Cara Bikin EQ Kamu Tinggi, Penting untuk Pertemanan dan Karier
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kecerdasan emosional (EQ) adalah salah satu indikator kesuksesan yang penting dalam pertemanan dan bisnis. Konsultan karier Talent Smart menyebut bahwa 90% pekerja yang punya kinerja tinggi juga punya nilai EQ yang tinggi.
Hal ini pun berlaku sebaliknya. Orang yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang rendah juga biasanya memiliki hubungan yang kurang baik dengan orang di sekitarnya.
Meskipun tingkat kecerdasan emosional berbeda-beda pada setiap orang, kamu tetap bisa melatih diri sendiri agar bisa meningkatkan kecerdasan emosionalmu. Berikut ini adalah beberapa di antaranya, mengutip dari Forbes.
1. KELOLA EMOSI NEGATIF
Foto: 1388843/Pixabay
Saat kamu marah, tidakkah kamu merasa bahwa keputusan yang kamu ambil terkesan terburu-buru dan sering berakhir dengan keputusan yang salah? Hal ini menunjukkan bahwa emosi yang tak terkontrol cuma akan bikin kamu mengambil keputusan kurang bijak dalam menyelesaikan suatu masalah.
Belajarlah mengelola emosi karena dengan begitu kamu memberikan waktu untuk dirimu sendiri bersikap tenang dan melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Dari sini, barulah kamu bisa menyelesaikan dan mengambil keputusan dengan baik.
2. HATI-HATI DENGAN PERKATAANMU
Foto:StockSnap/Pixabay
Tong kosong nyaring bunyinya. Kamu tentu pernah mendengar pepatah tersebut. Untuk menjadi seorang komunikator yang andal, kamu harus berhati-hati dalam memilih kata-kata yang akan kamu ucapkan.
Dengan memiliki pengetahuan mengenai kosakata yang baik dan efektif dalam berkomunikasi, kamu bisa menyampaikan pendapat dengan kata kata yang baik dan tidak menyinggung orang lain. Selain itu, kamu juga bisa mengutarakan maksud dengan jelas agar orang lain dapat dengan mudah memahamimu.
Baca Juga: 3 Kebiasaan yang Menandakan Kamu Memiliki EQ Tinggi
3. LATIH EMPATIMU
Foto: Pixabay
Memperhatikan perkataan dan tindakan lawan bicara bisa membuatmu lebih memahami perasaan mereka. Kamu bisa melatih diri dengan memperhatikan gerak gerik dan memahami perasaan lawan bicaramu.
Berempati tidak mengharuskan kamu menoleransi tindakan yang salah, tapi tindakan ini bisa membantu kamu memahami alasan orang tersebut melakukan tindakan itu.
4. KETAHUI HAL YANG MEMBUATMU MERASA STRES
Foto: Vdnhieu/Pixabay
Kamu tentu punya beberapa hal atau situasi yang membuatmu gampang merasa tertekan dan stres. Dengan mengetahui penyebab stresmu, kamu bisa berusaha meminimalisir hal ini dengan menghindari atau mengatur penyebab stres tersebut.
Contohnya, kalau kamu gampang merasa stres saat dikejar deadline, kamu bisa menyiasatinya dengan mengerjakan tugas-tugasmu jauh sebelum deadline.
Baca Juga: Sudah Curhat Masih Sesak? Kenali Bedanya Emotional Dumping dan Venting
5. BELAJAR DARI MASALAH YANG DIHADAPI
Foto: Pexels/Pixabay
Setiap orang punya porsi masalahnya masing-masing. Masalah yang dianggap sepele bagi satu orang bisa jadi merupakan masalah besar bagi orang lain. Bagaimana kamu menghadapi suatu masalah akan menjadi penentu kesuksesanmu.
Saat menghadapi suatu masalah, cobalah bertanya pada diri sendiri tentang hal yang bisa kamu pelajari dari masalah tersebut. Dengan melakukan refleksi, maka kamu akan mampu mengukur kapasitas diri sendiri dalam menghadapi masalah tersebut dan mencegah hal yang sama terulang kembali.
