Ini 5 Penyebab Kita Suka Lupa Isi Mimpi Setelah Bangun Tidur
Kamis, 18 Februari 2021 - 20:30 WIB
Ketiga, kesan yang diciptakan oleh mimpi. Mimpi yang sangat indah atau menakutkan akan lebih bertahan lama dalam ingatan. Hal ini disebabkan karena otak punya sebuah area yang disebut dengan amygdala. Amygdala adalah sebuah area di dalam otak yang mampu membangkitkan mimpi yang sarat emosi.
Foto: Pixabay
Keempat, mimpi lebih mudah diingat jika tidur pada fase REM terfragmentasi. Misalnya, saat kita terbangun mematikan alarm kemudian tertidur kembali. Kemungkinan untuk merasakan mimpi yang sama dapat terjadi. Sehingga mimpi tersebut dapat teringat lebih lama.
Baca Juga: Sering Mimpi Buruk? Ini Dua Cara Mengatasinya
Kelima, menurut Michael Scherd dalam jurnalnya yang berjudul “Dreams in Patient and Sleep Disorder” (2009), gangguan tidur juga dapat memengaruhi ingatan mimpi seseorang. Gangguan tidur seperti sesak napas memungkinkan orang akan mengalami fase REM fragmentasi. Bagi beberapa orang hal ini dapat membantu mengingat mimpi.
Eka Sarmila
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @eka_sarmila_
Foto: Pixabay
Keempat, mimpi lebih mudah diingat jika tidur pada fase REM terfragmentasi. Misalnya, saat kita terbangun mematikan alarm kemudian tertidur kembali. Kemungkinan untuk merasakan mimpi yang sama dapat terjadi. Sehingga mimpi tersebut dapat teringat lebih lama.
Baca Juga: Sering Mimpi Buruk? Ini Dua Cara Mengatasinya
Kelima, menurut Michael Scherd dalam jurnalnya yang berjudul “Dreams in Patient and Sleep Disorder” (2009), gangguan tidur juga dapat memengaruhi ingatan mimpi seseorang. Gangguan tidur seperti sesak napas memungkinkan orang akan mengalami fase REM fragmentasi. Bagi beberapa orang hal ini dapat membantu mengingat mimpi.
Eka Sarmila
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @eka_sarmila_
(ita)
tulis komentar anda