Viral Curhat Mahasiswa dapat Dosen Pembimbing Galak, Ini Tips Lancar Berhadapan dengan Dospem Skripsi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tampaknya, drama antara mahasiswa dengan dosen pembimbing (dospem) skripsi menjadi topik abadi bagi dunia perkuliahan.
Topik ini kembali menjadi perbincangan hangat di Twitter, setelah akun Twitter @collegemenfess mengunggah tangkapan layar percakapan via WhatsApp antara seorang mahasiswa dengan dosen pembimbingnya.
Foto: Twitter @collegemenfess
Unggahan itu pun langsung viral, di-likes puluhan ribu kali. Warganet pun banyak yang merespons cuitan itu dengan menceritakan pengalamannya saat bimbingan skripsi.
“Kadang aku tuh suka bingung kalo mau chat dosen, sampe bikin di note dulu terus tanya temen udah sopan atau belum, soalnya takut dosen salah pengertian,” cuit akun Twitter @thatsmemap.
Ketakutan serupa ternyata juga banyak yang mengalami, salah satunya Disa Latamilen, mahasiswi Universitas Indonesia. ( )
“Ketakutan pasti ada, namanya juga menghadapi dosen, apalagi banyak yang sudah profesor. Tapi sejauh ini alhamdulillah, sih, gak pernah ada masalah, perhatiin etika komunikasinya aja,” kata Disa yang kini lagi menjalani semester 7.
Foto: usnews.com
Layaknya semua orang dan profesi, tiap dosen punya gaya berkomunikasinya masing-masing. Muhammad Irfan termasuk yang beruntung dapat dospem baik hati, gak masalah saat dia nekat mengirim pesan via WhatsApp jam 12 malam.
“Bersyukur banget punya dosen yang membimbing gak kenal waktu kerja. Masih kirim materi yang harus dipersiapkan ketika sidang meski udah jam 12 malam. Ini bukti kalau dosen gue menganggap kita (mahasiswa) sebagai anaknya sendiri, secara naluri orang tua pasti memberikan yang terbaik untuk anaknya,” kata Irfan, mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta 2.
Meski begitu, yang dilakukan Irfan gak bisa diterapkan ke semua dospem. Sebagai mahasiswa, kita juga harus punya etika dalam berkomunikasi demi kenyamanan kedua belah pihak.
Saat menghubungi dosen, mahasiswa disarankan untuk menyampaikan salam pembuka, memperkenalkan diri, menyampaikan maksud dan tujuan, dan mengakhiri dengan salam penutup yang sopan, seperti gambar berikut ini. ( )
Foto: Twitter @gulanomali
Kalau pesan kamu belum dibalas dalam 3x24 jam, pantau dan ingatkan kembali dosen, barangkali pesanmu tenggelam. Pastikan kamu mengirim pesan pada jam kerja (pukul 09.00 hingga 17.00).
“Jangan memaksa ketika mengirim pesan ke dosen, seperti memaksa tanda tangan untuk keperluan sidang atau sebagainya. Sabar menunggu, itu kuncinya, tapi tetap dipantau," kata Lutfiah Intan, mahasiswi Teknik Telekomunikasi Universitas Telkom Bandung.
Nah, tips lain supaya urusan komunikasi dengan dospem bisa lancar, kamu mesti cari tahu karakter dosen pembimbing kamu.
Di beberapa kampus, ada dua cara untuk memilih dospem. yaitu mahasiswa bebas memilih atau mahasiswa dipilihkan dari kampus.
Kalau kampus kamu membolehkan memilih dosen, carilah dosen yang peminatannya atau bidangnya sama dengan topik yang kamu kerjakan.
Berikutnya, baca skripsi kakak tingkat yang dibimbing oleh dosen pembimbing tersebut. Pelajari gaya penulisan dan pembahasannya supaya kamu bisa langsung beradaptasi dengan gaya ideal penulisan skripsi menurut sang dospem.
Yang juga gak kalah penting, persiapkan topik dan judul skripsi sebelum tingkat akhir. Jangan malas mengerjakan revisi yang diberikan dosen. Jangan banyak alasan ketika jadwal bimbingan.
Foto: Alamy Stock Photo
Dosen Pembimbing Idaman Mahasiswa
Mahasiswa wajib berusaha tampil baik di depan dospem, tapi di luar itu, mereka juga punya harapan tentang dospem impian saat mengerjakan skripsi.
Menurut Disa, emang gak ada dospem yang sempurna, karena setiap dosen punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
"Tapi, semua orang pasti ingin dapet dosen yang mengayomi dan terpenting mudah dihubungi, mengingat kondisi sekarang yang gak memungkinkan untuk ketemu langsung jadi serba online, kan, ” kata Disa.
Selain gampang dihubungi, pastinya dospem juga diharapkan cepat ngasih umpan balik atau tugas revisi mahasiswanya.
“Lebih baik repot dikabarin untuk revisi terus daripada tiba-tiba revisi numpuk,” kata Mohammad Adrianto, mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta yang kini duduk di semester 3.
Mahasiswa paham, dospem pasti punya banyak mahasiswa bimbingan, jadwal membuat silabus, riset, dan kesibukan lainnya. Tapi mahasiswa pun juga punya kepentingan menyelesaikan skripsinya secepat dan sebaik mungkin.
Intinya, sih, semua pihak punya kesibukan dan kepentingan, dan semuanya gak ada yang lebih penting dibanding yang lainnya. ( )
Jadi semua pihak - baik mahasiswa maupun dosen - mesti bersikap profesional. Semangat terus, ya, wahai para pejuang skripsi serta bapak dan ibu dosen!
