Jangan Takut Dikritik! Ini 7 Gejala yang Mesti Kamu Hilangkan Biar Bisa Kuat Mental
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mengkritik dan dikritik sering dianggap sebagai sesuatu yang negatif, padahal ini justru perlu untuk pengembangan diri kita.
Perlu ditegaskan, ada perbedaan yang jelas antara mengkritik dan mencela. Kalau mengkritik, basis argumennya jelas dan punya data valid. Sementara kalau mencela biasanya cuma menyerang personal dan tidak ada basis datanya.
Menerima dan memberikan kritik sebenarnya bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan sekaligus memperbaiki kesalahan.
Tapi tak jarang, kritik bikin kita jadi gak pede atau malah marah karena menganggap orang yang mengkritik membenci kita. ( )
Menurut Napoleon Hill dalam bukunya “New Think and Grow Rich” (2010), rasa takut dikritik bisa berdampak pada mengerdilkan kemampuan seseorang untuk berinisiatif, berimajinasi, dan menghilangkan kemandiriannya.
Masih dalam buku yang sama, Napoleon Hill memaparkan beberapa gejala takut dikritik yang harus dikendalikan. Berikut daftarnya.
1. SADAR DIRI
Foto: Pixabay
Menyadari kapasitas diri sendiri adalah hal yang baik. Tapi berhenti mengasah kemampuan dan takut mencoba hal baru dengan berlindung di balik kata “sadar diri” berpotensi untuk menghambat pengembangan diri.
Seharusnya kalau kamu sudah tahu letak kekurangan diri kamu, maka cobalah mencari cara untuk memperbaikinya.
2. TIDAK PERCAYA DIRI
Foto: Pixabay
Istilah gak pede atau insecure sering banget kita dengar belakangan ini. Biasanya sifat gak pede ini tergambar dengan jelas dari postur tubuh yang buruk, suara yang gugup, dan tidak bisa mengendalikan emosi saat melakukan hal baru.
Membangun rasa percaya diri butuh latihan dan waktu yang lama, makanya cara terbaik untuk menghilangkan sifat ini adalah dengan cara dilawan. Kalau kamu sudah berani melakukan satu hal baru, itu sudah satu langkah maju untuk melawan ketakutan itu.
3. KEPRIBADIAN LEMAH
Foto: Pixabay
Pernah mendengar jawaban “ngikut aja” atau “terserah” dalam forum diskusi?. Padahal keputusan yang diambil tidak sesuai atau bertentangan dengan pendapat sendiri.
Kebiasaan tidak tegas dalam mengambil keputusan dan langsung sepakat dengan pendapat orang lain bikin kita jadi pribadi yang lemah dan tak punya prinsip. Bahkan mungkin bisa dicap sebagai follower.
4. MERASA RENDAH DIRI
Foto: Pixabay
Perlu ditegaskan, ada perbedaan yang jelas antara mengkritik dan mencela. Kalau mengkritik, basis argumennya jelas dan punya data valid. Sementara kalau mencela biasanya cuma menyerang personal dan tidak ada basis datanya.
Menerima dan memberikan kritik sebenarnya bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan sekaligus memperbaiki kesalahan.
Tapi tak jarang, kritik bikin kita jadi gak pede atau malah marah karena menganggap orang yang mengkritik membenci kita. ( )
Menurut Napoleon Hill dalam bukunya “New Think and Grow Rich” (2010), rasa takut dikritik bisa berdampak pada mengerdilkan kemampuan seseorang untuk berinisiatif, berimajinasi, dan menghilangkan kemandiriannya.
Masih dalam buku yang sama, Napoleon Hill memaparkan beberapa gejala takut dikritik yang harus dikendalikan. Berikut daftarnya.
1. SADAR DIRI
Foto: Pixabay
Menyadari kapasitas diri sendiri adalah hal yang baik. Tapi berhenti mengasah kemampuan dan takut mencoba hal baru dengan berlindung di balik kata “sadar diri” berpotensi untuk menghambat pengembangan diri.
Seharusnya kalau kamu sudah tahu letak kekurangan diri kamu, maka cobalah mencari cara untuk memperbaikinya.
2. TIDAK PERCAYA DIRI
Foto: Pixabay
Istilah gak pede atau insecure sering banget kita dengar belakangan ini. Biasanya sifat gak pede ini tergambar dengan jelas dari postur tubuh yang buruk, suara yang gugup, dan tidak bisa mengendalikan emosi saat melakukan hal baru.
Membangun rasa percaya diri butuh latihan dan waktu yang lama, makanya cara terbaik untuk menghilangkan sifat ini adalah dengan cara dilawan. Kalau kamu sudah berani melakukan satu hal baru, itu sudah satu langkah maju untuk melawan ketakutan itu.
3. KEPRIBADIAN LEMAH
Foto: Pixabay
Pernah mendengar jawaban “ngikut aja” atau “terserah” dalam forum diskusi?. Padahal keputusan yang diambil tidak sesuai atau bertentangan dengan pendapat sendiri.
Kebiasaan tidak tegas dalam mengambil keputusan dan langsung sepakat dengan pendapat orang lain bikin kita jadi pribadi yang lemah dan tak punya prinsip. Bahkan mungkin bisa dicap sebagai follower.
4. MERASA RENDAH DIRI
Foto: Pixabay