11 Film Gagal Marvel yang Dirilis sebelum MCU Lahir di Hollywood
loading...
A
A
A
Marvel Cinematic Universe (MCU) adalah salah satu franchise terbesar dan dominan di Hollywood saat ini. Namun, sebelum MCU dimulai dengan Iron Man pada 2008, Marvel pernah mencoba peruntungan dengan membuat sejumlah film dari propertinya. Namun, tak semuanya berhasil.
Marvel punya segudang properti menarik yang tentu bisa diadaptasi ke film layar lebar. Namun, pada masanya, tak semua film layar lebar buatan mereka sukses, baik secara komersial maupun kritik. Sejumlah film Marvel yang dianggap berhasil pun ada, dari Blade sampai serial X-Men yang diproduksi Fox.
Sebelum MCU hadir, ada sejumlah film buatan Marvel yang dianggap gagal. Namun, kegagalan-kegagalan ini tak lantas membuat mereka putus asa. Mereka terus berusaha keras untuk mencari tahu irama yang tepat untuk membuat film superhero. Dan, sekarang, mereka sedang menikmati hasilnya. Lantas, film apa saja yang pernah dirilis Marvel dan gagal sebelum adanya MCU? Dikutip dari ScreenRant, berikut ulasannya!
1. Howard the Duck — 1986
Howard the Duck adalah film layar lebar pertama yang diadaptasi dari karakter Marvel. Sayang, film ini menjadi salah satu film terjeblok yang pernah ada di sejarah perfilman. Diproduseri George Lucas, film ini berkisah tentang Howard yang berasal dari planet Duckworld. Begitu sampai di bumi, dia berteman dengan Beverly dan melawan kejahatan.
Sementara komik yang menginspirasi film ini berjalan di cerita yang bergaya surreal, filmnya mencampuradukkan berbagai cerita, efek visual jelek, dan olok-olokan bebek. Film itu gagal secara kritik dan komersial. Film ini membuat jelek citra film komik selama bertahun-tahun. Sampai saat ini, Howard the Duck rajin masuk daftar Film Terburuk Sepanjang Masa.
2. The Punisher — 1989
Salah satu karakter paling kejam di Marvel, Frank Castle alias The Punisher, sudah sering tampil di film dan juga serial. Namun, dia kali pertama muncul di sebuah film layar lebar pada 1989. Film pertama The Punisher ini dibintangi Dolph Lundgren sebagai Frank Castle.
Tanpa lambang tengkoraknya yang ikonik, Frank menjadi karakter jagoan khas 1980an. Dia menghadapi mafia dan Yakuza seorang diri. Sementara film ini dirilis di seluruh dunia, The Punisher dikubur di bawah gelombang review negatif. Sementara film ini memang merangkul akar pembunuh berantai karakter itu, The Punisher masih gagal memperlihatkan kalau film komik itu bisa lebih dari dua dimensi.
3. Captain America — 1990
Sebelum Chris Evans memegang tameng ikonik itu, Matt Salinger sudah terlebih dahulu mengenakan kostum Captain America. Disutradarai Albert Pyun, film produksi Amerika-Yugoslavia itu sepertinya menyulut amarah para penggemar superhero. Film ini menampilkan Steve Rogers yang tidak ditulis dengan baik dan mencitrakan ulang penggambaran Red Skull.
Meskipun hal-hal ini dikesampingkan, film low budget ini bahkan sulit mendapatkan perilisan langsung ke video. Film itu sejatinya dibuat untuk merayakan ulang tahun ke-50 Captain America. Tapi, para penggemar harus menunggu sampai 10 tahun lagi demi adaptasi layar lebar yang definitif.
4. The Fantastic Four — 1994
Sebelum Fox dan Marvel membuat film Fantastic Four, pada 1994, film First Familyini pernah dibuat. Menurut Stan Lee, film yang disutradarai Roger Corman ini seharusnya tidak ditonton audiens. Tapi, film ini tetap diproduksi dan disimpan sebagai upaya menjaga hak lisensi film itu sebelum habis masa berlakunya.
Sementara klaim tersebut dibantah pihak lain yang terlibat dalam produksinya, faktanya, para cast tidak tahu kalau film itu tidak jadi dirilis. Eksekutif Marvel, Avi Arad, membeli film itu seharga beberapa juta dolar dan memerintahkan agar semuanya dihancurkan. Ini memulai perjalanan yang menyiksa Marvel untuk membuat film Fantastic Four. Film ini tidak pernah dirilis di pasar, tapi penggemar masih bisa melihat bootlegs-nya.
5. Daredevil — 2003
X-Men dan Spider-Man berhasil melegitimasi kembali film superhero komik pada awal 2000-an. Ini membuat Fox segera menghidupkan karakter lain Marvel ke layar lebar. Menampilkan Ben Affleck sebagai pengacara buta yang menjadi pahlawan super, Daredevil mampu meraih sukses secara finansial.
