Anggota DPR Inggris Singgung Film 'Mulan' dan Muslim Uighur, Ini Jawaban Presiden Disney
Senin, 12 Oktober 2020 - 12:58 WIB
Aliansi ini didirikan untuk memberikan tanggapan terkoordinasi negara-negara demokratis terhadap "perilaku dan ambisi masa depan RRC."
Mengutip Variety, ada delapan departemen dalam pemerintahan China yang masuk dalam ucapan terima kasih dalam credit title film "Mulan".
Departemen-departemen tersebut dikatakan punya hubungan langsung dengan genosida kepada muslim Uighur, termasuk Turpan Bureau of Public Security.
Departemen tersebut pada Oktober 2019 mendapat sanksi dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat karena terlibat dalam pelanggaran HAM, penahanan massal secara sewenang-wenang, dan pengawasan teknologi tinggi terhadap suku Uighur, suku Kazakh, dan anggota kelompok minoritas muslim lainnya.
Pada 2018, saat syuting film "Mulan" berlangsung di Xinjiang, China sedang dalam sorotan dunia karena perlakuan kejamnya pada kelompok minoritas Xinjiang.
Berdasarkan gambaran satelit, menurut para analis, sedikitnya ada 10 camp dan lima penjara di Xinjiang untuk para kelompok minoritas. ( )
Mengutip Fortune, "Mulan" memulai debutnya di China dengan angka di bawah estimasi para analis, yaitu hanya USD23,2 juta (Rp341,2 miliar) dari harapan antara USD30juta-USD40 juta (Rp441 miliar-Rp588 miliar).
Dalam catatan Box Office Mojo, pendapatan "Mulan" di China pada akhirnya mencatat angka USD40,6 juta. Secara keseluruhan pendapatan internasional film ini mencapai USD66,8 juta. (Rp982 miliar).
Sampai saat ini, "Mulan" belum tayang secara resmi di Indonesia.
Lihat Juga: DPR Ramai-ramai Cecar Jaksa Agung soal Kasus Tom Lembong, Anies: Rakyat Indonesia Mengapresiasi
Mengutip Variety, ada delapan departemen dalam pemerintahan China yang masuk dalam ucapan terima kasih dalam credit title film "Mulan".
Departemen-departemen tersebut dikatakan punya hubungan langsung dengan genosida kepada muslim Uighur, termasuk Turpan Bureau of Public Security.
Departemen tersebut pada Oktober 2019 mendapat sanksi dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat karena terlibat dalam pelanggaran HAM, penahanan massal secara sewenang-wenang, dan pengawasan teknologi tinggi terhadap suku Uighur, suku Kazakh, dan anggota kelompok minoritas muslim lainnya.
Pada 2018, saat syuting film "Mulan" berlangsung di Xinjiang, China sedang dalam sorotan dunia karena perlakuan kejamnya pada kelompok minoritas Xinjiang.
Berdasarkan gambaran satelit, menurut para analis, sedikitnya ada 10 camp dan lima penjara di Xinjiang untuk para kelompok minoritas. ( )
Mengutip Fortune, "Mulan" memulai debutnya di China dengan angka di bawah estimasi para analis, yaitu hanya USD23,2 juta (Rp341,2 miliar) dari harapan antara USD30juta-USD40 juta (Rp441 miliar-Rp588 miliar).
Dalam catatan Box Office Mojo, pendapatan "Mulan" di China pada akhirnya mencatat angka USD40,6 juta. Secara keseluruhan pendapatan internasional film ini mencapai USD66,8 juta. (Rp982 miliar).
Sampai saat ini, "Mulan" belum tayang secara resmi di Indonesia.
Lihat Juga: DPR Ramai-ramai Cecar Jaksa Agung soal Kasus Tom Lembong, Anies: Rakyat Indonesia Mengapresiasi
(it)
tulis komentar anda