tersebut, dan bisa memahami emosi dan jalan pikiranmu sendiri untuk kemudian menemukan solusinya. Hasil penelitian dari University of Auckland menyebutkan orang yang menulis peristiwa sulit masa lalu akan lebih cepat sembuh daripada yang menulis tentang kejadian sehari-hari.
4. MEMBANTU UNGKAP PEMICU EMOSI
Foto: John Hain/Pixabay
Saat kamu tau pemicu emosimu, maka kamu akan keluar dari hal-hal yang bisa membuat emosi terjadi lagi. Pemicu emosional bisa jadi orang, kata-kata, pendapat, atau situasi. Jangan lupa perhatikan perasaan dan reaksi kamu saat menulis, bisa jadi reaksi yang keluar sebagai tanda pemicu emosi kamu baik atau buruk.
5. MEMBANTU MENEMUKAN JATI DIRI
Foto: Jools_sh/Pixabay
Saat emosi negatif muncul dan menguasaimu, pasti kamu akan tenggelam dalam aktivitas yang negatif juga. Susah untuk kamu bertindak positif. Nah, dengan menulis, kamu bisa 'bermain' di dalamnya. ( )
Semakin banyak yang ditulis, semakin berkurang emosi dan stres yang kamu rasakan. Kalo kamu lagi menghadapi kesulitan hidup, biasanya kamu akan menemukan dan mengenal diri kamu yang sebenarnya. Akan ada hal yang berubah dari pekerjaan batin yang kamu lakukan.
Rohmatul Hikmah
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @rohmatulhikmah
Foto: Activedia/Pixabay
Saat kamu mengalami trauma, bahkan yang serius dalam hidup, kamu hanya perlu menulis sebagai bagian dari proses penyembuhan. Kamu bisa membaca ulang tulisan tersebut, dan bisa memahami emosi dan jalan pikiranmu sendiri untuk kemudian menemukan solusinya. Hasil penelitian dari University of Auckland menyebutkan orang yang menulis peristiwa sulit masa lalu akan lebih cepat sembuh daripada yang menulis tentang kejadian sehari-hari.
4. MEMBANTU UNGKAP PEMICU EMOSI
Foto: John Hain/Pixabay
Saat kamu tau pemicu emosimu, maka kamu akan keluar dari hal-hal yang bisa membuat emosi terjadi lagi. Pemicu emosional bisa jadi orang, kata-kata, pendapat, atau situasi. Jangan lupa perhatikan perasaan dan reaksi kamu saat menulis, bisa jadi reaksi yang keluar sebagai tanda pemicu emosi kamu baik atau buruk.
5. MEMBANTU MENEMUKAN JATI DIRI
Foto: Jools_sh/Pixabay
Saat emosi negatif muncul dan menguasaimu, pasti kamu akan tenggelam dalam aktivitas yang negatif juga. Susah untuk kamu bertindak positif. Nah, dengan menulis, kamu bisa 'bermain' di dalamnya. ( )
Semakin banyak yang ditulis, semakin berkurang emosi dan stres yang kamu rasakan. Kalo kamu lagi menghadapi kesulitan hidup, biasanya kamu akan menemukan dan mengenal diri kamu yang sebenarnya. Akan ada hal yang berubah dari pekerjaan batin yang kamu lakukan.
Rohmatul Hikmah
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @rohmatulhikmah
(it)
tulis komentar anda