Sering Merasa Terlalu Santuy? Mungkin Kamu Seorang Tidsoptimist
Rabu, 02 September 2020 - 14:13 WIB
Pada 2001, Jeff Conte dari San Diego State University, Amerika Serikat, juga menemukan tipe kepribadian yang hobi terlambat.
Jeff membagi kepribadian menjadi dua, yakni Tipe A yang sangat tegang dan berorientasi pada pencapaian yang cenderung tepat waktu, sedangkan Tipe B lebih santai dan hobi ngaret.
Fakta di lapangan mengatakan, keduanya merasakan ‘waktu’ yang sangat berbeda. Satu menit yang dirasakan Tipe A adalah 58 detik, sedangkan Tipe B lebih santai, yakni 77 detik. Lumayan jauh, kan, perbandingannya?
Foto: Shutterstock
Cara Mengatasi Tidsoptimist
Mengutip Psychology Today ada dua cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi tidsoptimist. Pertama, mulailah untuk mencintai suatu hal yang kamu lakukan, baik itu pekerjaan atau lainnya.
Hal iniakan bikin kamu merasa lebihnyaman saat melakukannya, sehingga kamu akan lebih memerhatikan hal-hal kecil, seperti jadwal, dan sebagainya.
Selanjutnya, ini merupakan inti permasalahan yang harus kamu hilangkan, yakni menganggap remeh sesuatu. ( )
Dengan menganggap remeh, kamu justru makin membuka peluang untuk terlambat, dan gak menutup kemungkinan hasil yang akan kamu dapatkan kurang maksimal, karena melakukan suatu hal secara tergesa-gesa.
Fazjri Abdillah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @rana.warta
Jeff membagi kepribadian menjadi dua, yakni Tipe A yang sangat tegang dan berorientasi pada pencapaian yang cenderung tepat waktu, sedangkan Tipe B lebih santai dan hobi ngaret.
Fakta di lapangan mengatakan, keduanya merasakan ‘waktu’ yang sangat berbeda. Satu menit yang dirasakan Tipe A adalah 58 detik, sedangkan Tipe B lebih santai, yakni 77 detik. Lumayan jauh, kan, perbandingannya?
Foto: Shutterstock
Cara Mengatasi Tidsoptimist
Mengutip Psychology Today ada dua cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi tidsoptimist. Pertama, mulailah untuk mencintai suatu hal yang kamu lakukan, baik itu pekerjaan atau lainnya.
Hal iniakan bikin kamu merasa lebihnyaman saat melakukannya, sehingga kamu akan lebih memerhatikan hal-hal kecil, seperti jadwal, dan sebagainya.
Selanjutnya, ini merupakan inti permasalahan yang harus kamu hilangkan, yakni menganggap remeh sesuatu. ( )
Dengan menganggap remeh, kamu justru makin membuka peluang untuk terlambat, dan gak menutup kemungkinan hasil yang akan kamu dapatkan kurang maksimal, karena melakukan suatu hal secara tergesa-gesa.
Fazjri Abdillah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @rana.warta
(it)
tulis komentar anda