8 Tips Bikin Baper si Introvert, PDKT-mu Pasti Lancar!
Senin, 24 Oktober 2022 - 17:13 WIB
“Pastikan untuk menyediakan waktu untuk pasangan,” kata Dan. “Extrovert mungkin perlu melakukan hal-hal sosial sendiri sama seperti introvert yang membutuhkan waktu sendiri. Tapi jangan lupa alasan mengapa kalian bersama. Luangkan waktu untuk saling memberikan perhatian penuh."
6. Biarkanlah Bila Dirinya Ingin Sendiri
Foto:Roberto Nickson/Unsplash
Orang introvert sering kali butuh waktu sendiri untuk mengisi ulang energinya sebelum kembali bersosialisasi dengan banyak orang. Oleh karena itu, bila sehabis kencan denganmu dirinya enggan keluar rumah atau sebaliknya, ia justru menolak ajakan kencanmu setelah menghadiri acara tertentu, biarkanlah. Kamu tak perlu berasumsi negatif karena itu adalah hal yang biasa.
Laney (2002) berpendapat bahwa ketika seorang introvert merasa kelelahan dalam situasi sosial, mereka akan pulang lebih awal, menolak ajakan, atau bahkan membatalkan rencana yang sudah disusun. Meskipun hal ini bisa bersifat pribadi, tetapi lebih banyak menjadi pertanda kalau mereka merasa gugup, kewalahan, atau hanya perlu waktu sendiri untuk mengisi ulang energi.
“Pahamilah bahwa menjadi introvert adalah tentang orang yang kamu cintai menggambarkan energi dan kekuatan mereka. Mereka bisa menjadi orang yang tak berpura-pura sekaligus masih membutuhkan waktu bagi diri mereka sendiri untuk mengisi ulang energi dan memprosesnya. Ini bukan kontradiksi. Jangan meminimalisir waktu me time miliknya,” tutur Christopher L. Smith, seorang terapis keluarga dan pernikahan.
7. Bila Terjadi Perdebatan, Berilah Dia Waktu untuk Memprosesnya
Foto: Liza Summer/Pexels
Berdebat tentu merupakan hal yang wajar terjadi dalam hubungan apa pun termasuk asmara. Nah, bila suatu saat kamu bertengkar dengan gebetan-mu yang notabenenya adalah seorang introvert, kamu harus memberinya waktu untuk memproses masalah yang terjadi.
“Berbeda dengan extrovert yang dapat dengan mudah mengungkapkan perasaannya, orang yang introvert sering kali tetap diam sehingga sering disalahartikan sebagai bentuk ketidakpedulian atau penolakan. Bila saat itu orang yang extrovert tak menyadari ini dan justru memaksa mendapat tanggapan, introvert justru akan mundur atau menunda menanggapi lebih lama,” kata Marc Miller, seorang pelatih psikologis dan komunikasi di New York.
Pendapat tersebut juga didukung oleh pernyataan Dan. “Introvert sering membutuhkan lebih banyak waktu daripada extrovert untuk memikirkan masalah-masalah penting. Cobalah untuk tidak membiarkan ini membuatmu frustrasi,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Laurie Helgoe, berbeda dengan extrovert yang lebih baik menyelesaikan konflik secara tatap muka, orang yang introvert biasanya lebih senang mengungkapkannya lewat tulisan seperti melalui pesan singkat.
Baca Juga: Drama Korea yang Karakter Utama Perempuannya Bikin Penonton Emosi
8. Jadilah Dirimu Sendiri dan Beritahu Dia Apa yang Kamu Butuhkan Darinya
Foto:Samson Katt/Pexels
Hal terakhir yang tentunya tak kalah penting adalah menjadi dirimu sendiri. Dalam penelitian berjudul "Under which conditions can introverts achieve happiness? Mediation and moderation effects of the quality of social relationships and emotion regulation ability on happiness” yang dilakukan Cabello dan Fernandez-Berrocal pada 2015, menyebutkan bahwa orang introvert lebih bahagia dengan hubungan sosial berkualitas tinggi.
