4 Sindrom Psikologis yang Namanya Diambil dari Karakter Disney
Rabu, 16 Desember 2020 - 18:33 WIB
Mereka bangun hanya untuk makan atau ke toilet, setelah itu mereka balik tidur kembali. Penyebab seseorang memiliki sindrom ini masih belum diketahui secara pasti, tapi beberapa dokter percaya bahwa ada faktor lain yang menyebabkan kondisi ini.
4. RAPUNZEL SYNDROME
Foto: Walt Disney
Rapunzel adalah putri berambut sangat panjang yang dikurung oleh penyihir agar penyihir tersebut memiliki kulit yang awet muda.
Sayangnya, ada juga nama Rapunzel Syndrome untuk menunjukkan gangguan seseorang yanng memakan rambutnya sendiri. Kebiasaan akibat memakan rambut membuat sistem pencernaan manusia teganggu, karena manusia tidak bisa memakan rambut. Rambut bukan unsur yang bisa dicerna oleh usus.
Kondisi ini sesuai dengan gangguan menarik rambut secara berlebihan atau yang dikenal sebagai trichotillomania. ( )
Empat sindrom di atas, terjadi karena dipengaruhi banyak faktor. Seperti kepribadian, pola asuh, kondisi lingkungan, bahkan stres dan trauma.
Kalau kamu merasa punya gejala dari salah satu sindrom di atas, cobalah berbicara dengan teman atau menghubungi praktisi terkait seperti psikolog maupun dokter terkait untuk membantu permasalahanmu.
Halimah Saadiyah
Kontributor GenSINDO
Universitas Al-Azhar Indonesia
Instagram: @halimahx268
4. RAPUNZEL SYNDROME
Foto: Walt Disney
Rapunzel adalah putri berambut sangat panjang yang dikurung oleh penyihir agar penyihir tersebut memiliki kulit yang awet muda.
Sayangnya, ada juga nama Rapunzel Syndrome untuk menunjukkan gangguan seseorang yanng memakan rambutnya sendiri. Kebiasaan akibat memakan rambut membuat sistem pencernaan manusia teganggu, karena manusia tidak bisa memakan rambut. Rambut bukan unsur yang bisa dicerna oleh usus.
Kondisi ini sesuai dengan gangguan menarik rambut secara berlebihan atau yang dikenal sebagai trichotillomania. ( )
Empat sindrom di atas, terjadi karena dipengaruhi banyak faktor. Seperti kepribadian, pola asuh, kondisi lingkungan, bahkan stres dan trauma.
Kalau kamu merasa punya gejala dari salah satu sindrom di atas, cobalah berbicara dengan teman atau menghubungi praktisi terkait seperti psikolog maupun dokter terkait untuk membantu permasalahanmu.
Halimah Saadiyah
Kontributor GenSINDO
Universitas Al-Azhar Indonesia
Instagram: @halimahx268
(ita)
tulis komentar anda