Anggita Hutami Ratnaningsih
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @gitahut
Topik ini kembali menjadi perbincangan hangat di Twitter, setelah akun Twitter @collegemenfess mengunggah tangkapan layar percakapan via WhatsApp antara seorang mahasiswa dengan dosen pembimbingnya.
Foto: Twitter @collegemenfess
Unggahan itu pun langsung viral, di-likes puluhan ribu kali. Warganet pun banyak yang merespons cuitan itu dengan menceritakan pengalamannya saat bimbingan skripsi.
“Kadang aku tuh suka bingung kalo mau chat dosen, sampe bikin di note dulu terus tanya temen udah sopan atau belum, soalnya takut dosen salah pengertian,” cuit akun Twitter @thatsmemap.
Ketakutan serupa ternyata juga banyak yang mengalami, salah satunya Disa Latamilen, mahasiswi Universitas Indonesia. ( )
“Ketakutan pasti ada, namanya juga menghadapi dosen, apalagi banyak yang sudah profesor. Tapi sejauh ini alhamdulillah, sih, gak pernah ada masalah, perhatiin etika komunikasinya aja,” kata Disa yang kini lagi menjalani semester 7.
Foto: usnews.com
Layaknya semua orang dan profesi, tiap dosen punya gaya berkomunikasinya masing-masing. Muhammad Irfan termasuk yang beruntung dapat dospem baik hati, gak masalah saat dia nekat mengirim pesan via WhatsApp jam 12 malam.
“Bersyukur banget punya dosen yang membimbing gak kenal waktu kerja. Masih kirim materi yang harus dipersiapkan ketika sidang meski udah jam 12 malam. Ini bukti kalau dosen gue menganggap kita (mahasiswa) sebagai anaknya sendiri, secara naluri orang tua pasti memberikan yang terbaik untuk anaknya,” kata Irfan, mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta 2.
Meski begitu, yang dilakukan Irfan gak bisa diterapkan ke semua dospem. Sebagai mahasiswa, kita juga harus punya etika dalam berkomunikasi demi kenyamanan kedua belah pihak.
Saat menghubungi dosen, mahasiswa disarankan untuk menyampaikan salam pembuka, memperkenalkan diri, menyampaikan maksud dan tujuan, dan mengakhiri dengan salam penutup yang sopan, seperti gambar berikut ini. ( )
Foto: Twitter @gulanomali
Kalau pesan kamu belum dibalas dalam 3x24 jam, pantau dan ingatkan kembali dosen, barangkali pesanmu tenggelam. Pastikan kamu mengirim pesan pada jam kerja (pukul 09.00 hingga 17.00).
“Jangan memaksa ketika mengirim pesan ke dosen, seperti memaksa tanda tangan untuk keperluan sidang atau sebagainya. Sabar menunggu, itu kuncinya, tapi tetap dipantau," kata Lutfiah Intan, mahasiswi Teknik Telekomunikasi Universitas Telkom Bandung.
Nah, tips lain supaya urusan komunikasi dengan dospem bisa lancar, kamu mesti cari tahu karakter dosen pembimbing kamu.
Di beberapa kampus, ada dua cara untuk memilih dospem. yaitu mahasiswa bebas memilih atau mahasiswa dipilihkan dari kampus.
Kalau kampus kamu membolehkan memilih dosen, carilah dosen yang peminatannya atau bidangnya sama dengan topik yang kamu kerjakan.
Berikutnya, baca skripsi kakak tingkat yang dibimbing oleh dosen pembimbing tersebut. Pelajari gaya penulisan dan pembahasannya supaya kamu bisa langsung beradaptasi dengan gaya ideal penulisan skripsi menurut sang dospem.
Yang juga gak kalah penting, persiapkan topik dan judul skripsi sebelum tingkat akhir. Jangan malas mengerjakan revisi yang diberikan dosen. Jangan banyak alasan ketika jadwal bimbingan.
Foto: Alamy Stock Photo
Dosen Pembimbing Idaman Mahasiswa
Mahasiswa wajib berusaha tampil baik di depan dospem, tapi di luar itu, mereka juga punya harapan tentang dospem impian saat mengerjakan skripsi.
Menurut Disa, emang gak ada dospem yang sempurna, karena setiap dosen punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
"Tapi, semua orang pasti ingin dapet dosen yang mengayomi dan terpenting mudah dihubungi, mengingat kondisi sekarang yang gak memungkinkan untuk ketemu langsung jadi serba online, kan, ” kata Disa.
Selain gampang dihubungi, pastinya dospem juga diharapkan cepat ngasih umpan balik atau tugas revisi mahasiswanya.
“Lebih baik repot dikabarin untuk revisi terus daripada tiba-tiba revisi numpuk,” kata Mohammad Adrianto, mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta yang kini duduk di semester 3.
Mahasiswa paham, dospem pasti punya banyak mahasiswa bimbingan, jadwal membuat silabus, riset, dan kesibukan lainnya. Tapi mahasiswa pun juga punya kepentingan menyelesaikan skripsinya secepat dan sebaik mungkin.
Intinya, sih, semua pihak punya kesibukan dan kepentingan, dan semuanya gak ada yang lebih penting dibanding yang lainnya. ( )
Jadi semua pihak - baik mahasiswa maupun dosen - mesti bersikap profesional. Semangat terus, ya, wahai para pejuang skripsi serta bapak dan ibu dosen!
Anggita Hutami Ratnaningsih
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @gitahut
(it)