Tips Memilih Orang yang Layak Jadi Teman Baikmu, Mana yang Harus Dipertahankan dan Dilepas?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penelitian telah menegaskan bahwa jumlah teman yang banyak tidak berbanding lurus dengan persahabatan yang berkualitas.
Doktor Wandi Bruine de Bruin dari University of Southern California yang melakukan penelitian tersebut menyatakan bahwa, "Rasa kesepian muncul bukan karena kurangnya teman yang kamu miliki, tapi lebih pada bagaimana perasaanmu terhadap temanmu," demikian mengutip dari Psychology Today.
Menurut Wandi, kalau merasa kesepian, akan lebih baik kalau kita membuat hubungan yang baik dengan teman kita ketimbang mencari teman baru. "Dibanding mencari hubungan pertemanan yang sekadar di permukaan, lebih menguntungkan bagimu untuk mendedikasikan waktumu untuk memilih pertemanan yang berkualitas tinggi," ujarnya.
Pertanyaannya, bagaimana memilih pertemanan yang berkualitas tinggi tersebut? Pertemanan macam apa yang harus kita lepas, dan yang mana yang mesti kita pertahankan?
Nah, berikut ini tiga cara yang bisa kamu gunakan untuk memilih teman yang layak kamu pertahankan untuk jadi teman baikmu.
1. Tentukan Arti "Teman Baik" Menurut Versimu
Foto: Freepik
Pada bagian ini, kita bicara tentang nilai hidup yang kita percayai. Tentu saja, setiap orang punya penilaian yang berbeda, dan kita pun tak selalu menuruti nilai tersebut. Namun tetap saja kamu harus punya pegangan dalam menjalani hidupmu.
Karena itulah langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah dengan mendefinisikan "teman baik" sesuai versimu. Apakah itu berarti "orang yang dengan cepat membalas pesanmu", "orang yang rajin me-like semua unggahanmu di media sosial", atau "orang yang mau mendengar setiap curhatanmu, tak peduli kamu sudah berulang kali menceritakannya".
Definisi tersebut umumnya adalah perilaku yang merupakan kebiasaanmu, dan kamu berharap temanmu juga melakukan hal yang sama. Karena itulah, dengan mendefinisikan hal-hal tersebut, kamu bisa menyaring teman-teman yang satu kebiasaan denganmu.
Ini penting karena kebiasaan yang berbeda bisa menimbulkan kesalahpahaman, kecuali kamu mau berkompromi dengan kebiasaan atau nilai yang berbeda.
Baca Juga: 3 Cara Psikologis untuk Bikin Gebetan Tertarik Padamu
2. Punya Nilai Hidup yang Sama
Foto: Getty Images/iStockphoto
Nilai hidup yang sama bisa berbeda dengan kebiasaan yang sama. Kamu bisa saja punya kebiasaan yang berbeda, tapi punya nilai yang sama.
Misalnya, kamu dan temanmu sama-sama berpikiran terbuka dan siap menerima pendapat orang lain, meskipun kamu tak setuju dengannya. Atau kamu dan temanmu bisa berdebat tanpa harus saling sakit hati. Intinya, masing-masing saling mengerti dan menghargai.
Nilai yang sama juga penting agar kamu dan temanmu bisa saling terbuka satu sama lain. Jangan sampai salah satu pihak merasa akan dihakimi kalau ia menceritakan aib atau rahasianya pada sang teman. Tingkat kedekatan dan pengertian yang mendalam inilah yang akan membangun kualitas pertemanan yang kuat.
3. Luangkan Waktu untuk Merawat Hubungan Pertemanan
Foto: Rawpixel
Pertemanan yang berkualitas tak akan bertahan lama kalau tidak dirawat. Entah itu dengan melakukan video call dalam waktu tertentu, atau berkumpul untuk berbagi cerita terbaru.
Ini penting untuk melihat apakah temanmu menghargai pertemanan kalian seperti kamu menghargai persahabatan tersebut. Kalau ia berulang kali tidak bisa melakukannya, maka kamu perlu melakukan evaluasi terhadap pertemanan tersebut.
Satu hal yang penting dalam kualitas pertemanan adalah bukan pada intensitas atau frekuensi, tapi pada konsistensi perilaku. Jadi jika temanmu tak bisa bertemu dalam jadwal rutin yang kalian lakukan, mungkin dia tidak ingin menjalin pertemanan yang dalam denganmu.
Baca Juga: Drama Korea tentang Bertemu Lagi dengan Cinta Pertama yang Terpendam
Tentu saja, itu bukan masalah alias bukan kesalahannya, apalagi kesalahanmu. Ini hanya berarti kalian tidak sehati dan tidak bisa menjalin pertemanan yang berkualitas tinggi. Tentu, ini juga bukan berarti kalian tidak bisa berteman seperti biasa.
Sekali lagi, tidak masalah jika kamu hanya punya sedikit teman. Tidak ada gunanya pula mengumpulkan banyak teman kalau saat kamu butuh, mereka tidak pernah ada.