Sayangnya, film ini mendapatkan banyak kritikan karena pengulangan khas cerita latar asli superhero di layar lebar. Film itu juga dinilai punya irama yang kacau di mana estetika konyolnya merusak ambisinya yang gelap dan kasar. Stan Lee bahkan menyebut film ini gagal. Menurut dia, karakternya disalahpahami dan dibuat terlalu tragis.
6. Hulk — 2003
Film Hulk karya Ang Lee ini bukan yang benar-benar gagal secara komersial atau pun kritik seperti yang lainnya. Box office-nya solid, review-nya di tengah-tengah. Namun, pendekatan karakternya salah. Film ini menyelami psikologi dan asal usul Bruce Banner dan terlalu bergantung pada adegan laga. Dibandingkan dengan X-Men, Spider-Man dan Daredevil yang dirilis dalam waktu berdekatan, Hulk lebih sunyi.
Pada akhirnya, MCU me-reboot karakter ini. Yang pertama dengan Edward Norton dan kemudian dengan Mark Ruffalo. Meski begitu, Hulk tetap menjadi film superhero yang menarik. Film ini mungkin tidak mendapatkan hype pada perilisan awalnya. Tapi, jelas layakuntuk ditonton lagi.
7. The Punisher — 2004
Marvel kembali mencoba peruntungannya lewat The Punisher. Dengan Thomas Jane sebagai Frank Castle, film ini mengisahkan tentang perubahan status Frank sebagai The Punisher setelah seluruh keluarganya dibunuh. Di film ini, logo tengkorak Frank kembali ada.
Namun, meskipun film ini secara finansial lebih baik dari sebelumnya, review-nya tidak lebih baik. Sejumlah kritikus memuji vibemundur ke film balas dendam era 1970-an dan 80-an. Tapi, banyak yang menyebutnya sebagai campuran aneh antara kesuraman dan tipuan tanpa sukacita.
Meskipun film ini tidak sekeras serial Netflix-nya pada 2017, film ini masih jauh dari suasana ramah anak di film MCU pada umumnya. Awalnya, film ini dijadwalkan punya sekuel. Tapi, negosiasinya tak berhasil. Karakter itu di-reboot lagi di Punisher: War Zone (2008).
8. Elektra — 2005
Jennifer Garner dikabarkan berpartisipasi di film ini hanya karena kewajiban kontraknya dari Daredevil. Film ini syuting saat dia hiatus dari serial Alias. Elektra pun diproduksi secara terburu-buru. Hasilnya, film ini menjadi salah satu film terjeblok Marvel.
Marvel punya segudang properti menarik yang tentu bisa diadaptasi ke film layar lebar. Namun, pada masanya, tak semua film layar lebar buatan mereka sukses, baik secara komersial maupun kritik. Sejumlah film Marvel yang dianggap berhasil pun ada, dari Blade sampai serial X-Men yang diproduksi Fox.
Sebelum MCU hadir, ada sejumlah film buatan Marvel yang dianggap gagal. Namun, kegagalan-kegagalan ini tak lantas membuat mereka putus asa. Mereka terus berusaha keras untuk mencari tahu irama yang tepat untuk membuat film superhero. Dan, sekarang, mereka sedang menikmati hasilnya. Lantas, film apa saja yang pernah dirilis Marvel dan gagal sebelum adanya MCU? Dikutip dari ScreenRant, berikut ulasannya!
1. Howard the Duck — 1986
Howard the Duck adalah film layar lebar pertama yang diadaptasi dari karakter Marvel. Sayang, film ini menjadi salah satu film terjeblok yang pernah ada di sejarah perfilman. Diproduseri George Lucas, film ini berkisah tentang Howard yang berasal dari planet Duckworld. Begitu sampai di bumi, dia berteman dengan Beverly dan melawan kejahatan.
Sementara komik yang menginspirasi film ini berjalan di cerita yang bergaya surreal, filmnya mencampuradukkan berbagai cerita, efek visual jelek, dan olok-olokan bebek. Film itu gagal secara kritik dan komersial. Film ini membuat jelek citra film komik selama bertahun-tahun. Sampai saat ini, Howard the Duck rajin masuk daftar Film Terburuk Sepanjang Masa.
2. The Punisher — 1989
Salah satu karakter paling kejam di Marvel, Frank Castle alias The Punisher, sudah sering tampil di film dan juga serial. Namun, dia kali pertama muncul di sebuah film layar lebar pada 1989. Film pertama The Punisher ini dibintangi Dolph Lundgren sebagai Frank Castle.
