10 Film Psycho Thriller Terbaik yang Wajib Jadi Rekomendasi Kamu
loading...
A
A
A
Film thriller psikologis terbaik itu adalah yang benar-benar menggambarkan genre-nya. Mereka menegangkan dan memaksa penontonnya memperluas pikiran sementara karakter-karakternya menghadapi situasi menegangkan. Sejumlah akting terbaik muncul di layar film psycho thriller ini.
Tidak hanya film-film genre ini memainkan pikiran penontonnya, mereka juga memecah psikis penonton dan membuat mereka rapuh pada twist yang tak terduga. Film ini begitu kompleks sampai orang pun ingin menganalisanya. Selain itu, film-film ini juga layak diingat.
MovieWeb baru saja merilis daftar film psycho thriller terbaik mereka. Daftar ini disusun berdasarkan film yang melahirkan twist ending yang menyebabkan pikiran berbelok dan otot menegang. Film yang terpilih adalah produksi abad 20 dan 21. Berikut ulasannya!
10. The Sixth Sense
Thriller paranormal besutan M Night Shyamalan pada 1999 ini telah mendefinisikan ulang bagaimana pop culture mengintepretasikanplot twist film. Meskipun pengungkapan terbesar dan dampak budaya film ini, The Sixth Sense adalah pelajaran dalam penceritaan dan menumbangkan harapan. Film ini menampilkan Bruce Willis sebagai psikolog anak dan Hallie Joel sebagai anak kecil dengan kemampuan melihat hantu.
Tapi, itu jauh dari twist-nya. Shyamalan memainkan harapan penonton seperti pemain sandiwara sejati dan memukul kepala penonton dengan tema terpenting film itu, yaitu konflik antara melihat dan mempercayai. Sejak film itu, teknik penceritaan khas Shyamalan terus menggoda penonton.
9. American Psycho
Setahun setelah The Sixth Sense, muncullah tipe psycho thriller berbeda. American Psycho membuat pernyataan tentang yuppie—profesional muda—Amerika. Dibintangi Christian Bale sebagai Patrick Bateman, film ini adalah tampilan yang dipoles pada antihero yang membunuh demi kesenangan. Film klasik sekte psikologis besutan Mary Harron ini terus membuat penonton menebak-nebak.
Komentarnya terhadap korporasi Amerika, fasad pengusaha dan perilaku sok mereka melalui analisis tinggi dari kacamata Bateman. Ketika siang, dia jadi yuppie dan malam jadi seorang pembunuh. Harron mengambil pola dasar antihero dan memutarnya di kepalanya secara psikologis, dengan menyelidiki pikiran Bateman dan proses berpikirnya. Terutama, dengan narasinya yang ngeri tapi meyakinkan.
8. Eyes Wide Shut
Eyes Wide Shut adalah film terakhri Stanley Kubrick sebelum dia meninggal dunia. Film yang dibintangi Tom Cruise dan Nicole Kidman ini dikenal sebagai epilog definitif sebuah karier yang diceritakan. Film ini adalah masterclass dalam perhatian terhadap detil, eksplorasi cinta, gairah, sekte dan lain-lain, dengan tone mirip mimpi dan sinematografi yang sempurna.
Penampilan film ini bagus. Kubrick dan krunya menciptakan psycho thriller berdasarkan subyek tabu seperti seks dan prostitusi serta kerapuhan pria yang tergoda sifat buruk mereka. Dari istilah fidelio yang misterius dan ikonik hingga studi intensif tentang jiwa seorang pria yang memasuki dunia baru, Eyes Wide Shut adalah upaya terakhir dan terberani Kubrick dalam membuat film.
7. Memento
Christopher Nolan suka bereksperimen dengan cerita di genre ini. Memento adalah film awalnya yang menjadi bukti. Misteri pembunuhan dan psycho thriller ini mengeksplorasi kehidupan Leonard Shelby (Guy Pearce) yang punya penyakit hilang ingatan jangka pendek berat dan hanya bisa mengingat peristiwa beberapa jam sebelumnya. Nolan menggunakan kondisi ini untuk medorong cerita ini ke jalan yang agak tidak biasa.
Kondisi Leonard membawa penonton ke memori dan petunjuk, seperti tato, yang dia tinggalkan untuk mengingat interaksi sebelumnya. Dia berusaha menemukan orang yang membunuh istrinya. Nolan mengeksplorasi teknik struktur cerita yang tidak urut dan berhasil. Memento tidak hanya menginspirasi film lain, tapi juga dirinya sendiri.
6. Parasite
Parasite mengikuti dua kehidupan keluarga yang sangat berbeda di Korea Selatan. Sutradara Bong Joon-hon memecah kelas ini dengan menggambarkan pikrian dan tindakan karakter di film ini. Penonton akan melihat ke dalam karakter-karakter ini dan dengan mudah membedah motif, keinginan dan kebutuhan mereka.
