Mengenal ‘Apology Language’, Lebih Penting dari 'Love Language'!
Senin, 22 Maret 2021 - 17:18 WIB
CARA MENGUNGKAPKAN PERMINTAAN MAAF YANG BAIK
Melansir kembali dari Healthline, Gabriela Smith dalam tulisannya mengungkapkan cara untuk mengungkapkan permintaa maaf secara baik dan benar.
Kunci terpentingnya sebuah apology language adalah nilai ketulusan. Perasaan maaf tersebut tak hanya sekadar ingin didengar, melainkan membuatnya nyata dengan mendapatkan sebuah ampunan, saling memaafkan, dan diberikannya sebuah empati.
Foto: Getty Images
Permintaan maaf tersebut bukan karena ingin menyenangkan hati seseorang atau diri sendiri, melainkan bagaimana meyakinkan lawan pasangan bahwa permintaan maaf itu sungguh-sungguh, nyata, dan serius. Permintaan maaf tersebut benar-benar menggambarkan sebuah penyesalan dan perasaan ingin berubah, serta tak ingin mengulang kembali kesalahan.
Dalam permintaan maaf tersebut juga perlu sebuah keyakinan. Bagaimana orang tersebut meyakinkan pasangannya dengan keseriusannya meminta maaf. Sehingga tak ada lagi kata maaf yang terulang kembali, karena terulangnya kesalahan.
Pada intinya apology language membantu seseorang untuk menyadari diri, memahami ego, memahami orang lain, belajar bertanggung jawab, dan berubah lebih baik.
Baca Juga: 5 Drama Korea Favorit Penonton Internasional, tapi Ratingnya Rendah di Korea
Dengan hal tersebutlah sebuah hubungan akan terbina kembali dengan rasa percaya yang telah terpulihkan dan kasih sayang yang tulus.
Vanessa Ashriana
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @vanessaashriana
Melansir kembali dari Healthline, Gabriela Smith dalam tulisannya mengungkapkan cara untuk mengungkapkan permintaa maaf secara baik dan benar.
Kunci terpentingnya sebuah apology language adalah nilai ketulusan. Perasaan maaf tersebut tak hanya sekadar ingin didengar, melainkan membuatnya nyata dengan mendapatkan sebuah ampunan, saling memaafkan, dan diberikannya sebuah empati.
Foto: Getty Images
Permintaan maaf tersebut bukan karena ingin menyenangkan hati seseorang atau diri sendiri, melainkan bagaimana meyakinkan lawan pasangan bahwa permintaan maaf itu sungguh-sungguh, nyata, dan serius. Permintaan maaf tersebut benar-benar menggambarkan sebuah penyesalan dan perasaan ingin berubah, serta tak ingin mengulang kembali kesalahan.
Dalam permintaan maaf tersebut juga perlu sebuah keyakinan. Bagaimana orang tersebut meyakinkan pasangannya dengan keseriusannya meminta maaf. Sehingga tak ada lagi kata maaf yang terulang kembali, karena terulangnya kesalahan.
Pada intinya apology language membantu seseorang untuk menyadari diri, memahami ego, memahami orang lain, belajar bertanggung jawab, dan berubah lebih baik.
Baca Juga: 5 Drama Korea Favorit Penonton Internasional, tapi Ratingnya Rendah di Korea
Dengan hal tersebutlah sebuah hubungan akan terbina kembali dengan rasa percaya yang telah terpulihkan dan kasih sayang yang tulus.
Vanessa Ashriana
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @vanessaashriana
(ita)
Lihat Juga :
tulis komentar anda