Tanpa lambang tengkoraknya yang ikonik, Frank menjadi karakter jagoan khas 1980an. Dia menghadapi mafia dan Yakuza seorang diri. Sementara film ini dirilis di seluruh dunia, The Punisher dikubur di bawah gelombang review negatif. Sementara film ini memang merangkul akar pembunuh berantai karakter itu, The Punisher masih gagal memperlihatkan kalau film komik itu bisa lebih dari dua dimensi.
3. Captain America — 1990
Sebelum Chris Evans memegang tameng ikonik itu, Matt Salinger sudah terlebih dahulu mengenakan kostum Captain America. Disutradarai Albert Pyun, film produksi Amerika-Yugoslavia itu sepertinya menyulut amarah para penggemar superhero. Film ini menampilkan Steve Rogers yang tidak ditulis dengan baik dan mencitrakan ulang penggambaran Red Skull.
Meskipun hal-hal ini dikesampingkan, film low budget ini bahkan sulit mendapatkan perilisan langsung ke video. Film itu sejatinya dibuat untuk merayakan ulang tahun ke-50 Captain America. Tapi, para penggemar harus menunggu sampai 10 tahun lagi demi adaptasi layar lebar yang definitif.
4. The Fantastic Four — 1994
Sebelum Fox dan Marvel membuat film Fantastic Four, pada 1994, film First Familyini pernah dibuat. Menurut Stan Lee, film yang disutradarai Roger Corman ini seharusnya tidak ditonton audiens. Tapi, film ini tetap diproduksi dan disimpan sebagai upaya menjaga hak lisensi film itu sebelum habis masa berlakunya.
Sementara klaim tersebut dibantah pihak lain yang terlibat dalam produksinya, faktanya, para cast tidak tahu kalau film itu tidak jadi dirilis. Eksekutif Marvel, Avi Arad, membeli film itu seharga beberapa juta dolar dan memerintahkan agar semuanya dihancurkan. Ini memulai perjalanan yang menyiksa Marvel untuk membuat film Fantastic Four. Film ini tidak pernah dirilis di pasar, tapi penggemar masih bisa melihat bootlegs-nya.
5. Daredevil — 2003
X-Men dan Spider-Man berhasil melegitimasi kembali film superhero komik pada awal 2000-an. Ini membuat Fox segera menghidupkan karakter lain Marvel ke layar lebar. Menampilkan Ben Affleck sebagai pengacara buta yang menjadi pahlawan super, Daredevil mampu meraih sukses secara finansial.
Sayangnya, film ini mendapatkan banyak kritikan karena pengulangan khas cerita latar asli superhero di layar lebar. Film itu juga dinilai punya irama yang kacau di mana estetika konyolnya merusak ambisinya yang gelap dan kasar. Stan Lee bahkan menyebut film ini gagal. Menurut dia, karakternya disalahpahami dan dibuat terlalu tragis.
6. Hulk — 2003
Film Hulk karya Ang Lee ini bukan yang benar-benar gagal secara komersial atau pun kritik seperti yang lainnya. Box office-nya solid, review-nya di tengah-tengah. Namun, pendekatan karakternya salah. Film ini menyelami psikologi dan asal usul Bruce Banner dan terlalu bergantung pada adegan laga. Dibandingkan dengan X-Men, Spider-Man dan Daredevil yang dirilis dalam waktu berdekatan, Hulk lebih sunyi.
Pada akhirnya, MCU me-reboot karakter ini. Yang pertama dengan Edward Norton dan kemudian dengan Mark Ruffalo. Meski begitu, Hulk tetap menjadi film superhero yang menarik. Film ini mungkin tidak mendapatkan hype pada perilisan awalnya. Tapi, jelas layakuntuk ditonton lagi.
7. The Punisher — 2004
Marvel kembali mencoba peruntungannya lewat The Punisher. Dengan Thomas Jane sebagai Frank Castle, film ini mengisahkan tentang perubahan status Frank sebagai The Punisher setelah seluruh keluarganya dibunuh. Di film ini, logo tengkorak Frank kembali ada.
Namun, meskipun film ini secara finansial lebih baik dari sebelumnya, review-nya tidak lebih baik. Sejumlah kritikus memuji vibemundur ke film balas dendam era 1970-an dan 80-an. Tapi, banyak yang menyebutnya sebagai campuran aneh antara kesuraman dan tipuan tanpa sukacita.
Meskipun film ini tidak sekeras serial Netflix-nya pada 2017, film ini masih jauh dari suasana ramah anak di film MCU pada umumnya. Awalnya, film ini dijadwalkan punya sekuel. Tapi, negosiasinya tak berhasil. Karakter itu di-reboot lagi di Punisher: War Zone (2008).
8. Elektra — 2005
Jennifer Garner dikabarkan berpartisipasi di film ini hanya karena kewajiban kontraknya dari Daredevil. Film ini syuting saat dia hiatus dari serial Alias. Elektra pun diproduksi secara terburu-buru. Hasilnya, film ini menjadi salah satu film terjeblok Marvel.