Meskipun Parasite tidak sebanding dengan film psycho thriller lain di daftar ini, film ini tidak begitu jauh. Dengan sejumlah orang menyebut film ini klasik, film ini mengeksplorasi sejumlah genre berbeda, seperti komedi gelap dan drama, serta tidak bisa dilihat di bawah satu lingkup atau intepretasi. Film ini menciptakan ilusi yang membuat penonton merasakan yang dirasakan karakternya.
5. Psycho
Judul film ini sudah mewakili genre-nya. Menjadi salah satu adegan film dan plot twistterikonik sepanjang sejarah, film klasik 1960 ini mendefinisikan karier legendaris sutradara film horor Alfred Hitchcock. Film ini adalah tentang seorang wanita muda yang kabur kemudian bertemu Norman Bates, manajer Bates Motel.
Film ini menampilkan salah satu adegan genre horor terbaik dan paling berperngaruuh dengan adegan penikaman di kamar mandi dan twist pembelok pikiran di akhir film. Hitchcock akan selalu dikenang sebagai pionir teknik psycho thriller dan horor yang akan selalu punya tempat di dunia perfilman. Film hitam putih ini masih dikagumi sampai sekarang.
4. Inception
Sampai saat ini, film karya Christopher Nolan ini bikin penontonnya garuk-garuk kepala. Film yang dirilis pada 2010 ini dibintangi Leonardo DiCaprio dan menceritakan tentang sebuah kelompok artis mimpi profesional yang berusaha membajak mimpi pewaris sah sebuah perusahaan. Dengan penampilan wahid dari para aktornya, Inception bergantung pada struktur cerita kompleks yang sepertinya merumitkan proses berpikir penonton.
Dengan plot twist klise yang sepertinya berserakan di dalam genre ini, sejumlah psycho thriller suka meninggalkan resolusi dan intepretasinya kepada para penonton. Ini adalah alasan utama mengapa film seperti Inception sering ditonton ulang. Para penggemar mencari jawaban berbeda setiap kali mereka menontonnya lagi.
3. The Shining
Adaptasi novel karya Stephen King, The Shinning, pada 1980 ini mengacaukan psikis penontonnya. Film yang disutradarai Stanley Kubrick ini menceritakan tentang seorang pria dan keluarganya yang jadi gila setelah menonton sebuah hotel mengerikan di Colorado pada musim dingin. Dengan penampilan dari Jack Nicholson dan Shelley Duvall yang akan terus hidup, pendekatan horor psikologis dan perhatian terhadap detil yang dilakukan Kubrick-lah yang selalu membuat cendekiawan film kembali menontonnya.
The Shinning ini memukau secara visual, tapi pelan saat membakar. Film ini memukul semua tanda naratif dengan benar. Jack juga tanpa cacat mengonsumsi para penonton dengan membantu mereka merasakan keruntuhan psikologi karakternya. Film ini, yang meskipun dikritik sendiri oleh Stephen King, adalah epitom film yang mengikuti kejatuhan protagonisnya ke kegilaan.
2. Fight Club
Fight Club selalu disebut ketika ada pembahasan tentang genre psycho thriller. Disutradarai David Fincher, film ini punya banyak subversi, plot twist utama yang mendefinisikan dekade itu dan kajian dua multi karakter kompleks tapi sama dengan karakter Edward Norton dan Brad Pitt di film itu. Fincher membuktikan keahliannya dalam genre psycho thriller dengan Zodiac dan Gone Girl.
Tapi, Fight Club-lah yang berdiri kokoh. Semuanya muncul bersama di film ini, termasuk akting, musik, tone gelap tapi mengagumkan secara visual dan lain-lain. Fight Club adalah tentang karyawan rata-rata yang ikut ‘klub tarung’ untuk menyalurkan ketegangannya. Tapi, ketika karakter yang sudah kena mental itu mulai berputar di tengah teman dan interaksi baru, penonton mulai mempertanyakan psikosis masing-masing.
1. Silence of the Lambs
Karya Jonathan Demme pada 1991 ini adalah film paling lengkap. The Silence of the Lambs punya pembunuh berantai, cerita psikologis yang intens dan plot twist tak terlupakan. Dengan penampilan bagus dari Jodie Foster dan Anthony Hopkins, film ini bercerita tentang detektif muda yang menyelidiki bangsal psikologis berkeamanan maksimal untuk mencari seorang pembunuh berantai. Dan, masuklah Dokter Hannibal Lecter.
Dengan satu waktu layar terpendek untuk pemenang Aktor Terbaik Oscar, Hopkins menghidupkan gangguan psikologis karakternya. Film ini dikagumi cendekiawan, kritikus dan penggemar. Sementara film ini adalah salah satu yang terbaik di 1990-an, film ini berada di peringkat tinggi daftar film horor, drama kriminal dan terutama psycho thriller. Film ini adalah pelajaran dalam pembuatan film dari penceritaan visual sampai ketegangan yang tak terlupakan.