Untuk itu, kepercayaan adalah suatu keharusan. Jadi, jangan takut untuk mengekspresikan dirimu sejujur-jujurnya karena doi-mu mungkin justru akan membuka diri padamu.
6. Biarkanlah Bila Dirinya Ingin Sendiri
Foto:Roberto Nickson/Unsplash
Orang introvert sering kali butuh waktu sendiri untuk mengisi ulang energinya sebelum kembali bersosialisasi dengan banyak orang. Oleh karena itu, bila sehabis kencan denganmu dirinya enggan keluar rumah atau sebaliknya, ia justru menolak ajakan kencanmu setelah menghadiri acara tertentu, biarkanlah. Kamu tak perlu berasumsi negatif karena itu adalah hal yang biasa.
Laney (2002) berpendapat bahwa ketika seorang introvert merasa kelelahan dalam situasi sosial, mereka akan pulang lebih awal, menolak ajakan, atau bahkan membatalkan rencana yang sudah disusun. Meskipun hal ini bisa bersifat pribadi, tetapi lebih banyak menjadi pertanda kalau mereka merasa gugup, kewalahan, atau hanya perlu waktu sendiri untuk mengisi ulang energi.
“Pahamilah bahwa menjadi introvert adalah tentang orang yang kamu cintai menggambarkan energi dan kekuatan mereka. Mereka bisa menjadi orang yang tak berpura-pura sekaligus masih membutuhkan waktu bagi diri mereka sendiri untuk mengisi ulang energi dan memprosesnya. Ini bukan kontradiksi. Jangan meminimalisir waktu me time miliknya,” tutur Christopher L. Smith, seorang terapis keluarga dan pernikahan.
7. Bila Terjadi Perdebatan, Berilah Dia Waktu untuk Memprosesnya
Foto: Liza Summer/Pexels
Berdebat tentu merupakan hal yang wajar terjadi dalam hubungan apa pun termasuk asmara. Nah, bila suatu saat kamu bertengkar dengan gebetan-mu yang notabenenya adalah seorang introvert, kamu harus memberinya waktu untuk memproses masalah yang terjadi.
“Berbeda dengan extrovert yang dapat dengan mudah mengungkapkan perasaannya, orang yang introvert sering kali tetap diam sehingga sering disalahartikan sebagai bentuk ketidakpedulian atau penolakan. Bila saat itu orang yang extrovert tak menyadari ini dan justru memaksa mendapat tanggapan, introvert justru akan mundur atau menunda menanggapi lebih lama,” kata Marc Miller, seorang pelatih psikologis dan komunikasi di New York.
Pendapat tersebut juga didukung oleh pernyataan Dan. “Introvert sering membutuhkan lebih banyak waktu daripada extrovert untuk memikirkan masalah-masalah penting. Cobalah untuk tidak membiarkan ini membuatmu frustrasi,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Laurie Helgoe, berbeda dengan extrovert yang lebih baik menyelesaikan konflik secara tatap muka, orang yang introvert biasanya lebih senang mengungkapkannya lewat tulisan seperti melalui pesan singkat.
Baca Juga: Drama Korea yang Karakter Utama Perempuannya Bikin Penonton Emosi
8. Jadilah Dirimu Sendiri dan Beritahu Dia Apa yang Kamu Butuhkan Darinya
Foto:Samson Katt/Pexels
Hal terakhir yang tentunya tak kalah penting adalah menjadi dirimu sendiri. Dalam penelitian berjudul "Under which conditions can introverts achieve happiness? Mediation and moderation effects of the quality of social relationships and emotion regulation ability on happiness” yang dilakukan Cabello dan Fernandez-Berrocal pada 2015, menyebutkan bahwa orang introvert lebih bahagia dengan hubungan sosial berkualitas tinggi.
Untuk itu, kepercayaan adalah suatu keharusan. Jadi, jangan takut untuk mengekspresikan dirimu sejujur-jujurnya karena doi-mu mungkin justru akan membuka diri padamu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda