Ini Bedanya Senang dan Bahagia, dan Cara untuk Mencapainya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebahagiaan sering ditafsirkan seseorang sebagai tujuan hidupnya kelak, bahkan tanpa seseorang tahu secara jelas kebahagiaan seperti apa yang mereka cari.
Seseorang tidak bisa menetapkan standar kebahagiaannya sendiri sama dengan standar kebahagiaan orang lain. Sebab kebahagiaan setiap orang belum tentu sama. Sekilas senang dan bahagia itu terasa sama, meski sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang sering tidak disadari.
Perbedaan Senang dan Bahagia
Foto: Pexels/Trung Nguyen
Mengutip Psychology Today, kebahagiaan erat hubungannya dengan tujuan dan kepuasan hidup. Ketika seseorang dapat menikmati hidupnya, maka ia bisa dibilang telah mendapatkan kebahagiaannya.
Meski rasa senang juga turut menjadi bagian kebahagiaan, tapi untuk bisa bahagia, seseorang butuh tujuan yang lebih spesifik. Karena itulah, orang yang senang belum tentu merasa bahagia. Namun, ketika orang bahagia, mereka otomatis merasa senang.
Meski begitu, kebahagiaan setiap orang juga berbeda-beda, karena objek kepuasan yang ingin dicapai seseorang juga bermacam-macam. Sementara kesenangan adalah rasa rasa yang cenderung memberikan kepuasan sesaat. Apabila dilakukan secara terus menerus dalam waktu dekat, umumnya akan menimbulkan rasa bosan.
Menemukan Kesenangan dan Kebahagiaan
Foto:Pexels/Sound On
Seseorang akan merasa senang ketika mereka mendengarkan lagu yang mereka sukai, melakukan aktivitas seru, atau membeli barang yang diimpikan sejak lama. Sedangkan untuk mendapatkan kebahagiaan, seseorang tidak terbatas pada hal-hal yang sifatnya sementara serta lebih menerima efek positif dibanding negatif.
Baca Juga: Kamu Hobi Rebahan? Waspada Gangguan Mental Satu Ini
Kebahagiaan juga tak selalu datang dari hal-hal yang besar. Tubuh yang sehat juga salah satu bentuk kebahagiaan yang banyak diinginkan orang.
Tips Mengubah Kesenangan Menjadi Kebahagiaan
Foto:Pexels/Andrea Piacquadio
Agar kesenanganmu tidak hanya sesaat saja, maka tips berikut ini bisa membuatmu semakin bahagia.
Memanfaatkan sesuatu yang disukai
Ketika dihadapkan dengan sesuatu yang kita sukai, kita memiliki lebih banyak ketertarikan terhadapnya. Karena itulah mempelajari banyak hal darinya adalah cara terbaik menemukan kebahagiaan.
Ada banyak cara memanfaatkan sesuatu yang kita sukai, seperti mengasah kemampuan, menjadikan hal tersebut sebagai motivasi, menjadikan hobi sebagai pekerjaan, dan masih banyak lagi.
Memperluas zona nyaman
Jika keluar dari zona nyaman cukup sulit dilakukan, maka sedikit demi sedikit kamu bisa mulai dengan memperluas zona nyamanmu sendiri. Artinya, kamu tidak sepenuhnya meninggalkan kesenanganmu saat ini. Hanya saja kamu dapat memasukkan suatu tantangan baru di dalamnya. Misalnya, menciptakan batasan-batasan baru atau target.
Baca Juga: Mengapa Snowdrop Penuh Kontroversi? Ini Penjelasan Lengkapnya
Melihat kesenangan: kebutuhan vs keinginan
Kerap kali begitu memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan sesuatu yang kita senangi, apa saja bisa dikorbankan. Senang saat ini, tetapi muncul penyesalan pada kemudian hari. Jika tidak ingin hal ini terjadi, maka kamu harus mengukur seberapa butuhnya kamu terhadap hal tersebut. Kenali pula konsekuensinya kalau kamu hanya mengutamakan keinginanmu semata.
