5 Dampak Trauma yang Bisa Menghancurkan Hubungan Cintamu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Istilah trauma sering dikaitkan dengan tekanan emosional dan psikologis yang besar, biasanya karena kejadian yang tidak menyenangkan atau pengalaman yang berkaitan dengan kekerasan.
Sementara mengutip dari Psychology Today , trauma yang dimaksud bisa mempengaruhi seseorang dalam menjalin hubungan asmara adalah mengacu pada pengalaman atau peristiwa yang tidak menyenangkan yang mengancam keselamatan fisik maupun emosi seseorang.
Rasa trauma bisa mempengaruhi cara kamu memandang diri sendiri, dunia, dan hubungan. Hal ini bisa mempengaruhi cara kamu memulai hubungan dan merespons orang lain. Respons terhadap trauma bisa menyebabkan perilaku dan cara berpikir yang tidak sehat (negative thinking bahkan overthinking) sehingga membuat sulit untuk membentuk hubungan yang bermakna.
Perlu juga ditekankan bahwa perasaan trauma itu subjektif, apa yang mungkin traumatis bagi satu orang, mungkin tidak traumatis bagi orang lain. Selain itu, trauma bisa terlihat dan berdampak pada setiap individu secara berbeda.
Trauma mungkin sulit bagi sebagian orang untuk dikenali atau diakui, terutama jika seseorang tampak “baik-baik saja” dan mampu beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari dengan cukup baik.
Hal yang bisa menciptakan trauma mencakup pada pelecehan masa kanak-kanak, kehilangan orang tua, perpisahan keluarga, krisis medis, hubungan yang kasar, kesedihan, kecelakaan mobil, mengalami pelecehan di tempat kerja, atau diintimidasi sebagai seorang anak.
Berdasarkan pemahaman tentang trauma, berikut lima dampak trauma yang bisa mempengaruhi kamu dalam menjalin hubungan.
1. SULIT MEMPERCAYAI ORANG LAIN
Foto:DNY59/Getty Images
Trauma bisa menyebabkan perasaan tidak percaya pada orang lain dan pada diri sendiri. Ketidakpercayaan mungkin menyebabkan kamu sering mempertanyakan niat dan ketulusan orang lain atau terlalu waspada dan mencari “tanda bahaya”. Hal ini juga bisa mempersulit kamu untuk menilai dan mengambil keputusan. Kamu mungkin merasa tidak yakin pada diri sendiri dan kemampuan untuk menavigasi hubungan.
Contoh ketidakpercayaan dalam berkencan misalnya menanyakan tingkat minat atau komitmen teman kencan atau pasangan, meminta untuk melihat atau memeriksa telepon mereka, terobsesi dengan teks atau percakapan, menganalisis komentar yang dibuat oleh teman kencan atau pasangan secara berlebihan, mempertanyakan keberadaan orang lain, hingga menghindari berkencan sama sekali.
2. MERASA RENDAH DIRI
Foto:via Anynotes
Trauma dapat berdampak besar pada harga diri dan rasa rendah diri. Ketika kamu mengalami peristiwa traumatis, itu dapat menyebabkan keyakinan untuk membatasi diri dan menimbulkan perasaan malu. Mungkin sulit bagi kamu untuk menegaskan diri sendiri dan menetapkan batasan dalam suatu hubungan, atau bahkan mengetahui seperti apa hubungan yang sehat.
Ketika kamu berjuang dengan harga diri, justru kamu merasa berlebihan sehingga kamu menurunkan standar atau harapan karena kamu tidak percaya bahwa kamu layak memiliki hubungan yang sehat dan cukup baik untuk orang lain.
Contoh rendah diri dalam berkencan adalah berkencan dengan orang untuk mendapatkan validasi (persetujuan dari orang lain), masuk dalam hubungan yang tidak sehat, tidak mengungkapkan kebutuhan dan keinginan kamu sendiri, menyalahkan hal-hal yang bukan salah kamu, dan memaklumi perilaku negatif teman kencan atau pasangan.
Baca Juga: Hindari Mengatakan 6 Hal Ini kalau Mau Hubunganmu Langgeng!
3. HIDUP DALAM KETAKUTAN
Foto: pxhere
Trauma menyebabkan aktivasi amigdala dan sistem saraf simpatik (respons cepat untuk bisa bertahan hidup). Meskipun respons ini membantu pada saat krisis, menjaga kita tetap aman, dan melindungi kita dari ancaman, respons ini dapat berfungsi berlebihan saat peristiwa traumatis belum diproses atau diselesaikan. Amigdala yang diaktifkan dapat mengakibatkan kecemasan atau gejala panik (gugup, reaktif, gelisah) dan pikiran yang mengganggu (yaitu pemikiran bencana, generalisasi berlebihan, memikirkan pengalaman masa lalu).
