Sering Kesal saat Mendengar Suara Tertentu? Mungkin Itu Misophonia
Kamis, 29 April 2021 - 21:15 WIB
JAKARTA - Kamu mendengar temanmu bernapas di dekatmu dan kamu langsung marah. Kamu mendengar anak kecil menguap dan itu memicu reaksi tidak suka dalam diri kamu. Kamu menghindari restoran karena kamu tidak tahan dengan suara mengunyah.
Suara yang tampaknya tidak diperhatikan orang lain, tapi itu justru membuatmu marah. Nah, kalau kamu pernah mengalami hal-hal ini sebelumnya, mungkin kamu adalah salah satu penderita misophonia.
Misophonia atau yang juga dikenal sebagai “sindrom sensitivitas suara selektif” adalah kondisi psikologis yang menyebabkan seseorang memiliki perasaan marah, benci, takut, dan tertekan yang kuat ketika mendengar suara “pemicu” tertentu seperti mengunyah, menguap, bernapas atau mengklik pena tanpa henti.
Gangguan ini relatif dan merupakan kelainan yang bersifat seumur hidup, tidak bisa disembuhkan, tapi bisa ditangani lewat beberapa jenis terapi yang masih dalam tahap pengembangan.
Dikutip dari DailyNews , berikut enam hal yang harus kamu ketahui tentang misophonia.
1. TIDAK ADA YANG TAHU MENGAPA MISOPHONIA TERJADI
Foto: Chairulfajar_ /Unsplash
"Sulit bagi kami untuk mengatakan atau memahami yang sebenarnya terjadi di otak yang menyebabkan reaksi ini," kata Dr. Bruce Hubbard, Direktur Kelompok Kesehatan Kognitif dan Presiden Asosiasi Terapi Perilaku Kognitif Kota New York. "Untuk alasan apa pun, efek paku-di-papan kapur itulah yang mengirimkan getaran emosional pada orang-orang (penderita misophonia)," katanya.
2. TERDAPAT LIMA KATEGORI SUARA PEMICU
Foto: Sanderdalhuisen/Unsplash
Dr. Dean McKay, President Society for a Science of Clinical Psychology dan mantan President of the Association for Behavioral Cognitive Therapies mengelompokkan suara berdasarkan asal mereka demi keperluan survei dalam uji coba pengobatan untuk pasien misophonia.
Suara-suara tersebut, yaitu suara mulut seperti mengunyah dan menghirup, suara napas seperti hidung bersiul, suara vokal seperti bersenandung, gerakan tubuh seperti buku jari retak, dan bungkus makanan ringan yang kusut. Suara-suara punya pengaruh yang berbeda untuk setiap orang. Beberapa ada yang berpengaruh lebih buruk dari yang lain sehingga bisa menyebabkan keinginan mengisolasi karena penderita misophonia biasanya mencoba menghindari suara pemicu ini.
Baca Juga: Bukan Introvert, Inilah Tanda-Tanda Gangguan Kepribadian Skizoid
3. TERLIHAT MULAI DARI MASA KANAK- KANAK
Foto: Itfeelslikefilm/Unsplash
"Misophonia dimulai pada masa kanak-kanak, suara pemicunya mengganggu sejak usia muda dan memburuk selama bertahun-tahun hingga dewasa," kata Dr. Hubbard. Karena dimulai sangat dini, misophonia menciptakan masalah emosional yang ekstrem dan pemikiran negatif seputar suara yang makin sulit ditangani seiring waktu. Misophonia biasanya muncul seitar usia 12 tahun dan kemungkinan banyak mempengaruhi penderitanya dibanding yang kita sadari.
Suara yang tampaknya tidak diperhatikan orang lain, tapi itu justru membuatmu marah. Nah, kalau kamu pernah mengalami hal-hal ini sebelumnya, mungkin kamu adalah salah satu penderita misophonia.
Misophonia atau yang juga dikenal sebagai “sindrom sensitivitas suara selektif” adalah kondisi psikologis yang menyebabkan seseorang memiliki perasaan marah, benci, takut, dan tertekan yang kuat ketika mendengar suara “pemicu” tertentu seperti mengunyah, menguap, bernapas atau mengklik pena tanpa henti.
Gangguan ini relatif dan merupakan kelainan yang bersifat seumur hidup, tidak bisa disembuhkan, tapi bisa ditangani lewat beberapa jenis terapi yang masih dalam tahap pengembangan.
Dikutip dari DailyNews , berikut enam hal yang harus kamu ketahui tentang misophonia.
1. TIDAK ADA YANG TAHU MENGAPA MISOPHONIA TERJADI
Foto: Chairulfajar_ /Unsplash
"Sulit bagi kami untuk mengatakan atau memahami yang sebenarnya terjadi di otak yang menyebabkan reaksi ini," kata Dr. Bruce Hubbard, Direktur Kelompok Kesehatan Kognitif dan Presiden Asosiasi Terapi Perilaku Kognitif Kota New York. "Untuk alasan apa pun, efek paku-di-papan kapur itulah yang mengirimkan getaran emosional pada orang-orang (penderita misophonia)," katanya.
2. TERDAPAT LIMA KATEGORI SUARA PEMICU
Foto: Sanderdalhuisen/Unsplash
Dr. Dean McKay, President Society for a Science of Clinical Psychology dan mantan President of the Association for Behavioral Cognitive Therapies mengelompokkan suara berdasarkan asal mereka demi keperluan survei dalam uji coba pengobatan untuk pasien misophonia.
Suara-suara tersebut, yaitu suara mulut seperti mengunyah dan menghirup, suara napas seperti hidung bersiul, suara vokal seperti bersenandung, gerakan tubuh seperti buku jari retak, dan bungkus makanan ringan yang kusut. Suara-suara punya pengaruh yang berbeda untuk setiap orang. Beberapa ada yang berpengaruh lebih buruk dari yang lain sehingga bisa menyebabkan keinginan mengisolasi karena penderita misophonia biasanya mencoba menghindari suara pemicu ini.
Baca Juga: Bukan Introvert, Inilah Tanda-Tanda Gangguan Kepribadian Skizoid
3. TERLIHAT MULAI DARI MASA KANAK- KANAK
Foto: Itfeelslikefilm/Unsplash
"Misophonia dimulai pada masa kanak-kanak, suara pemicunya mengganggu sejak usia muda dan memburuk selama bertahun-tahun hingga dewasa," kata Dr. Hubbard. Karena dimulai sangat dini, misophonia menciptakan masalah emosional yang ekstrem dan pemikiran negatif seputar suara yang makin sulit ditangani seiring waktu. Misophonia biasanya muncul seitar usia 12 tahun dan kemungkinan banyak mempengaruhi penderitanya dibanding yang kita sadari.
Lihat Juga :
tulis komentar anda