5 Hal yang Membuat Seseorang Bisa Menjadi Pemimpin, Kamu Punya?
Senin, 14 Juni 2021 - 15:04 WIB
3. KEKUATAN TERLEGITIMASI (LEGITIMATE POWER)
Foto: iStock
Masih dalam kategori kekuatan formal, kekuatan ini secara tidak langsung memberikan dampak yang sangat besar karena sifatnya yang hierarkis. Seorang pemimpin yang memiliki kekuatan ini telah berada di posisi paling atas sehingga apa yang ia perintahkan harus dijalani oleh orang di bawahnya. Namun, sifatnya adalah terbatas karena kekuatan ini digunakan hanya pada saat periode seseorang menjabat.
Kekuatan ini secara otomatis dimiliki oleh presiden, CEO, kepala departemen, bahkan kepala keluarga. Dengan kekuatan yang terlegitimasi, pemimpin memiliki kekuasaan yang sah.
Namun, terkadang seorang pemimpin keliru dalam menggunakan kekuatan ini. Seharusnya, kekuatan tersebut ia gunakan untuk memberdayakan orang-orang di sekitarnya, bukan sebaliknya. Salah satu bentuk penyimpangan dari kekuatan ini adalah tindakan korupsi.
4. KEKUATAN 'MENULARKAN' (REFERENT POWER)
Foto: Shutterstock
Ini adalah jenis kekuatan pribadi atau personal sekaligus salah satu kekuatan yang efektif. Seorang pemimpin yang memiliki kekuatan ini tidak harus ahli dalam bidang tertentu. Sikap dan sifat baik dari seorang pemimpin yang kemudian ditularkan kepada orang lain adalah salah bentuk dari kekuatan ini. Seorang pemimpin bisa memberikan pengaruh terkait sikapnya sehingga membuat orang lain terinspirasi.
Pada masa sekarang, banyak bermunculan influencer. Mereka mungkin tidak ahli dalam satu bidang, tapi setiap hal yang mereka gunakan dan lakukan akan punya pengaruh terhadap para follower-nya.
Baca Juga: 7 Hal Kepemimpinan Ini Bisa Dipelajari Dari Wanita
5. KEKUATAN AHLI (EXPERT POWER)
Foto: iStock
Kebalikan dari referent power adalahkekuatan ahli, yaitu kekuatan yang dimiliki orang yang ahli dalam bidang tertentu. Saat seorang pemimpin punya kekuatan ini, ia akan memberikan ide-ide baru terkait suatu bidang. Selain itu, bawahannya pun bisa meminta umpan balik atas masalah pekerjaan yang sedang dihadapi. Rekan kerjanya percaya bahwa pemimpin tersebut mampu membantunya karena ia punya keahlian.
Kekuatan sebagai seorang ahli ini bisa dikembangkan dengan cara terus belajar dan mencari pengalaman. Dari belajar tersebut, seseorang mendapatkan berbagai ilmu sehingga ia akan mahir dalam suatu bidang.
Alifia Putri Yudanti
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Foto: iStock
Masih dalam kategori kekuatan formal, kekuatan ini secara tidak langsung memberikan dampak yang sangat besar karena sifatnya yang hierarkis. Seorang pemimpin yang memiliki kekuatan ini telah berada di posisi paling atas sehingga apa yang ia perintahkan harus dijalani oleh orang di bawahnya. Namun, sifatnya adalah terbatas karena kekuatan ini digunakan hanya pada saat periode seseorang menjabat.
Kekuatan ini secara otomatis dimiliki oleh presiden, CEO, kepala departemen, bahkan kepala keluarga. Dengan kekuatan yang terlegitimasi, pemimpin memiliki kekuasaan yang sah.
Namun, terkadang seorang pemimpin keliru dalam menggunakan kekuatan ini. Seharusnya, kekuatan tersebut ia gunakan untuk memberdayakan orang-orang di sekitarnya, bukan sebaliknya. Salah satu bentuk penyimpangan dari kekuatan ini adalah tindakan korupsi.
4. KEKUATAN 'MENULARKAN' (REFERENT POWER)
Foto: Shutterstock
Ini adalah jenis kekuatan pribadi atau personal sekaligus salah satu kekuatan yang efektif. Seorang pemimpin yang memiliki kekuatan ini tidak harus ahli dalam bidang tertentu. Sikap dan sifat baik dari seorang pemimpin yang kemudian ditularkan kepada orang lain adalah salah bentuk dari kekuatan ini. Seorang pemimpin bisa memberikan pengaruh terkait sikapnya sehingga membuat orang lain terinspirasi.
Pada masa sekarang, banyak bermunculan influencer. Mereka mungkin tidak ahli dalam satu bidang, tapi setiap hal yang mereka gunakan dan lakukan akan punya pengaruh terhadap para follower-nya.
Baca Juga: 7 Hal Kepemimpinan Ini Bisa Dipelajari Dari Wanita
5. KEKUATAN AHLI (EXPERT POWER)
Foto: iStock
Kebalikan dari referent power adalahkekuatan ahli, yaitu kekuatan yang dimiliki orang yang ahli dalam bidang tertentu. Saat seorang pemimpin punya kekuatan ini, ia akan memberikan ide-ide baru terkait suatu bidang. Selain itu, bawahannya pun bisa meminta umpan balik atas masalah pekerjaan yang sedang dihadapi. Rekan kerjanya percaya bahwa pemimpin tersebut mampu membantunya karena ia punya keahlian.
Kekuatan sebagai seorang ahli ini bisa dikembangkan dengan cara terus belajar dan mencari pengalaman. Dari belajar tersebut, seseorang mendapatkan berbagai ilmu sehingga ia akan mahir dalam suatu bidang.
Alifia Putri Yudanti
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
tulis komentar anda