5 Siklus Kemarahan, dari Pemicu sampai Depresi Pascakrisis
Sabtu, 19 Februari 2022 - 14:00 WIB
Setelah aksi (dalam fase krisis), datanglah fase pemulihan. Lantaran kemarahan sebagian besar telah dilepaskan, tubuh secara bertahap mulai kembali ke keadaan normal. Lonjakan adrenalin dalam darah menurun dan penalaran mulai masuk. Meskipun, beberapa jenis intervensi yang tidak tepat dapat berfungsi sebagai pemicu baru dan membawa kembali kemarahan.
Baca Juga: 10 Tukang Tipu Paling Terkenal yang Kisahnya Dijadikan Film, Ada dari Indonesia
5. Fase Depresi Pascakrisis (The Post-Crisis Depression Phase)
Foto:Kat Smith/Pexels
Fase depresi pascakrisis adalah titik saat kondisi detak jantung menurun dan tubuh mulai mendapatkan kembali keseimbangannya. Ketika kesadaran dan energi tubuh membaik, seseorang akan mulai menganalisis peristiwa yang baru saja terjadi. Ada kemungkinan seseorang mulai merasa bersalah, menyesal, atau depresi emosional terhadap hal yang telah dia lakukan.
GenSINDO
Pratitis Nur Kanariyati
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Baca Juga: 10 Tukang Tipu Paling Terkenal yang Kisahnya Dijadikan Film, Ada dari Indonesia
5. Fase Depresi Pascakrisis (The Post-Crisis Depression Phase)
Foto:Kat Smith/Pexels
Fase depresi pascakrisis adalah titik saat kondisi detak jantung menurun dan tubuh mulai mendapatkan kembali keseimbangannya. Ketika kesadaran dan energi tubuh membaik, seseorang akan mulai menganalisis peristiwa yang baru saja terjadi. Ada kemungkinan seseorang mulai merasa bersalah, menyesal, atau depresi emosional terhadap hal yang telah dia lakukan.
GenSINDO
Pratitis Nur Kanariyati
Universitas Sebelas Maret Surakarta
(ita)
tulis komentar anda