Sementara mengutip dari Psychology Today , trauma yang dimaksud bisa mempengaruhi seseorang dalam menjalin hubungan asmara adalah mengacu pada pengalaman atau peristiwa yang tidak menyenangkan yang mengancam keselamatan fisik maupun emosi seseorang.
Rasa trauma bisa mempengaruhi cara kamu memandang diri sendiri, dunia, dan hubungan. Hal ini bisa mempengaruhi cara kamu memulai hubungan dan merespons orang lain. Respons terhadap trauma bisa menyebabkan perilaku dan cara berpikir yang tidak sehat (negative thinking bahkan overthinking) sehingga membuat sulit untuk membentuk hubungan yang bermakna.
Perlu juga ditekankan bahwa perasaan trauma itu subjektif, apa yang mungkin traumatis bagi satu orang, mungkin tidak traumatis bagi orang lain. Selain itu, trauma bisa terlihat dan berdampak pada setiap individu secara berbeda.
Trauma mungkin sulit bagi sebagian orang untuk dikenali atau diakui, terutama jika seseorang tampak “baik-baik saja” dan mampu beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari dengan cukup baik.
Hal yang bisa menciptakan trauma mencakup pada pelecehan masa kanak-kanak, kehilangan orang tua, perpisahan keluarga, krisis medis, hubungan yang kasar, kesedihan, kecelakaan mobil, mengalami pelecehan di tempat kerja, atau diintimidasi sebagai seorang anak.
Berdasarkan pemahaman tentang trauma, berikut lima dampak trauma yang bisa mempengaruhi kamu dalam menjalin hubungan.
1. SULIT MEMPERCAYAI ORANG LAIN
Foto:DNY59/Getty Images
Trauma bisa menyebabkan perasaan tidak percaya pada orang lain dan pada diri sendiri. Ketidakpercayaan mungkin menyebabkan kamu sering mempertanyakan niat dan ketulusan orang lain atau terlalu waspada dan mencari “tanda bahaya”. Hal ini juga bisa mempersulit kamu untuk menilai dan mengambil keputusan. Kamu mungkin merasa tidak yakin pada diri sendiri dan kemampuan untuk menavigasi hubungan.
Contoh ketidakpercayaan dalam berkencan misalnya menanyakan tingkat minat atau komitmen teman kencan atau pasangan, meminta untuk melihat atau memeriksa telepon mereka, terobsesi dengan teks atau percakapan, menganalisis komentar yang dibuat oleh teman kencan atau pasangan secara berlebihan, mempertanyakan keberadaan orang lain, hingga menghindari berkencan sama sekali.
2. MERASA RENDAH DIRI
Foto:via Anynotes
Trauma dapat berdampak besar pada harga diri dan rasa rendah diri. Ketika kamu mengalami peristiwa traumatis, itu dapat menyebabkan keyakinan untuk membatasi diri dan menimbulkan perasaan malu. Mungkin sulit bagi kamu untuk menegaskan diri sendiri dan menetapkan batasan dalam suatu hubungan, atau bahkan mengetahui seperti apa hubungan yang sehat.
Ketika kamu berjuang dengan harga diri, justru kamu merasa berlebihan sehingga kamu menurunkan standar atau harapan karena kamu tidak percaya bahwa kamu layak memiliki hubungan yang sehat dan cukup baik untuk orang lain.
Contoh rendah diri dalam berkencan adalah berkencan dengan orang untuk mendapatkan validasi (persetujuan dari orang lain), masuk dalam hubungan yang tidak sehat, tidak mengungkapkan kebutuhan dan keinginan kamu sendiri, menyalahkan hal-hal yang bukan salah kamu, dan memaklumi perilaku negatif teman kencan atau pasangan.
Baca Juga: Hindari Mengatakan 6 Hal Ini kalau Mau Hubunganmu Langgeng!
3. HIDUP DALAM KETAKUTAN
Foto: pxhere
Trauma menyebabkan aktivasi amigdala dan sistem saraf simpatik (respons cepat untuk bisa bertahan hidup). Meskipun respons ini membantu pada saat krisis, menjaga kita tetap aman, dan melindungi kita dari ancaman, respons ini dapat berfungsi berlebihan saat peristiwa traumatis belum diproses atau diselesaikan. Amigdala yang diaktifkan dapat mengakibatkan kecemasan atau gejala panik (gugup, reaktif, gelisah) dan pikiran yang mengganggu (yaitu pemikiran bencana, generalisasi berlebihan, memikirkan pengalaman masa lalu).