5 Pemicu Munculnya Gangguan Mental yang Jarang Diketahui

JAKARTA - Menurut Riset Kesehatan Dasar pada 2018, lebih dari 31 juta penduduk berusia 15 tahun ke atas mengalami gangguan mental emosional dan depresi.

Sama seperti penyakit fisik, penyakit mental juga memiliki penyebab yang disadari maupun tidak. Namun, sadarkah kamu kegiatan yang sering dilakukan dapat menjadi pemicu gangguan mental? Berikut ini beberapa pemicu munculnya gangguan mental yang jarang diketahui.

1. Menonton Film Horor

Foto:Pixabay

Mengutip Healthline, orang yang mengalami tingkat kecemasan lebih tinggi cenderung berisiko mengalami gangguan mental. Menonton gambar yang mengerikan dapat memicu pikiran dan perasaan yang tidak diinginkan dan meningkatkan tingkat kecemasan atau kepanikan.

2. Nutrisi yang Buruk

Foto: Pexels

Nutrisi memiliki peran penting dalam kinerja tubuh meliputi perilaku dan emosi manusia. Jika secara terus menerus seseorang memiliki pola makan yang tidak sehat dapat memicu gangguan mental seperti depresi dan bipolar.

3. Mendapat Diskriminasi dan Stigma

Foto: Pexels

Diskriminasi dan stigma yang paling sering diterima ialah menyangkut ras, gender, dan disabilitas. Mengutip mentalhealth.org.uk, Hal ini memperburuk masalah kesehatan mental seseorang dan mengurungkan niat mereka untuk meminta bantuan.

Baca Juga: Mau Konsultasi ke Psikolog dengan Mudah? Pakai 5 Aplikasi Ini

4. Terisolasi dan Merasa Kesepian

Foto: Unsplash

Dampak kesehatan yang ditimbulkan dari isolasi ialah sulit tidur hingga penurunan fungsi kekebalan tubuh. Mengutip publichealth.tulane.edu, kesepian dikaitkan dengan tingkat kecemasan, depresi, dan risiko bunuh diri yang tinggi.

Baca Juga: 4 Filosofi Hidup Senang ala Jin BTS, Termasuk Perlunya Bermalas-malasan

5. Penataan rumah yang tak beraturan

Foto:Unsplash

Pikiran dan tubuh manusia saling berhubungan serta dapat dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk lingkungan tempat tinggal. Mengutip Huffington Post, penataan rumah yang tidak baik dan kacau cenderung memunculkan gangguan kecemasan.

GenSINDO
Nadilla Syabriya
Politeknik Negeri Jakarta