Andin Danaryati
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @andindan_
Hal ini pun berlaku sebaliknya. Orang yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang rendah juga biasanya memiliki hubungan yang kurang baik dengan orang di sekitarnya.
Meskipun tingkat kecerdasan emosional berbeda-beda pada setiap orang, kamu tetap bisa melatih diri sendiri agar bisa meningkatkan kecerdasan emosionalmu. Berikut ini adalah beberapa di antaranya, mengutip dari Forbes.
1. KELOLA EMOSI NEGATIF
Foto: 1388843/Pixabay
Saat kamu marah, tidakkah kamu merasa bahwa keputusan yang kamu ambil terkesan terburu-buru dan sering berakhir dengan keputusan yang salah? Hal ini menunjukkan bahwa emosi yang tak terkontrol cuma akan bikin kamu mengambil keputusan kurang bijak dalam menyelesaikan suatu masalah.
Belajarlah mengelola emosi karena dengan begitu kamu memberikan waktu untuk dirimu sendiri bersikap tenang dan melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Dari sini, barulah kamu bisa menyelesaikan dan mengambil keputusan dengan baik.
2. HATI-HATI DENGAN PERKATAANMU
Foto:StockSnap/Pixabay
Tong kosong nyaring bunyinya. Kamu tentu pernah mendengar pepatah tersebut. Untuk menjadi seorang komunikator yang andal, kamu harus berhati-hati dalam memilih kata-kata yang akan kamu ucapkan.
Dengan memiliki pengetahuan mengenai kosakata yang baik dan efektif dalam berkomunikasi, kamu bisa menyampaikan pendapat dengan kata kata yang baik dan tidak menyinggung orang lain. Selain itu, kamu juga bisa mengutarakan maksud dengan jelas agar orang lain dapat dengan mudah memahamimu.
Baca Juga: 3 Kebiasaan yang Menandakan Kamu Memiliki EQ Tinggi
3. LATIH EMPATIMU
Foto: Pixabay
Memperhatikan perkataan dan tindakan lawan bicara bisa membuatmu lebih memahami perasaan mereka. Kamu bisa melatih diri dengan memperhatikan gerak gerik dan memahami perasaan lawan bicaramu.
Berempati tidak mengharuskan kamu menoleransi tindakan yang salah, tapi tindakan ini bisa membantu kamu memahami alasan orang tersebut melakukan tindakan itu.
4. KETAHUI HAL YANG MEMBUATMU MERASA STRES
Foto: Vdnhieu/Pixabay
Kamu tentu punya beberapa hal atau situasi yang membuatmu gampang merasa tertekan dan stres. Dengan mengetahui penyebab stresmu, kamu bisa berusaha meminimalisir hal ini dengan menghindari atau mengatur penyebab stres tersebut.
Contohnya, kalau kamu gampang merasa stres saat dikejar deadline, kamu bisa menyiasatinya dengan mengerjakan tugas-tugasmu jauh sebelum deadline.
Baca Juga: Sudah Curhat Masih Sesak? Kenali Bedanya Emotional Dumping dan Venting
5. BELAJAR DARI MASALAH YANG DIHADAPI
Foto: Pexels/Pixabay
Setiap orang punya porsi masalahnya masing-masing. Masalah yang dianggap sepele bagi satu orang bisa jadi merupakan masalah besar bagi orang lain. Bagaimana kamu menghadapi suatu masalah akan menjadi penentu kesuksesanmu.
Saat menghadapi suatu masalah, cobalah bertanya pada diri sendiri tentang hal yang bisa kamu pelajari dari masalah tersebut. Dengan melakukan refleksi, maka kamu akan mampu mengukur kapasitas diri sendiri dalam menghadapi masalah tersebut dan mencegah hal yang sama terulang kembali.
Andin Danaryati
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @andindan_
(ita)