Review The Super Mario Bros. Movie: Film Anak-Anak Penuh Nostalgia

Kamis, 06 April 2023 - 23:41 WIB
loading...
Review The Super Mario Bros. Movie: Film Anak-Anak Penuh Nostalgia
The Super Mario Bros. Movie adalah film anak-anak yang sarat nostalgia. Orang yang lebih tua bisa menonton untuk mengingat masa kecil atau menikmati adegannya. (Foto: The Hollywood Reporter)
A A A
The Super Mario Bros. Movie menjadi salah satu film paling diantisipasi tahun ini. Film ini juga digadang-gadang bakal menjadi salah satu film terlaris pada 2023. Diangkat dari game terkenal, ada banyak harapan pada The Super Mario Bros. Movie. Namun, apakah film ini bisa memenuhi ekspektasi?

Dibuat dalam bentuk animasi, The Super Mario Bros. Movie punya gambar yang enak dipandang mata. Warna-warna tajam dengan desain karakter yang menarik membuat film ini dengan gampang memikat siapa pun yang memandangnya. Kualitas Illumination sebagai studio yang mengadaptasi game itu ke layar lebar sudah tidak perlu diragukan lagi.

Super Mario Bros. adalah game legendaris buatan Nintendo. Mereka yang tumbuh di era 90-an mungkin akrab dengan game ini. Karakter dan suaranya sangat khas sehingga sulit untuk dilupakan. Selama bertahun-tahun, game itu pun terus berkembang, baik dalam game atau pun desain karakternya.



Super Mario Bros. memperkenalkan karakter populer seperti Mario, Luigi, Putri Peach, Bowser, Toad, Koopa, dan lain-lain. Mereka bahkan dikenal di luar fandom game karena ciri khas desain mereka dan juga legenda mereka di dunia game. Setelah difilmkan pada 1993 dan dianggap gagal, usaha kedua dengan jalur animasi ini dianggap lebih pas.
Review The Super Mario Bros. Movie: Film Anak-Anak Penuh Nostalgia

Foto: Zeleb

Di game, Super Mario Bros. berkisah tentang tukang ledeng bernama Mario yang harus menyelamatkan Putri Peach dari Kerajaan Jamur dari cengkraman Bowser, kura-kura raksasa dengan tempurung berduri. Namun, Mario harus melintasi berbagai tantangan dan halangan sebelum akhirnya menyelamatkan sang putri.

The Super Mario Bros. Movie punya cerita yang hampir mirip. Hanya, di film ini, Mario dan Luigi terkena isekai atau dikirim ke dunia lain ketika mereka tersedot ke dalam pipa misterius di bawah tanah. Namun, keduanya terpisah. Mario berakhir di Kerajaan Jamur, sementara Luigi berakhir di Dark Lands yang dikuasai Bowser.
Review The Super Mario Bros. Movie: Film Anak-Anak Penuh Nostalgia

Foto: Entertainment Weekly

Mario kemudian mencari cara untuk menyelamatkan Luigi. Pertemuannya dengan Putri Peach membuat jalan untuk melakukan misi itu pun terbuka. Bersama Putri Peach, Mario berusaha menyelamatkan Luigi sekaligus menghentikan usaha Bowser untuk menguasai Kerajaan Jamur.

Cerita film ini sangat sederhana dan lebih relate pada anak-anak ketimbang orang dewasa. Tapi, gambar dan adegan-adegannya cukup seru buat ditonton. Bagi mereka yang mencari cerita, maka film ini akan terasa “meh” karena plotnya dangkal dan sangat biasa. Tapi, bagi mereka yang mencari pengalaman menonton, film ini bisa dicoba.
Review The Super Mario Bros. Movie: Film Anak-Anak Penuh Nostalgia

Foto: Games Hub

Para pemeran yang tampil di film ini pun tampil bagus. Ini terutama pada Jack Black (Bowser) dan Charlie Day (Luigi) benar-benar pas dengan karakter yang mereka bawakan. Bahkan di tangan Jack Black, Bowser bisa begitu menyeramkan dan konyol di saat yang sama. Sementara, Charlie Day dengan pas membawakan Luigi yang baik hati dan penakut. Di film ini, Mario disulihsuarakan Chris Pratt. Dia memang pas untuk peran itu, tapi, ya sudah, pas saja, tidak istimewa.

Berdurasi 1 jam 52 menit, film ini menyatukan gimmick dan adegan action-nya tanpa banyak masalah. Dari awal sampai akhir, film ini tidak menahan dirinya untuk mengeluarkan aksi-aksi yang mengingatkan orang pada game-nya. Humornya pun tidak terlalu berlebihan atau pun rumit sehingga tidak bisa dipahami semua orang.
Review The Super Mario Bros. Movie: Film Anak-Anak Penuh Nostalgia

Foto: Game Informer

Di sepanjang film ini, orang akan disuguhi pemandangan mirip game dengan pipa-pipa raksasa yang bisa membawa mereka ke tempat lain. Selain itu, ada juga jamur kekuatan, bunga kekuatan, dan bintang ajaib. Mario dan karakter lain harus memukul kotak kuning dengan tanda tanya besar untuk mencari bonus kekuatan yang bisa mereka pakai. Sejumlah kotak misterius itu bisa membuat Mario berubah menjadi kucing dan juga rakun.

Score musik di film ini menjadi catatan tersendiri. Banyak musik dari game yang ditampilkan di film ini. Ini membuat orang terasa turut masuk game Mario begitu musiknya diperdengarkan. Bagi orang yang tumbuh bersama game ini, The Super Mario Bros. Movie bisa menjadi ajang nostalgia.



The Super Mario Bros. Movie adalah film anak-anak yang sarat nostalgia. Orang yang lebih tua bisa menontonnya untuk sekadar mengingat masa kecil mereka atau merasakan pengalaman menonton game favorit mereka. Meski plotnya dangkal, film ini tidak terasa membosankan karena kualitas animasi dan adegan action-nya yang mirip dengan game aslinya.

The Super Mario Bros. Movie sudah bisa ditonton di bioskop di seluruh Indonesia. Film ini adalah untuk semua usia. Selamat menyaksikan!

(alv)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1394 seconds (0.1#10.140)