7 Film Biopik tentang Wanita Indonesia, Cocok Ditonton saat Hari Perempuan Internasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para perempuan Indonesia juga punya kiprah yang luar biasa, dan beberapa di antaranya dianggap punya kisah hidup yang menarik untuk diangkat ke dalam sebuah film panjang.
Sedikitnya ada tujuh film Indonesia yang masuk kategori film biopik tentang tokoh perempuan di Indonesia. Mereka terdiri dari pahlawan nasional hingga pengusaha.
Berikut ini tujuh film biopik Indonesia yang pernah diproduksi, sangat pas ditonton saat momen Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret mendatang.
Foto: Fourcolours Films
Film yang juga berjudul Nana ini disutradarai oleh Kamila Andini, dan merupakan film biopik tentang Raden Nana Sunani, perempuan Sunda yang hidup pada era 1960-an. Ceritanya diadaptasi dari bab pertama novel Jais Darga Namaku karya Ahda Imran.
Before, Now & Then menyoroti kehidupan sulit seorang perempuan pada masa budaya patriarki yang masih sangat kental. Tokoh utamanya adalah Nana (Happy Salma), perempuan yang menikah lagi dengan seorang pria kaya dan terhormat di kampungnya. Namun belakangan, suaminya ketahuan memiliki hubungan dengan perempuan lain.
Foto: Legacy Pictures
Kemunculan film Kartini merupakan penampilan ketiga sang pahlawan di layar lebar setelah R.A. Kartini (1984) dan kisah fiksi Surat Cinta untuk Kartini (2016). Film ini mengisahkan tentang Kartini (Dian Sastrowardoyo) yang berjuang untuk menyetarakan hak bagi semua orang baik ningrat ataupun bukan, terutama hak pendidikan untuk perempuan.
Foto: Kanta Indah Film
Film Tjot Nja’ Dhien (Christine Hakim) mengisahkan tentang perjuangan perempuan Aceh melawan tentara Belanda. Film ini menjadi film Indonesia pertama yang tampil dalam Festival Film Cannes 1989 di Prancis, serta memenangkan piala film terbaik FFI 1988.
Foto: Miles Films
Athirah atau yang dikenal juga dengan judul internasional Emma’ (berarti "ibu" dalam bahasa Makassar) merupakan film biopik yang diadaptasi dari novel dengan judul sama karya Alberthiene Endah. Film tersebut menceritakan kisah ibunda Jusuf Kalla, yakni Athirah Kalla (Cut Mini Theo) yang bergulat melawan perasaannya demi mempertahankan keutuhan keluarga.
Foto: Time International Films
Film biopik ini mengisahkan perjalanan hidup atlet bulu tangkis tunggal putri Susi Susanti (Laura Basuki), yang meraih medali emas di Olimpiade Musim Panas 1992 Barcelona. Film Susi Susanti: Love All menjadi Film Terbaik FFI 2020.
Foto: Iras Film
Film biopik ini berkisah tentang Siti Walidah (Tika Bravani) atau dikenal juga sebagai istri dari pendiri Muhammadiyah Ahmad Dahlan yang menolak kawin paksa demi mengenyam pendidikan yang layak. Ia juga yang memperjuangkan pendidikan yang setara untuk para perempuan.
Foto:MD Pictures
Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama. Film yang dibintangi oleh Chelsea Islan, Kimberly Ryder, dan Dion Wiyoko ini bercerita tentang perempuan asal Indonesia yang berhasil meraih satu juta dolar pertamanya di Singapura dalam usia 26 tahun.
Sedikitnya ada tujuh film Indonesia yang masuk kategori film biopik tentang tokoh perempuan di Indonesia. Mereka terdiri dari pahlawan nasional hingga pengusaha.
Berikut ini tujuh film biopik Indonesia yang pernah diproduksi, sangat pas ditonton saat momen Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret mendatang.
1. Before, Now & Then (2022)
Foto: Fourcolours Films
Film yang juga berjudul Nana ini disutradarai oleh Kamila Andini, dan merupakan film biopik tentang Raden Nana Sunani, perempuan Sunda yang hidup pada era 1960-an. Ceritanya diadaptasi dari bab pertama novel Jais Darga Namaku karya Ahda Imran.
Before, Now & Then menyoroti kehidupan sulit seorang perempuan pada masa budaya patriarki yang masih sangat kental. Tokoh utamanya adalah Nana (Happy Salma), perempuan yang menikah lagi dengan seorang pria kaya dan terhormat di kampungnya. Namun belakangan, suaminya ketahuan memiliki hubungan dengan perempuan lain.
2. Kartini (2017)
Foto: Legacy Pictures
Kemunculan film Kartini merupakan penampilan ketiga sang pahlawan di layar lebar setelah R.A. Kartini (1984) dan kisah fiksi Surat Cinta untuk Kartini (2016). Film ini mengisahkan tentang Kartini (Dian Sastrowardoyo) yang berjuang untuk menyetarakan hak bagi semua orang baik ningrat ataupun bukan, terutama hak pendidikan untuk perempuan.
3. Tjoet Nja’ Dhien (1988)
Foto: Kanta Indah Film
Film Tjot Nja’ Dhien (Christine Hakim) mengisahkan tentang perjuangan perempuan Aceh melawan tentara Belanda. Film ini menjadi film Indonesia pertama yang tampil dalam Festival Film Cannes 1989 di Prancis, serta memenangkan piala film terbaik FFI 1988.
4. Athirah (2016)
Foto: Miles Films
Athirah atau yang dikenal juga dengan judul internasional Emma’ (berarti "ibu" dalam bahasa Makassar) merupakan film biopik yang diadaptasi dari novel dengan judul sama karya Alberthiene Endah. Film tersebut menceritakan kisah ibunda Jusuf Kalla, yakni Athirah Kalla (Cut Mini Theo) yang bergulat melawan perasaannya demi mempertahankan keutuhan keluarga.
5. Susi Susanti: Love All (2019)
Foto: Time International Films
Film biopik ini mengisahkan perjalanan hidup atlet bulu tangkis tunggal putri Susi Susanti (Laura Basuki), yang meraih medali emas di Olimpiade Musim Panas 1992 Barcelona. Film Susi Susanti: Love All menjadi Film Terbaik FFI 2020.
6. Nyai Ahmad Dahlan (2017)
Foto: Iras Film
Film biopik ini berkisah tentang Siti Walidah (Tika Bravani) atau dikenal juga sebagai istri dari pendiri Muhammadiyah Ahmad Dahlan yang menolak kawin paksa demi mengenyam pendidikan yang layak. Ia juga yang memperjuangkan pendidikan yang setara untuk para perempuan.
7. Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar (2014)
Foto:MD Pictures
Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama. Film yang dibintangi oleh Chelsea Islan, Kimberly Ryder, dan Dion Wiyoko ini bercerita tentang perempuan asal Indonesia yang berhasil meraih satu juta dolar pertamanya di Singapura dalam usia 26 tahun.
(ita)