5 Hal yang Identik dengan Malas, Tapi Justru Mendukung Produktivitas

Senin, 29 Juni 2020 - 20:00 WIB
Kelihatannya malas-malasan, tapi sebenarnya orang yang produktif berbeda dengan orang yang selalu sibuk. Foto/Freepik
JAKARTA - Kamu sering dicap malas karena hobi bangun siang? Tenang aja, kebiasaan ini bisa jadi malah bikin kamu lebih produktif dibanding yang bangun pagi.

Koala yang dinobatkan sebagai hewan termalas di dunia punya kebiasaan tidur sampai sekitar 18 – 22 jam per hari.

Belum lagi, predikat ini diperkuat oleh kebiasaan tidurnya yang dimulai setelah memakan daun eucalyptus, makanan favoritnya. Hmm, terkesan serupa dengan gaya hidup kita sebagai anak muda zaman sekarang?



Saat ini, kita sebagai Generasi Z dan milenial sering banget dicap sebagai kaum rebahan karena kebiasaan kita beraktivitas di kasur seharian.

Berteman camilan favorit, kita cuma butuh kuota internet dan kasur untuk mengisi hari. Namun, apakah hal tersebut adalah hal yang buruk? Mari kita teliti lagi, yuk, mengutip dari Medium.

1. BANGUN SIANG



Foto: User18526052/Freepik

Wake up earlier guarantee your success, they said. Kita selalu diajari leluhur terdahulu untuk bangun pagi supaya rezeki gak keburu dipatok ayam. Ada betulnya juga, sih, tapi gimana dengan mereka yang punya pola tidur berbeda? Gak bisa dimungkiri bahwa gak semua orang bisa tidur tepat waktu, terutama bagi mereka yang punya gangguan tidur.

Perlu kita ingat bahwa tidur yang cukup lebih penting dibandingkan bangun pagi. Mengutip dari dr. Kevin Adrian dari Alodokter.com, tidur cukup bisa mempertajam ingatan, membuat tubuh lebih sehat, meningkatkan suasana hati, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Untuk kita yang masuk masa produktif, tidur selama 7-9 jam per hari adalah durasi tidur yang ideal.

2. MAIN GAWAI BERJAM-JAM



Foto: allure.com

Media sosial yang dikuasai anak muda memberi kesan bahwa kita cuma memakai medsos untuk senang-senang aja. Padahal, banyak platform bermanfaat yang tersedia di gawai yang bikin kita hobi menghabiskan waktu menggunakannya. Lewat YouTube misalnya, kita bukan cuma bisa nonton video prank, tapi juga bisa nonton konten-konten edukasi.

Kita juga bisa mengakses koran daring, membuka jurnal-jurnal ilmiah, bermain gim edukasi, dan lainnya. Bahkan, di medsos pun kita bisa mengeksplorasi akun-akun yang memberikan edukasi pada bidang tertentu. Namun, kita juga perlu sadar bahwa tubuh dan pikiran kita punya batas untuk mampu menatap layar gawai, jadi tetap jangan berlebihan, ya!

3. MENOLAK PEKERJAAN



Foto: Kues/Freepik

Seringkali kita menganggap bahwa orang yang sibuk adalah orang yang produktif, sedangkan orang yang gak sibuk bukanlah orang yang produktif. Menolak pekerjaan pun sering dinilai sebagai refleksi dari kemalasan oleh sebagian orang. Padahal, menolak pekerjaan bisa menandakan bahwa kita udah mengenali kebutuhan diri kita sendiri.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More