5 Fakta tentang Orang yang Sering Marah-Marah saat Mengemudi di Jalan
Selasa, 29 Juni 2021 - 22:16 WIB
4. POST-TRAUMATIC STRESS DISORDER PEMICU ROAD RAGE
Foto: fsHH/Pixabay
Post-traumatic stress disorder atau PTSD adalah kondisi mental saat seseorang mengalami serangan panik yang dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu. Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 1.102 veteran Amerika Serikat yang bertugas di Afghanistan dan Irak, peneliti Urusan Veteran menemukan bahwa PTSD dengan atau tanpa cedera otak traumatis juga sebagai pemicu kemarahan di jalan.
Baca Juga: Lebih Parah dari Ghosting, Ini Tanda dan Dampak Slow Fade Relationship
.
5. PENGEMUDI YANG MENGONSUMSI ALKOHOL DAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Foto: Rebcenter-moscow/Pixabay
Dalam hampir semua kasus yang dilaporkan tentang kemarahan di jalan, alkohol dan obat terlarang telah menjadi faktor dalam mempengaruhi perilaku, setidaknya pada salah satu pihak yang terlibat. Saat itu pengemudi punya tingkat kemarahan yang tinggi, menjadi lebih sensitif ketika di jalan dan menjadi berperilaku impulsif ketika sedang mengemudi.
6. PENGEMUDI LAIN BERKENDARA DENGAN SEMBRONO
Foto:Cottonbro/Pexels
Pertikaian kerap terjadi saat satu pengemudi sedang dalam kondisi emosi yang tidak baik, sementara pengemudi lainnya berlaku sembrono. Misalnya mengambil jalur secara tiba-tiba, hampir menabrak kendaraan lain, menerobos lampu merah, melaju dengan sangat cepat, atau meneriaki dengan perkataan yang tidak pantas.
Dwi Oktaviani
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Foto: fsHH/Pixabay
Post-traumatic stress disorder atau PTSD adalah kondisi mental saat seseorang mengalami serangan panik yang dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu. Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 1.102 veteran Amerika Serikat yang bertugas di Afghanistan dan Irak, peneliti Urusan Veteran menemukan bahwa PTSD dengan atau tanpa cedera otak traumatis juga sebagai pemicu kemarahan di jalan.
Baca Juga: Lebih Parah dari Ghosting, Ini Tanda dan Dampak Slow Fade Relationship
.
5. PENGEMUDI YANG MENGONSUMSI ALKOHOL DAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Foto: Rebcenter-moscow/Pixabay
Dalam hampir semua kasus yang dilaporkan tentang kemarahan di jalan, alkohol dan obat terlarang telah menjadi faktor dalam mempengaruhi perilaku, setidaknya pada salah satu pihak yang terlibat. Saat itu pengemudi punya tingkat kemarahan yang tinggi, menjadi lebih sensitif ketika di jalan dan menjadi berperilaku impulsif ketika sedang mengemudi.
6. PENGEMUDI LAIN BERKENDARA DENGAN SEMBRONO
Foto:Cottonbro/Pexels
Pertikaian kerap terjadi saat satu pengemudi sedang dalam kondisi emosi yang tidak baik, sementara pengemudi lainnya berlaku sembrono. Misalnya mengambil jalur secara tiba-tiba, hampir menabrak kendaraan lain, menerobos lampu merah, melaju dengan sangat cepat, atau meneriaki dengan perkataan yang tidak pantas.
Dwi Oktaviani
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
(ita)
tulis komentar anda