Inspirasi Teknologi Agraria untuk Petani Muda Indonesia
Selasa, 26 Mei 2020 - 22:41 WIB
Traktor otonom ini mampu melakukan pengolahan lahan sesuai dengan peta perencanaan dengan akurasi 5-25 cm. Sistem navigasi yang digunakan global positioning system (GPS) berbasis Real Time Kinematika (RTK). Sensor navigasi berfungsi untuk mengetahui posisi tepat traktor untuk menentukan langkah yang harus dilakukan traktor selanjutnya.
4. DATA PERTANIAN YANG TERINTEGRASI
Foto: medium.com
Kini, petani Amerika diberi kemudahan mengamati faktor alam untuk keberhasilan panen. Sebab, mulai dari data hama, kelembapan, tingkat pertumbuhan, curah hujan, tanah, tingkat nutrisi, dan lainnya udah terintegrasi dalam satu aplikasi. Tentunya, ini melibatkan kerja keras para ilmuwan dan matematikawan.
Indonesia juga punya memiliki aplikasi pertanian serupa. Cuma, aplikasi itu berorientasi pada perputaran bisnis pedagang dan konsumen, seperti aplikasi TaniHub, aplikasi Pak Tani, dan aplikasi Pak Tani Digital.
5. PEMETAAN DNA TANAH
Foto:analyteguru.com
Sebelum melakukan cocok tanam, seorang petani harus memastikan tingkat kesehatan tanahnya. Di San Fransisco, sebuah perusahaan rintisan (start up) bernama Trace Genomics menawarkan pelayanan pemetaan DNA tanah atau yang disebut soil DNA testing.
Petani dikirimkan paket dari Trace Genomics, lalu mengirim sampel tanah yang ingin mereka ketahui ke perusahaan. Trace Genomics sanggup mengurutkan DNA yang ada di tanah itu dan menggunakannya untuk mengidentifikasi mikroba yang terkandung di sana. Perusahaan akan memberi tahu petani tentang mikroba sehat yang ada dan juga dapat memperingatkan mereka tentang risiko penyakit. Keren, kan?!
Anggita Hutami Ratnaningsih
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @gitahut
4. DATA PERTANIAN YANG TERINTEGRASI
Foto: medium.com
Kini, petani Amerika diberi kemudahan mengamati faktor alam untuk keberhasilan panen. Sebab, mulai dari data hama, kelembapan, tingkat pertumbuhan, curah hujan, tanah, tingkat nutrisi, dan lainnya udah terintegrasi dalam satu aplikasi. Tentunya, ini melibatkan kerja keras para ilmuwan dan matematikawan.
Indonesia juga punya memiliki aplikasi pertanian serupa. Cuma, aplikasi itu berorientasi pada perputaran bisnis pedagang dan konsumen, seperti aplikasi TaniHub, aplikasi Pak Tani, dan aplikasi Pak Tani Digital.
5. PEMETAAN DNA TANAH
Foto:analyteguru.com
Sebelum melakukan cocok tanam, seorang petani harus memastikan tingkat kesehatan tanahnya. Di San Fransisco, sebuah perusahaan rintisan (start up) bernama Trace Genomics menawarkan pelayanan pemetaan DNA tanah atau yang disebut soil DNA testing.
Petani dikirimkan paket dari Trace Genomics, lalu mengirim sampel tanah yang ingin mereka ketahui ke perusahaan. Trace Genomics sanggup mengurutkan DNA yang ada di tanah itu dan menggunakannya untuk mengidentifikasi mikroba yang terkandung di sana. Perusahaan akan memberi tahu petani tentang mikroba sehat yang ada dan juga dapat memperingatkan mereka tentang risiko penyakit. Keren, kan?!
Anggita Hutami Ratnaningsih
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @gitahut
(it)
tulis komentar anda