Biar Hidup Lebih Terarah, Yuk Mengenal Teori Hierarki Kebutuhan ala Maslow

Senin, 11 Mei 2020 - 18:00 WIB
Pertama, kebutuhan fisiologis bisa dipenuhi dan dipuaskan baik secara menyeluruh maupun parsial. Misalnya saat seseorang merasa lapar, ia bisa makan sampai kenyang atau hanya cuma mengatasi rasa lapar tersebut dengan memakan camilan sebagai pengganjal perut saat lapar aja.

Kedua adalah kebutuhan fisiologis yang muncul secara berulang. Inilah yang membedakan kebutuhan fisiologis dengan kebutuhan lainnya

2. KEBUTUHAN KEAMANAN



Foto: zbest.com

Setelah memenuhi kebutuhan pada level pertama, maka kamu bisa mulai mencoba memuaskan kebutuhan level kedua, yakni kebutuhan akan rasa aman (safety needs).

Keamanan di sini bukan cuma berarti secara fisik, tapi juga termasuk stabilitas dan ketergantungan, sekaligus perlindungan dari kriminalitas, terorisme, perang, penyakit, bencana alam, dan sebagainya. Keamanan juga termasuk secara mental seperti kebebasan dari rasa takut dan stres.

Pada orang dewasa atau remaja, kebutuhan keamanan itu sedikit, kecuali pada keadaan darurat, seperti bencana, atau kegagalan organisasi dalam struktur sosial.

Cobalah untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang yang bisa menciptakan rasa aman kepada dirimu, seperti anggota keluarga (kedua orang tua), teman, atau pasangan. Selain curhat, berpelukan juga dinilai bisa menciptakan rasa aman.

Mengutip dari alodokter.com, sebuah studi menyebutkan bahwa berpelukan punya fungsi serupa dengan menyusui. Ini karena pelukan membuat tubuh melepaskan hormon oksitosin, yaitu hormon yang dikaitkan dengan perasaan bahagia.

Banyak bukti yang menunjukkan bahwa seseorang yang sering memeluk dan dipeluk punya tingkat stres yang lebih rendah dibandingkan yang kurang mendapat pelukan saat kecil.

3. KEBUTUHAN SOSIAL



Foto: wallstreetenglish.edu,vn

Setelah kebutuhan fisiologi terpenuhi dan kamu udah merasa aman, maka kebutuhan berikut yang harus dipenuhi adalah kebutuhan mendapatkan kasih sayang sekaligus perasaan memiliki dan dimiliki (social needs).

Yang dimaksud di sini adalah kebutuhan manusia untuk merasa dibutuhkan agar dianggap sebagai bagian dari komunitas sosialnya.

Kebutuhan ini bisa termasuk keinginan untuk bersahabat, atau untuk memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarganya, dan keinginan memberi dan menerima cinta.

Melansir dari dosenpsikologi.com, terdapat dua jenis cinta yaitu Deficiency atau disebut juga dengan D- Love dan Being atau B- Love.

D- Love adalah cinta yang berfokus pada diri sendiri, yang lebih mementingkan cara memperoleh daripada cara memberi. Sedangkan B- Love adalah cinta yang gak berniat memiliki, cinta yang memberikan dukungan pada orang lain untuk berkembang.

Individu yang kebutuhan akan kasih sayangnya telah terpenuhi sejak kanak-kanak, cenderung lebih bisa menerima penolakan dibandingkan dengan individu yang masa kanak-kanaknya tidak dilingkupi oleh kasih sayang.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More