5 Fakta tentang Orang yang Sering Marah-Marah saat Mengemudi di Jalan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Apakah kamu pernah menonton film "Unhinged" (2020) yang dibintangi Russel Crowe? Ceritanya tentang pengemudi pemarah yang tak bisa mengontrol murkanya sampai akhirnya memburu pengemudi yang membuatnya marah itu.
Dalam level yang berbeda, para pengemudi yang marah sampai memaki tentu sering kita lihat di jalan. Apalagi di Jakarta dan kota-kota besar lainnya yang sangat rentan macet. Penyebabnya antara lain karenaperilaku salah satu pengemudi yang sangat agresif atau tidak sabaran.
Hal ini terkadang sampai berujung pertikaian, saling menyalahkan, dan adu mulut. Fenomena yang sering kita jumpai ini disebut dengan road rage.
Mengutip dari Arrive Alive , road rage merupakan sebuah insiden saat pengendara atau penumpang yang marah atau tidak sabar dengan sengaja melukai pengendara lain, penumpang, atau pejalan kaki, dan mencoba mengancam untuk melukai pengendara lain, penumpang atau pejalan kaki.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai road rage, simak beberapa fakta berikut ini.
1. PENGEMUDI LAKI-LAKI LEBIH AGRESIF DIBANDING PEREMPUAN
Foto: Dwi Oktaviani
Melansir dari Psychology Today , faktanya laki-laki muda merupakan pelanggar yang paling umum di jalan raya. Mereka dianggap agresif dan sulit mengontrol emosi saat di jalan raya.
2. PELAMPIASAN AMARAH
Foto:Volodymyr Ivash/Veectezy
Pengemudi dengan level kemarahan yang tinggi umumnya akan sering marah-marah sepanjang hari. Selain itu, mereka juga merasa cemas dan bertindak impulsif. Selanjutnya, pengemudi mengendarai mobil dengan perasaan kesal kemudian melampiaskan kemarahannya dengan bertindak impulsif di jalan.
Baca Juga: Ini Asal-Usul Pengendara Vespa Suka Diberi Hormat Anak Kecil
3. PERBEDAAN PERSEPSI ANTARPENGEMUDI MENIMBULKAN KONFLIK
Foto:Rachel Claire/Pexels
Perbedaan ini menyangkut persepsi masing-masing saat orang berkendara di jalan. Misalnya saat di mobil pengemudi A melaju dengan kecepatan 25 km per jam dan dia menganggap itu normal-normal saja.
Namun, pengemudi B yang ada di belakangnya menganggap pengemudi A sangat lambat dan membuat pengemudi B merasa terhalangi. Hal itu membuat semacam kesalahpahaman ketika di jalan.
4. POST-TRAUMATIC STRESS DISORDER PEMICU ROAD RAGE
Foto: fsHH/Pixabay
Post-traumatic stress disorder atau PTSD adalah kondisi mental saat seseorang mengalami serangan panik yang dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu. Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 1.102 veteran Amerika Serikat yang bertugas di Afghanistan dan Irak, peneliti Urusan Veteran menemukan bahwa PTSD dengan atau tanpa cedera otak traumatis juga sebagai pemicu kemarahan di jalan.
Baca Juga: Lebih Parah dari Ghosting, Ini Tanda dan Dampak Slow Fade Relationship
.
Dalam level yang berbeda, para pengemudi yang marah sampai memaki tentu sering kita lihat di jalan. Apalagi di Jakarta dan kota-kota besar lainnya yang sangat rentan macet. Penyebabnya antara lain karenaperilaku salah satu pengemudi yang sangat agresif atau tidak sabaran.
Hal ini terkadang sampai berujung pertikaian, saling menyalahkan, dan adu mulut. Fenomena yang sering kita jumpai ini disebut dengan road rage.
Mengutip dari Arrive Alive , road rage merupakan sebuah insiden saat pengendara atau penumpang yang marah atau tidak sabar dengan sengaja melukai pengendara lain, penumpang, atau pejalan kaki, dan mencoba mengancam untuk melukai pengendara lain, penumpang atau pejalan kaki.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai road rage, simak beberapa fakta berikut ini.
1. PENGEMUDI LAKI-LAKI LEBIH AGRESIF DIBANDING PEREMPUAN
Foto: Dwi Oktaviani
Melansir dari Psychology Today , faktanya laki-laki muda merupakan pelanggar yang paling umum di jalan raya. Mereka dianggap agresif dan sulit mengontrol emosi saat di jalan raya.
2. PELAMPIASAN AMARAH
Foto:Volodymyr Ivash/Veectezy
Pengemudi dengan level kemarahan yang tinggi umumnya akan sering marah-marah sepanjang hari. Selain itu, mereka juga merasa cemas dan bertindak impulsif. Selanjutnya, pengemudi mengendarai mobil dengan perasaan kesal kemudian melampiaskan kemarahannya dengan bertindak impulsif di jalan.
Baca Juga: Ini Asal-Usul Pengendara Vespa Suka Diberi Hormat Anak Kecil
3. PERBEDAAN PERSEPSI ANTARPENGEMUDI MENIMBULKAN KONFLIK
Foto:Rachel Claire/Pexels
Perbedaan ini menyangkut persepsi masing-masing saat orang berkendara di jalan. Misalnya saat di mobil pengemudi A melaju dengan kecepatan 25 km per jam dan dia menganggap itu normal-normal saja.
Namun, pengemudi B yang ada di belakangnya menganggap pengemudi A sangat lambat dan membuat pengemudi B merasa terhalangi. Hal itu membuat semacam kesalahpahaman ketika di jalan.
4. POST-TRAUMATIC STRESS DISORDER PEMICU ROAD RAGE
Foto: fsHH/Pixabay
Post-traumatic stress disorder atau PTSD adalah kondisi mental saat seseorang mengalami serangan panik yang dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu. Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 1.102 veteran Amerika Serikat yang bertugas di Afghanistan dan Irak, peneliti Urusan Veteran menemukan bahwa PTSD dengan atau tanpa cedera otak traumatis juga sebagai pemicu kemarahan di jalan.
Baca Juga: Lebih Parah dari Ghosting, Ini Tanda dan Dampak Slow Fade Relationship
.