Ristiani
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @risticp_
Seseorang tidak bisa menetapkan standar kebahagiaannya sendiri sama dengan standar kebahagiaan orang lain. Sebab kebahagiaan setiap orang belum tentu sama. Sekilas senang dan bahagia itu terasa sama, meski sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang sering tidak disadari.
Perbedaan Senang dan Bahagia
Foto: Pexels/Trung Nguyen
Mengutip Psychology Today, kebahagiaan erat hubungannya dengan tujuan dan kepuasan hidup. Ketika seseorang dapat menikmati hidupnya, maka ia bisa dibilang telah mendapatkan kebahagiaannya.
Meski rasa senang juga turut menjadi bagian kebahagiaan, tapi untuk bisa bahagia, seseorang butuh tujuan yang lebih spesifik. Karena itulah, orang yang senang belum tentu merasa bahagia. Namun, ketika orang bahagia, mereka otomatis merasa senang.
Meski begitu, kebahagiaan setiap orang juga berbeda-beda, karena objek kepuasan yang ingin dicapai seseorang juga bermacam-macam. Sementara kesenangan adalah rasa rasa yang cenderung memberikan kepuasan sesaat. Apabila dilakukan secara terus menerus dalam waktu dekat, umumnya akan menimbulkan rasa bosan.
Menemukan Kesenangan dan Kebahagiaan
Foto:Pexels/Sound On
Seseorang akan merasa senang ketika mereka mendengarkan lagu yang mereka sukai, melakukan aktivitas seru, atau membeli barang yang diimpikan sejak lama. Sedangkan untuk mendapatkan kebahagiaan, seseorang tidak terbatas pada hal-hal yang sifatnya sementara serta lebih menerima efek positif dibanding negatif.
Baca Juga: Kamu Hobi Rebahan? Waspada Gangguan Mental Satu Ini
Kebahagiaan juga tak selalu datang dari hal-hal yang besar. Tubuh yang sehat juga salah satu bentuk kebahagiaan yang banyak diinginkan orang.
Tips Mengubah Kesenangan Menjadi Kebahagiaan
Foto:Pexels/Andrea Piacquadio
Agar kesenanganmu tidak hanya sesaat saja, maka tips berikut ini bisa membuatmu semakin bahagia.
Memanfaatkan sesuatu yang disukai
Ketika dihadapkan dengan sesuatu yang kita sukai, kita memiliki lebih banyak ketertarikan terhadapnya. Karena itulah mempelajari banyak hal darinya adalah cara terbaik menemukan kebahagiaan.
Ada banyak cara memanfaatkan sesuatu yang kita sukai, seperti mengasah kemampuan, menjadikan hal tersebut sebagai motivasi, menjadikan hobi sebagai pekerjaan, dan masih banyak lagi.
Memperluas zona nyaman
Jika keluar dari zona nyaman cukup sulit dilakukan, maka sedikit demi sedikit kamu bisa mulai dengan memperluas zona nyamanmu sendiri. Artinya, kamu tidak sepenuhnya meninggalkan kesenanganmu saat ini. Hanya saja kamu dapat memasukkan suatu tantangan baru di dalamnya. Misalnya, menciptakan batasan-batasan baru atau target.
Baca Juga: Mengapa Snowdrop Penuh Kontroversi? Ini Penjelasan Lengkapnya
Melihat kesenangan: kebutuhan vs keinginan
Kerap kali begitu memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan sesuatu yang kita senangi, apa saja bisa dikorbankan. Senang saat ini, tetapi muncul penyesalan pada kemudian hari. Jika tidak ingin hal ini terjadi, maka kamu harus mengukur seberapa butuhnya kamu terhadap hal tersebut. Kenali pula konsekuensinya kalau kamu hanya mengutamakan keinginanmu semata.
Ristiani
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @risticp_
(ita)