Ini 5 Penyebab Kita Suka Lupa Isi Mimpi Setelah Bangun Tidur
Kamis, 18 Februari 2021 - 20:30 WIB
JAKARTA - Apalah arti sebuah mimpi. Kalimat tersebut tak berlaku bagi orang yang percaya bahwa mimpi punya makna mendalam.
Mimpi kerap kali dikaitkan dengan sebuah peruntungan seseorang. Misalnya, mimpi meninggal kerap diartikan bahwa akan memiliki umur panjang.
Berbanding terbalik dengan studi yang dilakukan oleh ahli saraf sekaligus pencipta psikoanalisis Sigmund Freud. Dalam karyanya yang berjudul “The Interpretation of Deams”1990, Freud memaparkan bahwa tak ada hubungan mendasar ilmiah untuk interpretasi mimpi.
Foto: Pexels
Mengenal Rapid Eye Movement (REM)
Mengutip dari verywellmind.com, mimpi bisa terjadi karena wilayah tertentu di otak diaktifkan melalui pola kelistrikan yang berurutan dan adanya aktivitas kimiawi. Mimpi yang dapat dirasakan (vivid dream) terjadi saat orang telah memasuki fase Rapid Eye Movement (REM) dalam tidur .
Kondisi ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli pengobatan tidur bernama William Dement. REM dikaitkan dengan aktivitas otak, saat otak menggunakan energi dan glukosa untuk membuat tubuh tetap terjaga.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Tentang Lucid Dream, Mimpi yang Bisa Dikontrol dan Dilatih
Pada fase ini, seluruh otot tubuh seperti mata dan diagframa tetap bekerja. Kecuali otot utama rangka tubuh yang akan mengalami kelumpuhan selama tidur.
Foto: Freepik
Hal ini bermanfaat mencegah orang agar tidak mengalami gangguan perilaku tidur (Sleep Behavior Disorder).Fase ini dapat terjadi saat orang memasuki 90-120 menit waktu tidurnya.
Alasan di Balik Lupa Mimpi Pascabangun Tidur
Ada kalanya saat bangun tidur, kita lupa dengan mimpi kita. Ini karena frekuensi ingatan mimpi seseorang bervariasi dan bisa memudar karena beberapa faktor. Ada beberapa alasan mimpi sulit diingat setelah bangun tidur.
Pertama, tidak mencapai fase REM. Biasanya orang yang tidur di fase Non-Rapid Eye Movement (tidur ayam) belum sepenuhnya tertidur. Ia masih berada dalam posisi sadar dan setengah sadar. Sehingga mimpi pada alam bawah sadar belum tercipta.
Foto: Freepik
Kedua, sinyal listrik dan tanda kimiawi yang tercipta di otak saat tidur hilang saat terjaga. Wajar jika saat bangun, mungkin mimpi yang dirasakan tak dapat diingat dengan baik. Sebab sinyal listrik dan tanda kimiawi yang mengalir di otak layaknya pesan pada cermin berkabut yang mudah hilang saat menguap.
Mimpi kerap kali dikaitkan dengan sebuah peruntungan seseorang. Misalnya, mimpi meninggal kerap diartikan bahwa akan memiliki umur panjang.
Berbanding terbalik dengan studi yang dilakukan oleh ahli saraf sekaligus pencipta psikoanalisis Sigmund Freud. Dalam karyanya yang berjudul “The Interpretation of Deams”1990, Freud memaparkan bahwa tak ada hubungan mendasar ilmiah untuk interpretasi mimpi.
Foto: Pexels
Mengenal Rapid Eye Movement (REM)
Mengutip dari verywellmind.com, mimpi bisa terjadi karena wilayah tertentu di otak diaktifkan melalui pola kelistrikan yang berurutan dan adanya aktivitas kimiawi. Mimpi yang dapat dirasakan (vivid dream) terjadi saat orang telah memasuki fase Rapid Eye Movement (REM) dalam tidur .
Kondisi ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli pengobatan tidur bernama William Dement. REM dikaitkan dengan aktivitas otak, saat otak menggunakan energi dan glukosa untuk membuat tubuh tetap terjaga.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Tentang Lucid Dream, Mimpi yang Bisa Dikontrol dan Dilatih
Pada fase ini, seluruh otot tubuh seperti mata dan diagframa tetap bekerja. Kecuali otot utama rangka tubuh yang akan mengalami kelumpuhan selama tidur.
Foto: Freepik
Hal ini bermanfaat mencegah orang agar tidak mengalami gangguan perilaku tidur (Sleep Behavior Disorder).Fase ini dapat terjadi saat orang memasuki 90-120 menit waktu tidurnya.
Alasan di Balik Lupa Mimpi Pascabangun Tidur
Ada kalanya saat bangun tidur, kita lupa dengan mimpi kita. Ini karena frekuensi ingatan mimpi seseorang bervariasi dan bisa memudar karena beberapa faktor. Ada beberapa alasan mimpi sulit diingat setelah bangun tidur.
Pertama, tidak mencapai fase REM. Biasanya orang yang tidur di fase Non-Rapid Eye Movement (tidur ayam) belum sepenuhnya tertidur. Ia masih berada dalam posisi sadar dan setengah sadar. Sehingga mimpi pada alam bawah sadar belum tercipta.
Foto: Freepik
Kedua, sinyal listrik dan tanda kimiawi yang tercipta di otak saat tidur hilang saat terjaga. Wajar jika saat bangun, mungkin mimpi yang dirasakan tak dapat diingat dengan baik. Sebab sinyal listrik dan tanda kimiawi yang mengalir di otak layaknya pesan pada cermin berkabut yang mudah hilang saat menguap.
Lihat Juga :
tulis komentar anda