5 Fakta tentang Orang yang Sering Marah-Marah saat Mengemudi di Jalan

Selasa, 29 Juni 2021 - 22:16 WIB
Stres, trauma, hingga emosi yang sedang tidak stabil menjadi beberapa penyebab timbulnya road rage. Foto/Volodymyr Ivash, Veectezy
JAKARTA - Apakah kamu pernah menonton film "Unhinged" (2020) yang dibintangi Russel Crowe? Ceritanya tentang pengemudi pemarah yang tak bisa mengontrol murkanya sampai akhirnya memburu pengemudi yang membuatnya marah itu.

Dalam level yang berbeda, para pengemudi yang marah sampai memaki tentu sering kita lihat di jalan. Apalagi di Jakarta dan kota-kota besar lainnya yang sangat rentan macet. Penyebabnya antara lain karenaperilaku salah satu pengemudi yang sangat agresif atau tidak sabaran.

Hal ini terkadang sampai berujung pertikaian, saling menyalahkan, dan adu mulut. Fenomena yang sering kita jumpai ini disebut dengan road rage.

Mengutip dari Arrive Alive , road rage merupakan sebuah insiden saat pengendara atau penumpang yang marah atau tidak sabar dengan sengaja melukai pengendara lain, penumpang, atau pejalan kaki, dan mencoba mengancam untuk melukai pengendara lain, penumpang atau pejalan kaki.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai road rage, simak beberapa fakta berikut ini.



1. PENGEMUDI LAKI-LAKI LEBIH AGRESIF DIBANDING PEREMPUAN



Foto: Dwi Oktaviani

Melansir dari Psychology Today , faktanya laki-laki muda merupakan pelanggar yang paling umum di jalan raya. Mereka dianggap agresif dan sulit mengontrol emosi saat di jalan raya.

2. PELAMPIASAN AMARAH



Foto:Volodymyr Ivash/Veectezy

Pengemudi dengan level kemarahan yang tinggi umumnya akan sering marah-marah sepanjang hari. Selain itu, mereka juga merasa cemas dan bertindak impulsif. Selanjutnya, pengemudi mengendarai mobil dengan perasaan kesal kemudian melampiaskan kemarahannya dengan bertindak impulsif di jalan.

Baca Juga: Ini Asal-Usul Pengendara Vespa Suka Diberi Hormat Anak Kecil

3. PERBEDAAN PERSEPSI ANTARPENGEMUDI MENIMBULKAN KONFLIK



Foto:Rachel Claire/Pexels

Perbedaan ini menyangkut persepsi masing-masing saat orang berkendara di jalan. Misalnya saat di mobil pengemudi A melaju dengan kecepatan 25 km per jam dan dia menganggap itu normal-normal saja.

Namun, pengemudi B yang ada di belakangnya menganggap pengemudi A sangat lambat dan membuat pengemudi B merasa terhalangi. Hal itu membuat semacam kesalahpahaman ketika di jalan.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More