Tidak hanya film-film genre ini memainkan pikiran penontonnya, mereka juga memecah psikis penonton dan membuat mereka rapuh pada twist yang tak terduga. Film ini begitu kompleks sampai orang pun ingin menganalisanya. Selain itu, film-film ini juga layak diingat.
MovieWeb baru saja merilis daftar film psycho thriller terbaik mereka. Daftar ini disusun berdasarkan film yang melahirkan twist ending yang menyebabkan pikiran berbelok dan otot menegang. Film yang terpilih adalah produksi abad 20 dan 21. Berikut ulasannya!
10. The Sixth Sense
Thriller paranormal besutan M Night Shyamalan pada 1999 ini telah mendefinisikan ulang bagaimana pop culture mengintepretasikanplot twist film. Meskipun pengungkapan terbesar dan dampak budaya film ini, The Sixth Sense adalah pelajaran dalam penceritaan dan menumbangkan harapan. Film ini menampilkan Bruce Willis sebagai psikolog anak dan Hallie Joel sebagai anak kecil dengan kemampuan melihat hantu.
Tapi, itu jauh dari twist-nya. Shyamalan memainkan harapan penonton seperti pemain sandiwara sejati dan memukul kepala penonton dengan tema terpenting film itu, yaitu konflik antara melihat dan mempercayai. Sejak film itu, teknik penceritaan khas Shyamalan terus menggoda penonton.
9. American Psycho
Setahun setelah The Sixth Sense, muncullah tipe psycho thriller berbeda. American Psycho membuat pernyataan tentang yuppie—profesional muda—Amerika. Dibintangi Christian Bale sebagai Patrick Bateman, film ini adalah tampilan yang dipoles pada antihero yang membunuh demi kesenangan. Film klasik sekte psikologis besutan Mary Harron ini terus membuat penonton menebak-nebak.
Komentarnya terhadap korporasi Amerika, fasad pengusaha dan perilaku sok mereka melalui analisis tinggi dari kacamata Bateman. Ketika siang, dia jadi yuppie dan malam jadi seorang pembunuh. Harron mengambil pola dasar antihero dan memutarnya di kepalanya secara psikologis, dengan menyelidiki pikiran Bateman dan proses berpikirnya. Terutama, dengan narasinya yang ngeri tapi meyakinkan.
8. Eyes Wide Shut
Eyes Wide Shut adalah film terakhri Stanley Kubrick sebelum dia meninggal dunia. Film yang dibintangi Tom Cruise dan Nicole Kidman ini dikenal sebagai epilog definitif sebuah karier yang diceritakan. Film ini adalah masterclass dalam perhatian terhadap detil, eksplorasi cinta, gairah, sekte dan lain-lain, dengan tone mirip mimpi dan sinematografi yang sempurna.
Penampilan film ini bagus. Kubrick dan krunya menciptakan psycho thriller berdasarkan subyek tabu seperti seks dan prostitusi serta kerapuhan pria yang tergoda sifat buruk mereka. Dari istilah fidelio yang misterius dan ikonik hingga studi intensif tentang jiwa seorang pria yang memasuki dunia baru, Eyes Wide Shut adalah upaya terakhir dan terberani Kubrick dalam membuat film.
7. Memento
Christopher Nolan suka bereksperimen dengan cerita di genre ini. Memento adalah film awalnya yang menjadi bukti. Misteri pembunuhan dan psycho thriller ini mengeksplorasi kehidupan Leonard Shelby (Guy Pearce) yang punya penyakit hilang ingatan jangka pendek berat dan hanya bisa mengingat peristiwa beberapa jam sebelumnya. Nolan menggunakan kondisi ini untuk medorong cerita ini ke jalan yang agak tidak biasa.
Kondisi Leonard membawa penonton ke memori dan petunjuk, seperti tato, yang dia tinggalkan untuk mengingat interaksi sebelumnya. Dia berusaha menemukan orang yang membunuh istrinya. Nolan mengeksplorasi teknik struktur cerita yang tidak urut dan berhasil. Memento tidak hanya menginspirasi film lain, tapi juga dirinya sendiri.
6. Parasite
Parasite mengikuti dua kehidupan keluarga yang sangat berbeda di Korea Selatan. Sutradara Bong Joon-hon memecah kelas ini dengan menggambarkan pikrian dan tindakan karakter di film ini. Penonton akan melihat ke dalam karakter-karakter ini dan dengan mudah membedah motif, keinginan dan kebutuhan mereka.