Jadi jangan ragu memilah-milah orang yang layak jadi teman baikmu. Karena dengan begitu, kamu akan lebih fokus dalam membangun dan merawat hubungan pertemanan yang berkualitas tinggi.
Doktor Wandi Bruine de Bruin dari University of Southern California yang melakukan penelitian tersebut menyatakan bahwa, "Rasa kesepian muncul bukan karena kurangnya teman yang kamu miliki, tapi lebih pada bagaimana perasaanmu terhadap temanmu," demikian mengutip dari Psychology Today.
Menurut Wandi, kalau merasa kesepian, akan lebih baik kalau kita membuat hubungan yang baik dengan teman kita ketimbang mencari teman baru. "Dibanding mencari hubungan pertemanan yang sekadar di permukaan, lebih menguntungkan bagimu untuk mendedikasikan waktumu untuk memilih pertemanan yang berkualitas tinggi," ujarnya.
Pertanyaannya, bagaimana memilih pertemanan yang berkualitas tinggi tersebut? Pertemanan macam apa yang harus kita lepas, dan yang mana yang mesti kita pertahankan?
Nah, berikut ini tiga cara yang bisa kamu gunakan untuk memilih teman yang layak kamu pertahankan untuk jadi teman baikmu.
1. Tentukan Arti "Teman Baik" Menurut Versimu
Foto: Freepik
Pada bagian ini, kita bicara tentang nilai hidup yang kita percayai. Tentu saja, setiap orang punya penilaian yang berbeda, dan kita pun tak selalu menuruti nilai tersebut. Namun tetap saja kamu harus punya pegangan dalam menjalani hidupmu.
Karena itulah langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah dengan mendefinisikan "teman baik" sesuai versimu. Apakah itu berarti "orang yang dengan cepat membalas pesanmu", "orang yang rajin me-like semua unggahanmu di media sosial", atau "orang yang mau mendengar setiap curhatanmu, tak peduli kamu sudah berulang kali menceritakannya".
Definisi tersebut umumnya adalah perilaku yang merupakan kebiasaanmu, dan kamu berharap temanmu juga melakukan hal yang sama. Karena itulah, dengan mendefinisikan hal-hal tersebut, kamu bisa menyaring teman-teman yang satu kebiasaan denganmu.
Ini penting karena kebiasaan yang berbeda bisa menimbulkan kesalahpahaman, kecuali kamu mau berkompromi dengan kebiasaan atau nilai yang berbeda.
Baca Juga: 3 Cara Psikologis untuk Bikin Gebetan Tertarik Padamu
2. Punya Nilai Hidup yang Sama
Foto: Getty Images/iStockphoto
Nilai hidup yang sama bisa berbeda dengan kebiasaan yang sama. Kamu bisa saja punya kebiasaan yang berbeda, tapi punya nilai yang sama.
Misalnya, kamu dan temanmu sama-sama berpikiran terbuka dan siap menerima pendapat orang lain, meskipun kamu tak setuju dengannya. Atau kamu dan temanmu bisa berdebat tanpa harus saling sakit hati. Intinya, masing-masing saling mengerti dan menghargai.
Nilai yang sama juga penting agar kamu dan temanmu bisa saling terbuka satu sama lain. Jangan sampai salah satu pihak merasa akan dihakimi kalau ia menceritakan aib atau rahasianya pada sang teman. Tingkat kedekatan dan pengertian yang mendalam inilah yang akan membangun kualitas pertemanan yang kuat.
3. Luangkan Waktu untuk Merawat Hubungan Pertemanan
Foto: Rawpixel
Pertemanan yang berkualitas tak akan bertahan lama kalau tidak dirawat. Entah itu dengan melakukan video call dalam waktu tertentu, atau berkumpul untuk berbagi cerita terbaru.
Ini penting untuk melihat apakah temanmu menghargai pertemanan kalian seperti kamu menghargai persahabatan tersebut. Kalau ia berulang kali tidak bisa melakukannya, maka kamu perlu melakukan evaluasi terhadap pertemanan tersebut.
Satu hal yang penting dalam kualitas pertemanan adalah bukan pada intensitas atau frekuensi, tapi pada konsistensi perilaku. Jadi jika temanmu tak bisa bertemu dalam jadwal rutin yang kalian lakukan, mungkin dia tidak ingin menjalin pertemanan yang dalam denganmu.
Baca Juga: Drama Korea tentang Bertemu Lagi dengan Cinta Pertama yang Terpendam
Tentu saja, itu bukan masalah alias bukan kesalahannya, apalagi kesalahanmu. Ini hanya berarti kalian tidak sehati dan tidak bisa menjalin pertemanan yang berkualitas tinggi. Tentu, ini juga bukan berarti kalian tidak bisa berteman seperti biasa.
Sekali lagi, tidak masalah jika kamu hanya punya sedikit teman. Tidak ada gunanya pula mengumpulkan banyak teman kalau saat kamu butuh, mereka tidak pernah ada.
Jadi jangan ragu memilah-milah orang yang layak jadi teman baikmu. Karena dengan begitu, kamu akan lebih fokus dalam membangun dan merawat hubungan pertemanan yang berkualitas tinggi.
(ita)