Meskipun Parasite tidak sebanding dengan film psycho thriller lain di daftar ini, film ini tidak begitu jauh. Dengan sejumlah orang menyebut film ini klasik, film ini mengeksplorasi sejumlah genre berbeda, seperti komedi gelap dan drama, serta tidak bisa dilihat di bawah satu lingkup atau intepretasi. Film ini menciptakan ilusi yang membuat penonton merasakan yang dirasakan karakternya.
5. Psycho
Judul film ini sudah mewakili genre-nya. Menjadi salah satu adegan film dan plot twistterikonik sepanjang sejarah, film klasik 1960 ini mendefinisikan karier legendaris sutradara film horor Alfred Hitchcock. Film ini adalah tentang seorang wanita muda yang kabur kemudian bertemu Norman Bates, manajer Bates Motel.
Film ini menampilkan salah satu adegan genre horor terbaik dan paling berperngaruuh dengan adegan penikaman di kamar mandi dan twist pembelok pikiran di akhir film. Hitchcock akan selalu dikenang sebagai pionir teknik psycho thriller dan horor yang akan selalu punya tempat di dunia perfilman. Film hitam putih ini masih dikagumi sampai sekarang.
4. Inception
Sampai saat ini, film karya Christopher Nolan ini bikin penontonnya garuk-garuk kepala. Film yang dirilis pada 2010 ini dibintangi Leonardo DiCaprio dan menceritakan tentang sebuah kelompok artis mimpi profesional yang berusaha membajak mimpi pewaris sah sebuah perusahaan. Dengan penampilan wahid dari para aktornya, Inception bergantung pada struktur cerita kompleks yang sepertinya merumitkan proses berpikir penonton.
Dengan plot twist klise yang sepertinya berserakan di dalam genre ini, sejumlah psycho thriller suka meninggalkan resolusi dan intepretasinya kepada para penonton. Ini adalah alasan utama mengapa film seperti Inception sering ditonton ulang. Para penggemar mencari jawaban berbeda setiap kali mereka menontonnya lagi.
3. The Shining
Adaptasi novel karya Stephen King, The Shinning, pada 1980 ini mengacaukan psikis penontonnya. Film yang disutradarai Stanley Kubrick ini menceritakan tentang seorang pria dan keluarganya yang jadi gila setelah menonton sebuah hotel mengerikan di Colorado pada musim dingin. Dengan penampilan dari Jack Nicholson dan Shelley Duvall yang akan terus hidup, pendekatan horor psikologis dan perhatian terhadap detil yang dilakukan Kubrick-lah yang selalu membuat cendekiawan film kembali menontonnya.
The Shinning ini memukau secara visual, tapi pelan saat membakar. Film ini memukul semua tanda naratif dengan benar. Jack juga tanpa cacat mengonsumsi para penonton dengan membantu mereka merasakan keruntuhan psikologi karakternya. Film ini, yang meskipun dikritik sendiri oleh Stephen King, adalah epitom film yang mengikuti kejatuhan protagonisnya ke kegilaan.
2. Fight Club
Fight Club selalu disebut ketika ada pembahasan tentang genre psycho thriller. Disutradarai David Fincher, film ini punya banyak subversi, plot twist utama yang mendefinisikan dekade itu dan kajian dua multi karakter kompleks tapi sama dengan karakter Edward Norton dan Brad Pitt di film itu. Fincher membuktikan keahliannya dalam genre psycho thriller dengan Zodiac dan Gone Girl.
Tapi, Fight Club-lah yang berdiri kokoh. Semuanya muncul bersama di film ini, termasuk akting, musik, tone gelap tapi mengagumkan secara visual dan lain-lain. Fight Club adalah tentang karyawan rata-rata yang ikut ‘klub tarung’ untuk menyalurkan ketegangannya. Tapi, ketika karakter yang sudah kena mental itu mulai berputar di tengah teman dan interaksi baru, penonton mulai mempertanyakan psikosis masing-masing.
1. Silence of the Lambs
Karya Jonathan Demme pada 1991 ini adalah film paling lengkap. The Silence of the Lambs punya pembunuh berantai, cerita psikologis yang intens dan plot twist tak terlupakan. Dengan penampilan bagus dari Jodie Foster dan Anthony Hopkins, film ini bercerita tentang detektif muda yang menyelidiki bangsal psikologis berkeamanan maksimal untuk mencari seorang pembunuh berantai. Dan, masuklah Dokter Hannibal Lecter.
Dengan satu waktu layar terpendek untuk pemenang Aktor Terbaik Oscar, Hopkins menghidupkan gangguan psikologis karakternya. Film ini dikagumi cendekiawan, kritikus dan penggemar. Sementara film ini adalah salah satu yang terbaik di 1990-an, film ini berada di peringkat tinggi daftar film horor, drama kriminal dan terutama psycho thriller. Film ini adalah pelajaran dalam pembuatan film dari penceritaan visual sampai ketegangan yang tak terlupakan.
(alv)